Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Bawang Putih, Antara Mistis dan Tradisi Masyarakat Rumania
19 November 2020 13:31 WIB
Tulisan dari Destarata Hamarsan Mustafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi penggemar ayam goreng atau tempura seperti saya, kurang lengkap rasanya jika makan makanan tersebut tanpa saus sambal. Namun, ketika berkunjung ataupun tinggal di negara-negara Eropa, mengharapkan tersedianya saus sambal, kecuali restoran Asia, merupakan suatu keajaiban.
ADVERTISEMENT
Tak ada sambal, saus tomat pun jadi. Itulah yang ada di dalam benak saya ketika pertama kali memasuki restoran ayam goreng cepat saji terkemuka dunia yang ada di Bukares. Sesampainya di depan kasir, ternyata terdapat beberapa pilihan saus yang dapat dibeli, tetapi tidak ada satu pun saus sambal. Saya pun menanyakan saus favorit pembeli. Bukan saus tomat, melainkan saus “usturoi” atau saus bawang putih yang sering dibeli. Hal ini cukup mengagetkan bagi saya, entah memang laris di restoran tersebut atau ini suatu “cocokologi”. Penasaran, saya pun bertanya ke beberapa teman saya, baik WNI yang sudah menetap lama atau orang asli Rumania.
ADVERTISEMENT
Demikian dikatakan oleh teman saya yang asli Rumania, Andreea Leonte. Masyarakat khususnya yang tinggal di pedesaan masih mempercayai usturoi mampu melindungi mereka dan rumah mereka dari pengaruh roh jahat, khususnya pada malam hari sebelum perayaan hari raya keagamaan Santa Andrew yang jatuh setiap tanggal 30 November. Malam hari sebelum hari raya keagamaan tersebut, terdapat perayaan dan tradisi yang dikenal dengan Halloween-nya Rumania. Masyarakat pedesaan akan memakan banyak usturoi serta meletakkannya di jendela dan pintu bahkan di kandang hewan ternak peliharaan mereka untuk melindungi agar strigoi dan moroi, vampir khas Rumania, tidak datang.
Dibalik kisah mistis bawang putih atau usturoi, hampir semua orang Rumania memang menyukainya. Mereka percaya bahwa usturoi merupakan rempah yang sangat berkhasiat bagi kesehatan. Usturoi dianggap sebagai obat alami yang lebih ampuh dibandingkan antibiotik, dapat membunuh kuman dan cacing yang ada dalam perut serta dapat menyembuhkan berbagai penyakit karena kandungan senyawa allicin. Bahkan, pada saat awal terjadinya pandemi COVID-19, terdapat sebagian masyarakat yang mempercayai bahwa mengkonsumsi usturoi dan jahe dapat mencegah mereka dari COVID-19. Namun hal ini segera dibantah oleh Kementerian Dalam Negeri Rumania karena belum ada satu pun penelitian yang membuktikan hal tersebut.
Apa pun makanannya, usturoi biasanya selalu ada di hampir setiap makanan, baik sebagai bumbu penyedap masakan maupun sebagai saus. Usturoi banyak digunakan untuk menyedapkan berbagai varian soto traditional khas Rumania yang menurut saya sangat khas dan enak. Soto yang dikenal dengan nama ciorbă ini seperti ciorbă de pui (soto ayam), ciorbă de burtă (soto babat) ataupun supă de usturoi (sop bawang putih) menggunakan bawang putih untuk kuahnya. Selain itu, terdapat juga olahan nasi yang dicampur dengan usturoi dikenal orez cu usturoi.
Sebagai saus, usturoi digunakan untuk dinikmati bersama ikan, kentang goreng, ayam goreng, dan lain sebagainya. Bahkan menurut saya dan sebagian besar WNI yang menetap maupun yang telah berkunjung, ayam goreng restoran cepat saji terkemuka dunia yang berada di Rumania merupakan yang terenak dibandingkan yang dijual di negara lainnya. “Cocolan” saus usturoi membuat ayam tersebut semakin enak.
Menarik memang, di negara yang terkenal dengan kisah Drakula atau kisah mistis lainnya ini, bawang putih tidak hanya sebagai mitos tetapi juga digemari oleh masyarakat Rumania. Dengan cita rasanya yang lezat, warga pendatang pun seolah “tersihir” dengan aroma dan rasa bawang putih Rumania termasuk saya. Bahkan saya membawa beberapa saus usturoi untuk konsumsi pribadi di Indonesia dan sebagai oleh-oleh untuk keluarga. Kebiasaan untuk mengkonsumsi bawang putih pun hingga kini terbawa oleh saya dan keluarga.
ADVERTISEMENT