Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Purnama dalam Mimpi Sa’ad bin Abi Waqqas
25 April 2021 21:28 WIB
Tulisan dari Destiany Nirmalasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terlahir sebagai keturunan Rasulullah adalah awal mulanya Sa’ad bin Abi Waqqas dikenal. Ia adalah seorang pejuang Islam dengan nama lengkap Sa’ad bin Malik bin Uhaib. Ia lebih dikenal dengan Sa’ad bin Abi Waqqas, dan ia merupakan paman Rasulullah SAW dari pihak ibunda, Aminah binti Wahab.
ADVERTISEMENT
Keberanian yang kokoh dan ketulusan yang besar merupakan teladan baik yang dimiliki seorang Sa’ad bin Abi Waqqas. Ia juga dikenal sebagai keluarga Rasulullah SAW yang mengenal Rasulullah SAW secara dekat.
Mengutip buku Ibu Para Sahabat terjemahan dari buku "Ummahat Shahabah" yang dikarang oleh Abdul Aziz Asy-Syannawi, hal ini seperti yang dikatakan oleh Abu Bakar kepada Sa’ad: “Wahai Sa’ad! Engkau adalah orang yang sangat mengetahui keadaan Muhammad bin Abdullah, mengenai kejujuran dan sikap amanahnya, karena engkau adalah pamannya dari pihak ibu dan ia adalah keluarga kamu.”
Kisah Sa’ad bin Abi Waqqas sebelum dirinya melantunkan dua kalimat syahadat di hadapan Rasulullah dan memilih beriman kepada Allah SWT sangatlah menarik. Mulanya, ia merupakan seorang hamba yang percaya kepada tuhan kepercayaan nenek moyangnya yaitu Habl, Latta, Uzza, Manaat, dan tuhan yang lainnya. Dan kepercayaan ini diyakininya hingga usia 17 tahun.
ADVERTISEMENT
Kisah mimpi itu bermula ketika Sa’ad bin Abi Waqqas seakan-akan berada di dalam tempat yang gelap gulita. Tempat gelap yang membuatnya tidak dapat melihat apa-apa. Namun, tiba-tiba saja terlihat sinar berupa purnama yang menyinarinya dan membuatnya mengikuti arah purnama itu pergi.
Seketika dalam mimpinya, Sa’ad bin Abi Waqqas melihat beberapa orang telah mendahuluinya mengikuti sinar purnama tersebut, mereka adalah Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, serta Abu Bakar. Dengan rasa ketidaksadaran dan keingintahuannya Sa’ad bin Abi Waqqas bertanya pada mereka: “Sejak kapan kamu telah berada dalam kondisi seperti ini?”
Dan mereka menjawab: “Sesaat sebelum kamu.”
Sa’ad bin Abi Waqqas adalah seorang anak yang sangat patuh dan menyayangi ibunya. Oleh sebab itu, karena rasa cintanya ini ia selalu menuruti segala perintah dan keinginan ibunya. Dan berusaha untuk tidak menyakiti dan menggores hati sang ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya.
ADVERTISEMENT
Hamnah binti Sufyan bin Abu Umayyah nama ibunda Sa’ad bin Abi Waqqas. Hamnah merupakan seorang wanita keturunan bangsawan Quraisy dengan paras cantik dan karakter anggun yang dimilikinya. Hamnah binti Sufyan juga dikenal sebagai salah satu hamba yang setia terhadap berhala sebagai agama nenek moyangnya.
Keahliannya dalam memperbaiki anak panah bagi para tokoh Quraisy, khususnya yang gemar berburu menjadikannya sering bertemu dengan tokoh-tokoh besar dan masyhur di masanya. Datanglah Abu Bakar menghampiri Sa’ad bin Abi Waqqas, dan seketika ia mengingat mimpi yang dialaminya.
Abu Bakar datang dengan membawa berita yang menyatakan telah turunnya wahyu dari langit untuk mengabarkan Muhammad adalah Nabi bagi umat Islam, dan diperintahkan agar menyerukan manusia untuk beriman kepada Allah Yang Maha Esa.
ADVERTISEMENT
Ketika Sa’ad bin Abi Waqqas bertanya kepada Abu Bakar mengenai siapa saja yang telah mengikuti Muhammad SAW, Abu Bakar menjawab Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, dan dia sendiri. Sa’ad bin Abi Waqqas termenung mendengar ketiga nama yang ada di dalam mimpinya. Dan kini ia tahu arti dari mimpinya kala itu. Juga ia yakini purnama yang telah meneranginya dalam kegelapan adalah Muhammad SAW, dan kegelapan yang ia rasakan tidak lain adalah ibarat kepercayaannya terhadap batu-batu berhala yang tidak memberi manfaat dan juga mudarat nyata padanya. Tanpa menunda lagi, Sa’ad bin Abi Waqqas mengayunkan kakinya untuk bertemu Muhammad SAW untuk melantunkan dua kalimat syahadat dan beriman kepada Allah SWT.
Sejak saat itu, senyuman terpancar indah di wajah Sa’ad bin Abi Waqqas. Ia telah mengetahui tujuan jiwanya dan telah mengenal Allah SWT sebagai Tuhannya. Ia telah membuka berbagai jendela terhadap sinar kebenaran di hadapannya. Lantunan ayat suci Al-Qur’an bagai kesejukan tersendiri baginya dengan keindahan tutur katanya.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, Sa’ad dikenal sebagai seorang pejuang Islam yang berani melepaskan anak panahnya dalam membela Allah dan ia adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah SAW dengan jaminan kedua orang tuanya.
Dikutip dalam buku Sejarah Lengkap Rasulullah yang dikarang oleh Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi, dalam perang Uhud, Sa’ad bin Abi Waqqas bertempur di hadapan Rasulullah. Rasulullah mengulurkan anak panah kepadanya seraya berkata: “Panahlah wahai Sa’ad! Demi ayah dan ibuku.” Dan sejak saat itu, Sa’ad bin Abi Waqqas selalu menyertai Rasulullah SAW dalam setiap pertempuran.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 14:45 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini