Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Konsumsi Gula Pasir Penduduk Pedesaan Lebih Tinggi, Hati-Hati Bahaya Diabetes
14 November 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dessy Kurniati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peringatan Hari Diabetes Sedunia
ADVERTISEMENT
Tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Menururt WHO, Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang berlebihan. Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius, seperti kerusakan saraf, kerusakan ginjal, dan masalah kardiovaskular. Salah satu penyebab yang dapat meningkatkan risiko diabetes adalah konsumsi gula secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
Gula merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Gula terdiri dari glukosa dan fruktosa yang terdapat pada buah-buahan, sayuran, dan makanan olahan. Namun, konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia salah satunya meningkatkan penyebab terjadinya penyakit diabetes.
Konsumsi gula merupakan salah satu faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya diabetes. Terlalu banyak gula dapat menyebabkan gula darah naik secara berlebihan. Hal ini dapat memicu resistensi insulin dan memengaruhi metabolisme glukosa, yang merupakan faktor risiko penting untuk berkembangnya diabetes.
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024 yang dilakukkan oleh BPS, Rata-Rata Konsumsi Kalori (kkal) per Kapita Sehari Jenis Makanan Gula Pasir yaitu 53,57 kkal. Namun, jika dilihat berdasarkan klasifikasi desa wilayah Pedesaan memiliki rata-rata konsumsi gula pasir yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah perkotaan yaitu 63,55 kkal.
ADVERTISEMENT
Konsumsi gula pasir di wilayah pedesaan yang lebih tinggi dibandingkan perkotaan ini perlu menjadi perhatian untuk mencegah penyakit diabetes khususnya pada penduduk di pedesaan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2021, menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak yaitu sebesar 19,5 juta, dimana nilai ini diprediksi meningkat pada tahun 2045 yaitu sebesar 28,6 juta.
Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan yang tepat khususnya kepada penduduk pedesaan terkait bahaya penyakit diabetes. Pencegahan diabetes adalah kunci untuk mengurangi beban penyakit kronis ini. Membuat perubahan gaya hidup sehat, seperti pola makan sehat dan aktivitas fisik yang cukup, dapat membantu mengurangi risiko terkena diabetes.