Pengalaman Serunya Berburu Tiket Kereta Api Untuk Mudik Lebaran

Deny Oey
Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan nama @officialnomaden (IG) dan @deNocz (twitter).
Konten dari Pengguna
25 April 2019 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Deny Oey tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suasana di stasiujmn kereta api
Mudik adalah salah satu tradisi pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya. Karena Indonesia adalah salah satu negara dengan umat muslim terbesar di dunia, jadilah tradisi mudik dilakukan saat hari raya idul fitri atau lebaran. Tentunya, mereka yang hendak mudik pasti melakukan persiapan matang, mulai dari transportasi sampai bajet untuk merayakan lebaran di kampung.
ADVERTISEMENT
Meskipun saya bukan seorang muslim dan juga tidak mudik karena tidak memiliki kampung, saya punya cerita menarik ketika membantu teman yang hendak membeli tiket kereta untuk pulang kampung. Tepat setahun lalu, saya bertemu seorang rekan kerja di kantor sebelumnya. Di bercerita sulitnya mencari tiket kereta api untuk mudik ke kampung halamannya di Blitar.
Dari ceritanya, saya menangkap ia masih menggunakan cara tradisional untuk membeli tiket. Padahal, di dunia serba canggih sekarang ini semua bisa dilakukan secara online. Akhirnya saya menawarkan diri untuk membantunya membeli tiket kereta. Saya sempat menolak sejumlah uang yang coba ia tawarkan sebagai "uang jerih lelah". Karena bagi saya pribadi, ini murni hanya membantu orang lain dengan tulus.
ADVERTISEMENT
Perburuan tiket dimulai. Biasanya tiket kereta dijual H-90 dan untuk tiket mudik pastinya akan crowded. Benar saja, sistem reservasi mengalami overload sehingga sulit diakses. Dalam beberapa menit, tiket langsung ludes. Padahal saya sudah standby jelang jam 12 malam demi mendapatkan tiket mudik tersebut. Hari kedua juga sama. Situs pemesanan sulit diakses, dan ketika berhasil dibuka semua tiket sudah habis terjual.
Ketika hampir menyerah, seorang kawan saya lainnya bercerita bahwa ia berhasil mendapatkan tiket mudik melalui tiket.com. Penasaran, saya bertanya bagaimana caranya dan ia memberitahu bahwa pemesanan tiket bisa dilakukan melalui website https://www.tiket.com atau lewat aplikasi yang bisa diunduh di smartphone.
Dengan berbekal doa, setelah mengunduh aplikasi tiket.com saya kembali bersiap-siap berburu tiket. Jam 00.00 WIB. Saya langsung mencari tiket yang dimaksud. Awalnya terasa loading yang cukup lama, saya pun hampir putus asa. Namun keajaiban datang, tiba-tiba muncul tiket kereta yang saya cari, lengkap dengan jadwal serta stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan.
ADVERTISEMENT
Setelah memastikan tiket yang saya cari sudah benar tanggal dan tujuannya, saya langsung memesan tiket dan melakukan konfirmasi pembayaran. Esok paginya, saya sudah mendapat email berisi konfirmasi pemesanan tiket lengkap dengan nama penumpang, nomor gerbong serta nomor kursi. Alhamdulilah.
Saya pun memberitahu teman saya bahwa perburuan tiket kereta api telah "sukses". Ia mengucapkan banyak terima kasih karena sudah membantunya mendapatkan tiket pulang ke kampung halaman. Tiket.com telah mengubah sebuah harapan menjadi kenyataan, mengubah sebuah pesimisme menjadi rasa optimis. Dan mengubah rasa putus asa menjadi senyum penuh tawa.
Aplikasi Tiket.com
Buat kalian yang hendak membeli tiket mudik lewat aplikasi tiket.com, cobalah tips-tips berikut:
ADVERTISEMENT
Itulah pengalaman serunya membeli tiket kereta untuk mudik lebaran. Karena teman saya memutuskan pulang kembali ke Jakarta dengan naik mobil bersama saudaranya, ia tidak membeli tiket pulang. Ketika pulang ke Jakarta, ia memberikan oleh-oleh makanan khas serta kaos lokal yang sangat bagus. Sebuah rejeki dari #tiketWonderfulIndonesia.
Sekali lagi. Alhamdulilah..