Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Hari Raya Onam: Perpaduan Nilai Islam dan Adat Istiadat Masyarakat Kampar
13 November 2024 7:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Desi Dwi Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Sejak dahulu, kabupaten Kampar sangat kental dengan nilai-nilai agama sehingga mendapat julukan Serambi Mekkah. Kekayaan budaya dan nilai nilai agama islam sudah sangat melekat di setiap kegiatan masyarakat Kabupaten Kampar.
ADVERTISEMENT
Salah satu tradisi yang unik dan masih tetap dilestarikan hingga saat ini yaitu Hari Raya Onam atau Hari Raya Enam yang dilaksanakan pada bulan syawal setelah pelaksanaaan puasa sunnah enam hari di bulan syawal. Puasa sunnah ini dilakukan satu hari setelah hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itulah dinamakan dengan Hari Raya Onam karena dilaksanakan setelah berpuasa 6 hari dibulan syawal sesuai dengan ajaran syariat islam.
Pelaksanaan hari raya onam
Hari raya Onam dilaksanakan pada tanggal 8 syawal setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan syawal. Masyarakat Kampar mengawali hari Raya Onam dengan melaksanakan Shalat Subuh berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan berziarah ke makan keluarga dan bersilaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara.
ADVERTISEMENT
Berziarah ke makam keluarga atau orang tua yang telah wafat merupakan bentuk rasa penghormatan dan kecintaan oleh keluarga yang masih hidup, meski mereka telah berpulang, tetapi amal kebaikan dan amal sholeh mereka tetap terasa dalam kehidupan sehari hari bagi keluarga yang telah ditinggalkan. Ketika datang perayaan hari Raya Onam kenangan-kenangan tersebut akan terabadikan indah dengan doa doa yang dipanjatkan oleh sanak saudara dan keluarga yang sedang berziarah.
Selain berziarah ke makam keluarga, masyarakat Kabupaten Kampar merayakan hari raya Onam dengan penuh kehangatan dan kebersamaan bersama seluruh keluarga dan kerabat, baik yang tinggal di kampung halaman maupun yang berada di perantauan.
Keluarga akan berkumpul di rumah-rumah dan saling bermaaf-maafan sambil menikmati hidangan bersama.
ADVERTISEMENT
Tak hanya berziarah kubur dan bersilturahmi, tradisi ini juga diramaikan oleh pawai, panjat pinang, perlombaan dan berbagai macam kegiatan lainnya. Masyarakat kabupaten Kampar memakai pakaian adat khas untuk merayakan momen ini. Berbagai wisatawan datang berkunjung untuk memeriahkan dan menyaksikan tradisi unik ini.
Tradisi ini diharapkan dapat memotivasi umat islam untuk lebih mendalami dan menghidupkan kembali ibadah puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Puasa ini tidak hanya menjadi tradisi masyarakat Kabupaten Kampar, tetapi juga sebagai bentuk ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Nilai penting dan paling utama dalam perayaan hari Raya Onam adalah terdapat pesan religius yang bermakna mendalam bagi setiap insan. Yaitu setiap makhluk yang bernyawa pasti akan kembali kepada Allah SWT Sang MahaPencipta. Dengan adanya hari raya ini menjadi pengingat untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masing-masing individu.
ADVERTISEMENT