Bersih-Bersih Judi Online di Media Sosial oleh Kemkomdigi Apakah Berhasil?

Tim patroli siber Kemkomdigi harus menggunakan cara-cara kreatif dalam menemukan konten promo judol yang bertebaran di media sosial.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital atau Kemkomdigi, sedang gencar-gencarnya memberantas judi online (judol) sejak beberapa hari terakhir. Berdasarkan data terbaru, kementerian ini berhasil mengatasi 290.169 konten judol selama 20 Oktober – 13 November 2024. Konten tersebut tersebar ke beberapa wadah, antara lain situs dan Internet Protocol sebanyak 268.281, Meta 12.054, File Sharing 6.095, Google/Youtube 2.412, X (Twitter) 1.214, Telegram 74, TikTok 38, dan App Store 1 konten.

Secara akumulatif, selama periode 2017 – 14 November 2024, total ada 5.169.537 konten perjudian yang berhasil ditangani Kemkomdigi. Jumlah konten yang berhasil dibersihkan itu merupakan hasil patroli siber dan aduan masyarakat.

Ilustrasi judi online. Foto: Syawal Darisman/kumparan

Upaya kementerian di bawah kepemimpinan Meutya Hafid dalam memberangus judol ini perlu diapresiasi. Apalagi, mereka secara berkala menyampaikan perkembangannya melalui kanal resmi Kemkomdigi di Youtube sebagai bentuk transparansi publik.

Namun, Kemkomdigi melalui Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika (PAI) masih perlu bekerja ekstra sebab konten-konten judol masih dapat dengan mudah ditemui di media sosial. Penulis mencoba mencari konten judol di X dan tidak butuh lama untuk menemukannya. Menggunakan paduan kata tertentu, informasi atau konten yang mempromosikan judol dapat dengan mudah diperoleh.

Saat mencari konten tersebut, penulis menggunakan kata “game” dan “cuan” dan berhasil mendapatkan sejumlah akun yang baru saja mempromosikan konten judol, seperti @next1xxx dan @Thor3xxx. Akun @next1xxx memiliki lebih dari 2000 pengikut dan dibuat sejak 2022. Sedangkan @Thor3xxx “lahir” Agustus 2024 dengan jumlah pengikut 1 akun.

Menemukan konten promo judol di Instagram juga sama mudahnya. Berbekal memakai tanda pagar (tagar) #gameslot, penulis dapat dengan mudah mendapatkan sejumlah akun yang membagikan konten permainan haram itu, salah satunya akun @dewxxx dan @bosxxx. Kedua akun itu pun bukanlah akun baru, melainkan sudah dibuat sejak 2020 dan 2021.

Perlu diketahui, judol telah "berevolusi" menjadi game online. Meski begitu, unsur-unsur perjudian masih ada dalam permainan, seperti bertaruh dengan sejumlah uang serta pembayaran dan penarikan uang untuk permainan.

Tim patroli siber Kemkomdigi harus menggunakan cara-cara kreatif dalam menemukan konten promo judol yang bertebaran di media sosial. Para penyedia dan akun-akun yang mempromosikan judol biasanya memakai kata yang sangat khas, seperti game cuan, game slot, agen slot, game gacor, dan seterusnya. Oleh karena itu, tim perlu memonitor kata-kata sejenis untuk bisa bersih-bersih konten judol di dunia maya.

Para tim yang terlibat dalam pemberantasan judol perlu memperbarui perbendaharaan kata kunci yang digunakan oleh penyedia judol agar mudah me-tracking dan mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk mendeteksi penggunaan kata kunci yang disamarkan oleh para promotor judol guna mengelabui pihak berwenang.

Saya yakin tim Kemkomdigi bisa melakukannya karena institusi negara ini memilki sejumlah alat pendukung untuk mengambil data atau informasi terkait promosi judol di media sosial. Apalagi, data yang diakses merupakan data terbuka atau bisa dilihat oleh siapa pun.

Salah satu paramater promosi judol di media sosial berkurang atau semakin sedikit adalah semakin sulitnya pengguna media sosial menemukan atau bahkan hilangnya promosi permainan tersebut di media sosial. Dengan begitu, target pemerintah untuk memberantas judol ke akar-akarnya bisa terwujud.