Konten dari Pengguna

Melukis Pengalaman Secara Inovatif di Kampus Mengajar 8

Dessyana Nursafitri
Universitas Amikom Purwokerto
13 Januari 2025 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dessyana Nursafitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber : milik pribadi
ADVERTISEMENT
“Experience is the beginning of knowledge” – Aristoteles, Filsuf Yunani.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran yang tidak hanya tentang buku dan papan tulis, namun berasal dari pengalaman. Disinilah kisah empat mahasiswa yang bertekad untuk membuat sebuah perubahan yang lebih baik.
Mereka yang dipertemukan oleh sebuah program Kampus Mengajar angkatan 8, di sebuah sekolah sederhana yang terletak di Jl. Brigjend H.M. Bachroen, Pegadungan, Rawalo, Kabupaten Banyumas, empat mahasiswa bertekad menciptakan perubahan. Dessy seorang mahasiswa Amikom Purwokerto bersama tiga rekannya dari Universitas Jenderal Soedirman yaitu Lutfiana, Sekar, dan Aji, menjalankan 13 program kerja selama periode penugasan dari September hingga Desember 2024. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter dan keterampilan hidup.
Program yang mereka jalankan mencakup berbagai kegiatan inovatif seperti Pohon Literasi yang mendorong siswa gemar membaca hingga pelatihan digital sederhana bagi siswa untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Salah satu momen berkesan terjadi saat penutupan program kerja yaitu Festival Literasi Numerasi dan Market Day yang melibatkan siswa dalam berbagai lomba seni dan keterampilan.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa ini juga tak lupa mendokumentasikan perjalanan mereka melalui akun Instagram resmi @km8_sdn2rawalo yang menjadi ruang untuk berbagi cerita dan inspirasi.
Saat Desember tiba, program Kampus Mengajar Angkatan 8 resmi berakhir. Meski masa tugas mereka selesai, semangat yang mereka tanamkan akan terus hidup. “Kami berharap apa yang kami mulai di sini menjadi fondasi untuk kemajuan SD N 2 Rawalo ke depannya,” tutur Aji penuh harap.
ADVERTISEMENT
Perjalanan empat mahasiswa ini membuktikan bahwa kontribusi kecil, jika dilakukan dengan sepenuh hati, dapat memberi dampak besar. Kampus Mengajar bukan hanya tentang mahasiswa yang mengajar, tetapi juga tentang mahasiswa yang belajar memahami arti keberagaman, kerja sama, dan pengabdian. SD Negeri 2 Rawalo kini tak hanya menjadi tempat belajar bagi siswa, tetapi juga ruang tumbuh bagi mereka yang ingin memberi makna.