Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Musim Hujan di Pantai Barat Pangandaran: Rezeki atau Tantangan Hidup?
25 Desember 2023 11:30 WIB
Tulisan dari Desmaya Anggitha Rajagukguk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Musim hujan di Pantai Barat Pangandaran menimbulkan beberapa perspektif tentang pengaruh musim hujan di kehidupan mereka. Ada yang mengatakan bahwa musim hujan ini akan menjadi tantangan hidup mereka atau malah menjadi rezeki mereka di akhir tahun. Perbedaan pandangan ini menjadi masalah sosial yang berulang-ulang setiap akhir tahunnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Kartini (50 tahun) seorang penjual makan siap saji dengan beraneka ragam olahan khas Pangandaran, ia mengalami penurunan ekonomi yang cukup drastis, dikarenakan banyak wisatawan yang malas untuk keluar dari hotel karena takut hujan, bahkan jika ingin berteduh di pantai, hanya ada payung-payung yang berdiri dengan ukuran kecil yang hanya mampu menampung lima orang saja.
“Kalau musim hujan mah neng, orang malas keluar karena cuaca juga dingin, jadi orang juga mikir-mikir kalau mau main di pantai neng, ada angin Pantai juga, takutnya sudah terkena hujan malah terkena angin lagi, bisa sakit neng, apalagi musim pancaroba seperti ini, imun orang juga tidak terlalu bagus-bagus banget neng," ucap Kartini.
ungkapan ini sangat realistis dengan fakta di lapangan bahwa pengunjung akan malas keluar dari hotel saat hujan turun, mereka memilih berdiam diri di hotel dan menikmati pemandangan dari hotel saja.
ADVERTISEMENT
Kartini adalah penjual yang sudah berpengalaman selama lima tahun berjualan di sekitar pantai barat Pangandaran, masalah berkurangnya pendapatan ini ia sudah sering mengalaminya, tapi menurut Kartini ini semua bukanlah masalah besar, karena pada dasarnya rezeki sudah diatur oleh yang di atas tuturnya'
Lagi pula berjualan itu memang sudah risiko kapan jualan itu ramai dan sepi, tidak apa sepi sekarang tapi saat hari besar seperti lebaran, natal, tahun baru atau hari besar lainnya pendapat Kartini bisa dua kali lipat.
Menurut penjual lain seperti Sudirjo (56 tahun) seorang kameramen yang menjual jasanya di sekitar Pantai barat Pangandaran, ia mengalami penurunan penghasilan sejak musim hujan tiba di Pangandaran, “menurun sih penghasilannya, soalnya wisatawan pada tidak mau keluar, takut basah mereka," ucap Sudirjo.
ADVERTISEMENT
Selain itu banyak penjual yang umumnya produk yang ia tawarkan cocok di suasana panas pantai terpaksa menanggung nasib buruk karena penjualannya menurun drastis, seperti yang dialami oleh Rony (33 tahun) “Menurun, soalnya cuacanya tidak bagus musim hujan , apalagi saya jualnya es krim yang cocok di nikmati di cuaca yang panas, tapi terkadang ada anak kecil yang tetap mau beli, itu rezeki saya si neng”.
Penurunan pendapatan yang dialami oleh beberapa pihak pedagang kecil memang tidak bisa dihindari jika sudah masuk ke musim hujan, tapi ternyata di Pantai Barat Pangandaran masih ada titik cerah yang dialami oleh beberapa pelaku usaha yang menggantungkan kehidupannya di situ.
Hujan Bukan Masalah
Perbedaan perspektif hadir di sini, menurut Kartini ia mengalami penurunan pendapat tapi, menurut Bapak Tujiko (45 tahun) ia tidak merasakan efek yang besar setelah hadirnya musim hujan ini. “Ya biasa saja neng, kalau musim hujan kebetulan pantai barat ini debit airnya tidak meningkat jadi ikan itu tetap ada, dan kalau hujan ya di paksa in saja “ Ucap pak Tujiko, menurut ia musim hujan bukan masalah besar dan hasil pancingannya pun tetap stabil, ikan tetap ada dan cukup baginya.
ADVERTISEMENT
“Tapi ya begitu neng kalau angin besar baru tidak bisa dipaksa in, karena nelayan itu bergantungnya ke angin, bukan ke cuaca hujan, kalau angin sudah besar dan di luar kemampuan manusia, ya sudah tidak turun ke laut,” Ucap Tujiko , ia juga menjelaskan bahwa debit air di Pantai Pangandaran cukup stabil yang menyebabkan ikan di laut tidak berkurang jumlahnya, dan ikan – ikan tetap ada di kedalaman tertentu, tidak berubah.
Ternyata musim hujan tidak berdampak bagi nelayan di pantai barat Pangandaran, selama bukan angin kencang nelayan tetap bisa beraktivitas seperti biasa, dan menurut Tujiko begitu bagi para pengusaha Water Sport.
Nelayan mungkin tidak terlalu merasakan dampaknya tapi sekecil apa pun itu mereka akan tetap terkena dampaknya, faktanya masih banyak nelayan yang bekerja sambilan untuk menyewakan kapan mereka sebagai salah satu alat transportasi wisatawan. Contohnya adalah nelayan di pantai barat Pangandaran banyak yang membuka jasa penyebaran dari Pantai Barat menuju ke Pantai Pasir Putih yang ikonis dengan kapal yang tenggelam itu.
ADVERTISEMENT
Mungkin fakta seperti ini sudah sering kita dengar para pedagang kecil sangat dipengaruhi banyak hal dalam proses penjualan salah satunya adalah cuaca, para pedagang kecil di Pantai Barat Pangandaran juga mengalami hal yang serupa, mereka mengalami penurunan pendapat di saat musim hujan.
Wisatawan Harus Menolong
Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM Pangandaran Tedi Garnida mengakui banyak pedagang yang gulung tikar di Pusat belanja di dekat pantai barat Pangandaran.
“Memang banyak faktor yang membuat relokasi pedagang jadi sepi saat ini, salah satunya daya beli masyarakat menurun”, dikutip dari detikjabar.
Sudah selayaknya kita sebagai wisatawan membantu para pedagang kecil, mungkin wisatawan sekarang lebih memilih berbelanja di tempat yang mewah dan terkenal tapi kita tidak boleh lupa tentang keberadaan mereka disudut jalanan, padahal kualitas yang dijual oleh pedagang kecil tidak kalah bagusnya.
Para pedagang kecil berjualan untuk menyambung kehidupan. Mereka sangat memerlukan bantuan kita untuk melanjutkan hidup mereka, barang atau jasa yang mereka tawarkan adalah usaha terbaik dari mereka untuk melanjutkan hidup mereka, kualitas mereka juga bagus, mereka juga menawarkannya dengan hati yang penuh pengharapan.
ADVERTISEMENT
Dengan berbelanja di pedagang kecil, kita memberikan dukungan langsung pada ekonomi lokal. Uang yang kita letak di warung kecil akan langsung mengalir kembali ke dalam lingkungan setempat, membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Saat berbelanja di pedagang kecil kita akan merasakan pengalaman yang lebih personal lagi, kita akan di sambut dengan sangat ramah oleh mereka, ikatan emosional yang hadir tidak akan kita dapatkan di pusat perbelanjaan yang besar.