Konten dari Pengguna

Mengukir Kebesaran dengan Kerendahan Hati

Desi safitrii
Mahasiswa D3 Penerbitan (Jurnalistik) dari Politeknik Negeri Jakarta yang memiliki kemampuan dan pengetahuan jurnalistik, mulai dari keterampilan dalam menulis naskah, melakukan riset, penyuntingan serta publikasi.
10 Juni 2024 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Desi safitrii tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Sumber foto : Desi Safitri)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber foto : Desi Safitri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di balik dinding-dinding klasik rumah nenekku yang ramah, tersimpan kisah-kisah yang menginspirasi tentang perjalanan hidup kakek nenekku. Mereka bukan hanya dua sosok yang hebat dalam dunia diplomasi, tetapi juga penuh dengan kerendahan hati yang menggetarkan.
ADVERTISEMENT
Kakek, seorang diplomat Departemen Luar Negeri yang telah melanglang buana di berbagai penjuru dunia, tak pernah menyombongkan diri. Wajahnya yang penuh kehangatan selalu menyapa dengan rendah hati, meskipun pernah berdiri di panggung-panggung penting dunia internasional. Beliau lebih suka bercerita tentang kesederhanaan dan nilai-nilai luhur daripada merayakan keberhasilan pribadi.
Nenekku, sebagai pendamping setia kakek, adalah contoh nyata kekuatan di balik kepemimpinan yang hebat. Meski karyanya sebagai pelopor kesetaraan gender dan perjuangan hak-hak perempuan telah diakui secara internasional, beliau tetaplah sosok yang merendah. Ceritanya tentang perjuangan dan rintangan mengajariku tentang keberanian, ketabahan, dan kerendahan hati yang sejati.
Mereka berdua telah menghadapi berbagai tantangan dan cobaan dalam menjalani karier di bidang diplomasi. Namun, mereka selalu menghadapinya dengan penuh semangat dan tekad yang kuat, menjadikan setiap rintangan sebagai batu loncatan untuk berkembang lebih baik. Kecintaan mereka terhadap negara dan bangsa selalu terpancar dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil.
ADVERTISEMENT
Kisah kakek nenekku mengajarkan betapa pentingnya rasa bangga terhadap sejarah dan perjuangan para pendahulu. Mereka bukan hanya sosok yang sukses secara profesional, namun juga teladan dalam menjaga integritas, ketulusan, dan kesederhanaan dalam hidup. Melalui kisah mereka, saya belajar untuk selalu merendah dan bersyukur atas segala hal yang telah mereka perjuangkan demi generasi selanjutnya.
Kisah mereka mengingatkanku akan arti sejati dari rasa bangga. Bukanlah kebanggaan yang memuncak di atas kepala, tetapi kebanggaan yang terdalam di hati, mengenang setiap langkah kecil dan setiap tantangan yang berhasil diatasi dengan kesederhanaan dan integritas. Mereka adalah bukti hidup bahwa kesuksesan sejati tak hanya diukur dari jabatan atau penghargaan, tetapi dari bagaimana kita menjalani kehidupan dengan rendah hati dan kejujuran.
ADVERTISEMENT
Aku banyak belajar bahwa merendah bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang menguatkan hati dan membuka pintu kebijaksanaan sejati. Dan dalam ketulusan mereka, terukir memori yang abadi tentang kebesaran hati dalam mengabdi pada bangsa dan negara.
Kisah hidup kakek nenekku mengajarkan bahwa rasa bangga sejati tidak hanya berasal dari prestasi atau pengakuan, tetapi juga dari bagaimana kita menjalani kehidupan dengan penuh integritas dan kerendahan hati. Mereka adalah teladan nyata tentang bagaimana sebuah keberhasilan harus dirayakan dengan sederhana, tanpa kepentingan pribadi yang besar.
Melalui setiap cerita dan pelajaran yang mereka berikan, aku menyadari bahwa kebesaran sejati terletak dalam hal-hal kecil yang dilakukan dengan cinta dan dedikasi. Kakek nenekku telah mengukir kenangan yang tak terlupakan dalam sejarah keluarga kami, sebagai simbol kebesaran yang merendah, mengajariku arti sejati dari rasa bangga dan kebahagiaan yang bersumber dari kejujuran dan ketulusan hati.
ADVERTISEMENT