Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Analisis Kata Jancuk: Dari Muatan Makna Negatif Hingga Menjadi Kata Sapaan Akrab
17 Desember 2020 17:35 WIB
Tulisan dari Deny Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari. Dalam prosesnya, bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari, dihasilkan melalui ujaran secara lisan, dan selanjutnya diwujudkan oleh simbol atau lambang bunyi dalam bentuk bahasa tulisan. Oleh karena itu, perkembangan bahasa di suatu peradaban sangat erat kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Semakin sering bahasa itu digunakan, semakin cepat bahasa itu berkembang. Seperti halnya pada kata ‘jancuk’, di daerah Surabaya dan Malang yang digunakan sebagai kata sapaan.
ADVERTISEMENT
“Cuk” akronim dari kata “jancuk” digunakan oleh orang khususnya daerah Surabaya dan Malang sebagai kata sapaan. Sapaan tersebut dimaksudkan kepada teman untuk menunjukkan rasa keakraban, antara penutur (yang menyapa) dan tindak tutur (yang disapa). Namun, pada dasarnya kita tahu, bahwa kata jancuk adalah kata makian yang mengandung makna negatif, yang digunakan sebagai makian, umpatan, saat emosi memuncak.
Asal Usul Kata Jancuk
Sebelum diketahui, banyak versi dalam asal-usul kemunculan kata jancuk di Indonesia. mulai dari versi kedatangan arab, versi penjajahan belandan, dan banyak lainnya. Namun, yang paling logis menurut penulis sendiri adalah versi dari nama seorang seniman lukis (pelukis) terkenal asal Belanda yang bernama “Jan Cox”. Namun, pelukis tersebut tak pernah menginjakkan kaki di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kaitan asal-usul katas ‘jancuk’ sangat erat dengan pasukan NICA Belanda yang membonceng Inggris mendarat di Surabaya untuk melucuti senjata tentara Jepang pada waktu itu. Salah satu tank yang digunakan oleh pasukan tersebut terdapat nama “Jan Cox”. Karena pada masa waktu, menulis nama sesuatu atau seseorang di badan pesawat, tank, dan bom sangat lazim dilakukan pada Perang Dunia II.
Sehingga kemungkinan besar didapati bahwa, awak tersebut mengidolakan pelukis terkenal tersebut. namun, uniknya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) mengadopsi kata Jan Cox untuk menandai peringatan bahaya bahwa ada tank musuh datang. Karena banyaknya tank musuh pada waktu itu, kata ‘jancuk’ kerap kali dilontarkan oleh TKR, sebagai tanda perngatan Bahaya.
Penggunaan Kata Jancuk sebagai Sapaan
ADVERTISEMENT
Menurut Henrikus Supriyatno, kata jancuk memiliki arti disetubuhi. Ketika ada orang yang disapa dengan kata jancuk, dengan artian ibumu disetubuhi ayahku, namun hal ini diindikasikan sebagai rasa persaudaraan dalam hubungan keakraban. maka tak jarang dalam komunitas-komunitas di Surabaya menggunakan kata sapaan “cuk” akronim dari kata “jancuk” sebagai tanda keakraban dalam sebuah pertemanan.
Namun, penggunaan kata “jancuk” hanya digunakan kepada orang yang kenal atau akrab saja. karena jika digunakan kepada orang lain yang tidak kenal, makna dari kata ini, akan bermuatan negatif. Karena seringkali menggunakan intonasi yang cukup tinggi, sehingga jika digunakan akan memiliki konotasi yang tidak baik.
Analisis Kata Jancuk ditinjau Dari Semantik
Semantik adalah disiplin ilmu yang mempelajari arti/makna sebuah kata pada kalimat. berdasarkan tataran analisisnya, semantik bisa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu semantik leksikal dan gramatikal. Semantik Gramatikal leksikal adalah semantik yang mengkaji arti leksem (kata) dalam leksikon suatu bahasa dan semantik gramatikal yang mengkaji arti bahasa pada tataran gramatika (tata bahasa).
ADVERTISEMENT
Salah satu bahasan pada semantik leksikal mencakup perubahan arti kata. Banyak hal yang menyebabkan perubahan dalam arti makna. Namun, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua. Yaitu dari kebahasaan dan non-kebahasaan.
Salah satu dalam faktor non-kebahasan, adalah perubahan sosial. Peruban sosial tersebut, karena adanya interaksi sosial selalu melibatkan bahasa, sehingga perubahan dalam masyarakat biasanya tercermin dalam bahasa.
Seperti pada kata jancuk yang lahir dari Surabaya, yang berasal dari sebuah nama “Jan Cox” yang bertuliskan di tank musuh dari TKR, dan ucapan “jancuk” digunakan untuk memberitahukan adanya tank musuh pada saat itu.
Pada penggunaannya, jancuk digunakan untuk memaki di saat kesal ataupun marah, dan memiliki makna negatif. Di daerah kampung Suroboyo, kata ini sering digunakan dan menjadi bahasa sehari-hari di sana. Oleh arek-arek Suroboyo kata jancuk sering digunakan sebagai kata sapaan, untuk teman akrab. Seperti
ADVERTISEMENT
1. “Cuk, mau kemana sinilah ngopi dulu”
2. “Piye kabarmu Cuk? Lama gak kelihatan”
Seperti yang dijelaskan di atas, leksem “Cuk” adalah akronim dari kata Jancuk yang digunakan untuk makian dan sebagainya yang bermuatan negatif. Namun berdasrkan pada dua kalimat tersebut tidak ada unsur muatan negatif. Malah sebaliknya, ada perubahan pada dua kalimat tersebut dengan memuat makna positif.
Oleh karena itu, berdasarkan hal diatas, kata “jancuk” memiliki pergeseran makna yang dilakukan oleh masyarakat Surabaya, dan sekarang orang yang menggukan kata sapaan tersebut bukan hanya masyarakat Surabaya saja, tetapi digunakan oleh beberapa anak muda di hampir seluruh pulau Jawa.
“Jadi begitu Cuk penjelasannya!”
Referensi
Subuki, Makyun. 2011. “Semantik: Pengantar Memahami Makna Bahasa”. Tanggerang: Transpustaka.
ADVERTISEMENT
Kumala, Aprilia. 2019. “Sejaarah Kata Jancuk: Muncul Gara-Gara Tank Belanda atau Romusha?”. dalam Mojok.Co. diakses pada tangga 17 Februari 2020.
Rohim , Miftahur. dkk. 2013. “Analisis Konstratif Bahasa Indonesia Dan Bahasa Arab Berdasarkan Kala, Jumlah, Dan Pesona”. Vol. 2, No. 1, Jurnal Sastra Indonesia. Diakses pada tanggal 17 Desember 2020.
Sriyanto, Sugeng dan Fauzie, Akhmad. 2017. “Penggunaan Kata “Jancuk” Sebagai Ekspresi Budaya dalam Prilaku Komunikasi Arek di Kampung Surabaya”. Vol. 7. No. 2. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan.
WartaKota Tribunnews. 2018. “Terbongkar, Inilah Asal Usul Kata Jancuk Umpatan Khas Jawa Timur”. diakses pada tanggal 17 Februasri 2020.