Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Inspiratif! Mahasiswa KKN Bawa Langkah Cerdas
17 Agustus 2024 22:34 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dessela Takbir Riyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Manfaatkan Lahan Sempit Untuk Hidroponik Dan Budikdamber

ADVERTISEMENT
Mojoroto, Karanganyar – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro mengadakan penyuluhan perikanan dan pertanian yang inovatif dan bermanfaat bagi warga Dusun Mojoroto. Penyuluhan ini bertujuan untuk memperkenalkan dua teknologi modern: hidroponik dan budikdamber (budidaya ikan lele dalam ember) dengan sistem RAS (Recirculating Aquaculture System), yang ditujukan untuk anggota Karang Taruna Tunas Remaja.
ADVERTISEMENT
Acara yang dihadiri oleh puluhan anggota karang taruna ini berlangsung pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024, di Balai Pertemuan Dusun Mojoroto. Para mahasiswa KKN mempersembahkan materi yang dikemas secara menarik dan mudah dipahami, dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengelola sistem yang efisien dan ramah lingkungan.
Pengenalan Hidroponik
Hidroponik memfokuskan pada metode budidaya tanaman tanpa tanah, tetapi menggunakan media tanam yang terbuat dari bahan inert contohnya rockwool, hidroton, arang sekam, cocopeat, dan lain-lain. Mahasiswa KKN, Dessela Takbir Riyanti menjelaskan, “Menggabungkan budidaya lele dengan sistem hidroponik adalah langkah cerdas untuk meningkatkan efisiensi pertanian modern. Sistem ini, yang dikenal dengan nama aquaponik, tidak hanya menghasilkan ikan dan tanaman secara bersamaan, tetapi juga memanfaatkan limbah ikan sebagai nutrisi alami bagi tanaman".
ADVERTISEMENT
Keuntungan utama dari metode ini adalah penghematan sumber daya. Karena sistem ini menggunakan air yang sama berulang kali, sehingga dapat mengurangi konsumsi air dibandingkan dengan metode pertanian konvensional. Selain itu, hasil yang diperoleh cenderung lebih sehat dan berkualitas tinggi karena tidak melibatkan penggunaan pestisida atau bahan kimia berbahaya. Teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas dan memiliki potensi pasar yang lebih luas dengan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pengenalan Sistem RAS: Efisiensi dan Keberlanjutan
Recirculating Aquaculture Systems (RAS) merupakan rangkaian teknologi yang diterapkan dalam sistem budidaya ikan dengan menggunakan infrastruktur yang memungkinkan pemanfaatan air secara terus menerus (resirkulasi air). Dalam pelaksanaanya, teknologi RAS menerapkan prinsip fisika, kimia, dan biologis. Ketiga prinsip tersebut meliputi filter, media karbon, sinar ultraviolet (UV), dan generator oksigen yang berfungsi untuk mengontrol dan menstabilkan kondisi lingkungan ikan. Prinsip dasar RAS, yaitu memanfaatkan air media pemeliharaan secara berulang-ulang dengan mengendalikan beberapa indikator kualitas air agar tetap pada kondisi prima.
ADVERTISEMENT
Dalam penyuluhan ini, para mahasiswa menjelaskan bagaimana sistem RAS dapat diintegrasikan dengan aquaponik untuk menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan antara ikan lele dan tanaman. Para warga yang hadir diberikan pemahaman tentang prinsip dasar RAS, cara pembuatan, serta perawatan dan pemeliharaan sistem ini. Tidak hanya teori, para mahasiswa KKN UNDIP juga mempraktikkan langsung cara pembuatan dan pengelolaan sistem RAS di lokasi, sehingga warga bisa melihat dan memahami setiap langkah pembuatan Budikdamber dengan RAS ini.
Manfaat Sistem Terintegrasi bagi Warga
Integrasi sistem RAS dengan aquaponik memberikan banyak manfaat, terutama dalam skala rumah tangga. Salah satu mahasiswa KKN, Novita Kumala Putri, menjelaskan, "Dengan mengadopsi sistem ini, warga dapat memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah untuk membudidayakan ikan sekaligus menanam sayuran. Air sisa budidaya di dalam ember yang kaya nutrisi dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman, sehingga tidak diperlukan adanya penambahan pupuk kimia."
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Novita juga menambahkan bahwa sistem ini dapat mengurangi penggunaan air secara signifikan dan menghasilkan panen yang berkelanjutan sepanjang tahun. "Ini adalah solusi yang tepat untuk warga desa yang ingin meningkatkan ketahanan pangan secara mandiri," ujarnya.
Antusiasme warga Karang Taruna
Penyuluhan ini mendapat respon positif dari warga. Salah satu peserta, Mas Sholeh, mengungkapkan ketertarikannya, "Saya sangat tertarik dengan sistem ini karena dapat membantu menghemat air. Ternyata, kita bisa menerapkan sistem ini dengan mudah dan murah secara mandiri di rumah.”
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi, di mana warga dapat berkonsultasi langsung dengan para mahasiswa mengenai tantangan dan kendala yang mungkin dihadapi saat mengaplikasikan sistem ini pada kegiatan budidaya ikan mereka. Mahasiswa KKN, Dessela, “Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan yang berguna dan dapat diimplementasikan secara nyata oleh masyarakat Dusun Mojoroto. Kami berkomitmen untuk mendukung dan memberikan pendampingan jika diperlukan.”
ADVERTISEMENT
Dengan adanya inisiatif dari mahasiswa KKN ini, diharapkan Dusun Mojoroto, dapat menjadi contoh sukses dalam penerapan teknologi RAS dan aquaponik dalam ember, serta dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian warga setempat.