Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berwisata dan Belajar di Sangiran
15 Juli 2021 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Desta Ayu Sekar P tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sering kita mendengar kata “Nenek Moyang”. Jadi, apa itu nenek moyang?
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki peran penting dalam menjelajahi jejak manusia purba. Jawa memiliki situs arkeologi. Bahkan UNESCO mengakuinya sebagai situs penting di dunia dan menetapkan sebagai warisan budaya dunia.
Dikenal dengan nama Sangiran. Kalian tahu Sangiran? Situs yang mempelajari tentang fosil-fosil serta evolusi dari manusia, tumbuhan, hewan, dan benda meteoroid.
Situs ini tidak hanya terkenal di Indonesia, melainkan internasional. Terletak di Sragen, Jawa Tengah. Kita bisa melihat dua patung berbentuk gading besar di pintu masuk Museum Sangiran. Kemudian, disambut oleh patung kepala manusia purba.
Situs ini memberikan kita gambaran tentang proses perkembangan manusia dua juta tahun yang lalu sampai manusia modern. Fosil-fosil ditemukan di sekitar daerah Sangiran, Jawa Tengah. Oleh karena itu, dinamakan Museum Manusia Purba Sangiran (The Homeland of Java Man).
ADVERTISEMENT
Awalnya benda-benda penemuan di simpan di rumah Kepala Desa Krikilan. Wisatawan pun semakin banyak sehingga dibangunlah Museum Sangiran demi kenyamanan pengunjung dan keamanan fosil-fosil temuan. Museum ini juga sudah mengalami beberapa kali renovasi sehingga sudah menjadi bangunan museum yang modern.
Koleksi yang dapat kita lihat di antaranya fosil manusia, fosil binatang, batuan, dan artefak batu. Sebelum kita melihat berbagai macam fosil-fosil hasil temuan.
Kita akan diperlihatkan bagaimana evolusi manusia, terbentuknya bumi, bahkan penjelasan terkait sejarah mengenai apa yang terjadi dua juta tahun yang lalu.
Fosil-fosil penemuan dipajang, ditambah diorama-diorama. Kita akan merasa seperti berada di dua juta tahun yang lalu. Diorama-diorama tersebut dapat memberikan gambaran tentang kehidupan manusia purba untuk bertahan hidup. Kita juga dapat melihat bentuk serpihan benda-benda langit yang jatuh akibat hujan meteor.
Bagi pelajar, mahasiswa, atau bahkan anak kecil pun dapat berkunjung ke Situs Manusia Purba Sangiran. Tidak ada ruginya, mereka dapat belajar dan menjadi tambahan ilmu pengetahuan tentang evolusi kehidupan di dunia ini.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya penting untuk kalangan pelajar di Indonesia, namun situs ini penting untuk ilmu pengetahuan di dunia. Oleh karena itu, Indonesia menjadi negara yang penting bagi para arkeologi.
Selain pengetahuan yang didapat, di depan gedung Museum Sangiran terdapat toko-toko buah tangan bagi wisatawan. Mereka menjual baju sampai ke hal terkecil seperti gantungan kunci.
Museum ini juga masuk ke dalam daftar tempat wisata yang ingin dikunjungi oleh orang-orang. Cukup mengeluarkan Rp 5.000 untuk tiket masuk, kalian akan mendapatkan pengetahuan dengan fasilitas museum yang bagus.
Jika, orang luar negeri saja ingin berkunjung dan belajar dari Museum Sangiran. Kita sebagai warga negara Indonesia sebaiknya lebih dulu berkunjung dan menjaga serta melestarikan situs ini sebagai aset negara. Tunggu apalagi, yuk berkunjung!
ADVERTISEMENT
(Desta Ayu Sekar P, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta)