Dunia Usaha Tunggu Kebijakan Pemerintah

Konten dari Pengguna
26 Mei 2018 22:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dens Zuko tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dunia Usaha Tunggu Kebijakan Pemerintah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bandung, -- Pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadapa dolar amerika serikat (AS), hingga menembus angka Rp. 14 ribu per dolar AS membawa pengaruh terhadap iklim usaha ditanah air. Dimana hal itu membawa kehawatiran bagi para pengusaha dengan peningkatan resiko gagal bayar, karena ada selisih kurs yang dapat menggangu keuangan perusahaan, apalagi tidak semua utang luar negeri swasta di hedging (lindung nilai).
ADVERTISEMENT
“pelemahan rupiah jangang berlanjut, dengan kurs menembus angka Rp. 14 ribu, membuat kekhawatiran dunia usaha” Ungkap pengusaha properti asal Kota Bandung, Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) saat ditemui sesuai dialog ekonomi bersama Kadin Kota Bandung, Sabtu (26/05/2018)
Pemerintah pusat, imbuhnya, harus segera mengambil langkah langkah kebijakan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ini. karena kalau terlalu lama daya beli masyarakat akan semakin lemah, sehingga berimbas pada kestabilan harga.
“dengan daya beli masyarakat menengah bawah melemah. Imbasnya, penjualan dibeberapa sektor seperti industri perumahan, industri manufaktur, dan retail mengalami penurunan penjualan” Ungkap calon wakil walikota Bandung dengan nomor urut satu ini.
Ruli menambahkan, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) diharapkan untuk segera mengeluarkan kebijakan kebijakan ekonominya untuk menstabilkan kembali nilai kurs rupiah, agar daya beli masyarakat kembali meningkat dan iklim usaha juga kembali kondusif.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, terkait dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS, pengamat ekonomi Acuviarta Kartabi berpandangan, penguatan dolar AS ini berdampak pada hampir seluruh mata uang dunia, termasuk rupiah. Pemerintah termasuk BI, sebaiknya segera melakuakn berbagai langkah konkrit guna menyikapi masalah ini.
“Saya menyarankan agar BI dan pemerintah bersikap Jujur dan terbuka mengenai kondisi terkini” Tegasnya.
Tolong perhatikan, tegasnya, apakah deprisiasi rupiah ini berdampak pada harga jual berbagai komoditi, utamanya bahan bakar minyak ? apakah deprisiasi rupiah ini membuat utang negara bertambah? Jika harga bbm naik otomatis harga jual komoditi lainnya akan terdongkrak naik. Begitupun dengan utang negara bertambah, dan hal ini berimpas pada perekonomian.
“Kedepan pemerintah harus lebih mendorong sektor rill secara lebih optimal, dengan cara menurunkan suku bunga, karena hal ini dapat menggerakan sektor rill, sehingga diharapkan rupiah akan kembali menguat” Pungkasnya.
ADVERTISEMENT