Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Solusi Ramah Lingkungan! Beauveria bassiana Sebagai Cara Cerdas Atasi Hama Padi
19 Agustus 2024 10:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dessela Takbir Riyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mojoroto, 4 Agustus 2024 – Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian padi dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, KKN TIM II UNDIP melaksanakan program sosialisasi dan pelatihan perbanyakan Beauveria bassiana sebagai agen pengendali hayati untuk mengatasi hama tanaman padi. Kegiatan ini berlangsung pada 4 Agustus 2024 di Desa Mojoroto, dengan sasaran utama Kelompok Tani Ngudi Santoso, Dusun Dawe.
ADVERTISEMENT
Program ini diprakarsai oleh Dessela Takbir Riyanti, mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi dari Universitas Diponegoro. Tujuan program ini adalah untuk mengenalkan penggunaan Beauveria bassiana, yaitu jamur entomopatogen yang dikenal efektif dalam mengendalikan berbagai jenis hama tanaman padi.
Beauveria bassiana Sebagai Jamur Entomopatogen
Pada acara tersebut, Dessela Takbir Riyanti memaparkan materi mengenai manfaat Beauveria bassiana dalam pertanian, teknik perbanyakan, serta penerapan praktis di lapangan. Beauveria bassiana adalah cendawan entomopatogen yang dapat menginfeksi tubuh serangga sehingga dimanfaatkan sebagai biopestisida ramah lingkungan untuk mengendalikan serangan hama pada tanaman sehingga sangat potensial untuk diperbanyak.
Spora B. bassiana yang melekat pada permukaan kutikula serangga mampu mendegradasi lapisan integumen serangga dan mengganggu sistem syaraf sehingga serangga mati dengan tubuh mengeras seperti mumi. Beauveria bassiana sebagai agen pengendali hayati terhadap beberapa Ordo, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Lepidoptera: kupu-kupu, ngengat
2. Diptera: lalat, nyamuk
3. Hemiptera: kutu, wereng
4. Coleoptera: kumbang
5. Hymenoptera: lebah, semut
Peserta pelatihan, yang terdiri dari para petani dan anggota Kelompok Tani Ngudi Santoso diberikan pelatihan langsung tentang cara memperbanyak inokulan Beauveria bassiana dan aplikasinya pada tanaman padi.
Bagaimana Melakukan Perbanyakan Beauveria bassiana?
Perbanyakan jamur Beauveria bassiana sebenarnya mudah dilakukan, namun harus tetap dalam kondisi yang aseptis untuk mencegah kontaminasi jamur lain yang tidak diinginkan. Media yang digunakan adalah media jagung giling yang sudah disterilisasi selama 1,5 jam. Isolat Beauveria bassiana diinokulasikan pada media yang sudah dingin menggunakan jarum ose atau sendok kecil didekat lilin supaya tetap steril. Setelah disimpan selama 10 hari dalam kondisi gelap koloni jamur B. bassiana akan tumbuh di permukaan media jagung. Koloni ini biasanya berwarna putih atau abu-abu, dan dapat menunjukkan pertumbuhan yang merata. Koloni jamur B. bassiana umumnya memiliki tekstur berbulu atau berbentuk seperti kapas.
ADVERTISEMENT
Cara pengaplikasian di lapangan cukup mudah, yaitu larutkan 200 gr B. bassiana dalam 1 liter air, remas-remas media jagung hingga spora terlepas, saring larutan untuk memisahkan gumpalan jagung, masukkan saringan air ke dalam tangki dan tambahkan detergen bubuk sebanyak 1 sdm dan gula pasir 1 sdm sebagai perekat, lakukan penyemprotan pada sore hari untuk mencegah kematian pada jamur, lakukan pengulangan setiap 10 hari sekali.
Manfaat Program Untuk Masyarakat Desa
“Program ini bertujuan untuk membantu para petani dalam mengatasi masalah hama tanaman padi secara lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan perbanyakan Beauveria bassiana, kami berharap dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan,” ujar Dessela.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan petani dalam mengelola hama tanaman padi secara efektif dan berkelanjutan, serta mempromosikan pertanian yang lebih ramah lingkungan di Desa Mojoroto. Melalui pelatihan ini, diharapkan para petani dapat menerapkan teknik yang telah dipelajari dan merasakan manfaat dari penggunaan agen pengendali hayati dalam produksi pertanian mereka.
Pada akhir acara peserta diberikan kesempatan untuk diskusi bersama terkait kendala dan masalah yang dihadapi di lapangan. Acara ini mendapatkan sambutan positif dari para peserta, yang merasa antusias dengan adanya solusi baru dalam pengendalian hama. Ketua kelompok tani, Bapak Sutopo menyatakan, "Program ini sangat bermanfaat bagi kami, petani di kelompok Ngudi Santoso. Kami merasa terbantu dengan adanya informasi dan keterampilan baru tentang penggunaan Beauveria bassiana sebagai agen pengendali hayati. Selain mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, pelatihan ini membuka wawasan kami tentang cara-cara alami untuk menjaga kesehatan tanaman. Kami berharap bisa langsung mengaplikasikan ilmu ini dan melihat hasil yang positif dalam usaha pertanian kami ke depan."
ADVERTISEMENT
Dengan dukungan dari KKN TIM II UNDIP dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pertanian di Desa Mojoroto.