Konten dari Pengguna

Organic Waste Management System to Yield Biopesticides

Mahasiswa KKN TIM II Desa Sewaka
Mahasiswa KKN TIM II Tahun 2023/2024 Universitas Diponegoro yang ditugaskan di Desa Sewaka selama kurang lebih satu setengah bulan. Instagram: @journeyatsewaka
11 Agustus 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mahasiswa KKN TIM II Desa Sewaka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Oleh Mahasiswa KKN TIM II 2023/2024 Universitas Diponegoro

Dokumentasi Mahasiswa KKN TIM II 2023/2024 Universitas Diponegoro bersama Para Buruh Tani di Desa Sewaka
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Mahasiswa KKN TIM II 2023/2024 Universitas Diponegoro bersama Para Buruh Tani di Desa Sewaka
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada Jumat, 2 Agustus 2024, program keilmuan monodisiplin saya yang kedua telah terlaksana dengan baik. Masih bicara tentang sampah sebagai permasalahan utama desa, saya meningkatkan skala dari yang awalnya mengedukasi masyarakat mengenai pemilahan, kini saya ingin untuk melangsungkan edukasi kepada masyarakat untuk mengolah kembali limbah organik yang secara spesifik melibatkan limbah cabai. Hal ini kemudian menargetkan buruh tani dan salah satu pemilik kebun dan peternakan yang ada di Desa Sewaka, yaitu Bapak Siswoyo. Terdapat 5 orang buruh tani bersama Bapak Siswoyo yang turut hadir dalam forum ini. Forum ini berlangsung di lokasi perkebunan dan peternakan milik Bapak Siswoyo, sore hari pukul 15.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Limbah cabai merupakan salah satu sampah organik yang cukup umum dijumpai. Berangkat dari hal tersebut, besar harapan saya untuk dapat mengolah limbah cabai tersebut menjadi hal yang lebih berguna, contohnya seperti biopestisida yang baik bagi tanaman. Diketahui bahwa cabai mengandung capsaicin (C18H27NO3) yang merupakan senyawa bioaktif cabai. Senyawa ini menimbulkan sensasi pedas dan panas sehingga dapat digunakan sebagai penolak hama pada tanaman. Untuk menggunakan senyawa ini, limbah cabai maupun cabai segar dapat direbus selama kurang lebih 15 menit dalam air sebanyak 2 liter. Setelah direbus, air rebusan cabai ini kemudian didinginkan selama 15 sampai 20 menit. Setelah suhu rebusan cabai turun, dapat ditambahkan 20 gr deterjen bubuk.
Dokumentasi Mahasiswa KKN TIM II 2023/2024 Universitas Diponegoro di Perkebunan Pas Siswoyo bersama dengan produk hasil berupa Biopestisida
Fungsi dari penambahan deterjen bubuk ini adalah untuk melangsungkan proses lisis pada hama yang tidak terpengaruh oleh zat capsaicin dari cabai. Lisis merupakan suatu proses penghancuran membran sel suatu organisme sehingga sel tersebut perlahan akan hancur. Dengan modal yang relatif murah dan mudah didapatkan, harapannya biopestisida ini bisa membantu Bapak Siswoyo dan buruh tani dalam efisiensi pengeluaran untuk memberantas hama pertanian atau hortikultura.
ADVERTISEMENT
Penulis : Defina Sukowardhani (Program Studi Bioteknologi, Fakultas Sains dan Matematika, KKN Tim II UNDIP 2023/2024)
Dosen Pembimbing Lapangan : Brian Pradana, S. T., M. T.