Konten dari Pengguna

Seni dan Kapitalisme

Desak Gede Putri Satyawati
Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Udayana
9 November 2024 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Desak Gede Putri Satyawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar AI dari Leonardo AI. Seorang seniman.
zoom-in-whitePerbesar
Gambar AI dari Leonardo AI. Seorang seniman.
ADVERTISEMENT
Seni adalah seluruh ekspresi manusia dalam bentuk tulisan, visual, ataupun suara. Namun, di dalam esai ini, saya akan fokus pada seni dalam bentuk visual. Sementara itu, menjadi berguna dalam konteks dalam sistem ekonomi kita saat ini yakni kapitalisme. Seni kurang berharga dalam sistem kapitalisme dibuktikan dengan sedikitnya serapan tenaga kerja untuk jurusan seni. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini bisa dijelaskan dengan maslow's hierarchy of needs yang mengatakan bahwa seni bukanlah kebutuhan dasar manusia.
ADVERTISEMENT
Serapan tenaga kerja untuk jurusan seni sangat sedikit. Artinya, kebanyakan lulusan dari jurusan yang berhubungan dengan seni menganggur atau bekerja tidak sesuai dengan bidangnya. Data dari Biro Ketenagakerjaan Amerika Serikat pada tahun 2022 menunjukkan bahwa hanya 20% dari lulusan seni murni yang bekerja pada industri yang berhubungan dengan seni seperti media dan entertainment (1).
Rendahnya permintaan untuk jurusan ini dapat dijelaskan dengan maslow's hierarchy of needs. Di dalam bukunya, Motivation and Personality yang dipublikasikan tahun 1954, Maslow mengatakan ada lima kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dari yang paling dasar. Adapun kebutuhan itu berdasarkan tingkatnya adalah physiological needs, safety and security, love and belonging, self-esteem, dan self-actualization (2). Kebutuhan manusia akan aesthetic atau seni berada pada self-actualization yang mengakibatkan rendahnya permintaan untuk kesenian. Ini menjadi penyebab kesenian sering diasosiasikan oleh kaum elit.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa kesenian kurang berharga di dalam sistem kapitalisme karena permintaan terhadap kesenian rendah. Permintaan ini rendah karena manusia tidak memprioritaskan kesenian di dalam hidup dibandingkan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Apa yang saya harapkan dari esai ini adalah agar dibaca dan cermati oleh siswa-siwi SMA dan menjadi pertimbangan apabila mereka ingin mengambil jurusan atau menjalani karir yang berhubungan dengan kesenian.