Konten dari Pengguna

Broken Home

Desty Riyandita
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
29 September 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Desty Riyandita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perceraian rumah tangga (Sumber: https://www.pexels.com/id-id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perceraian rumah tangga (Sumber: https://www.pexels.com/id-id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengertian Broken Home
Broken home adalah suatu istilah yang menggambarkan keluarga dengan keadaan yang tidak harmonis. Istilah "broken home" merujuk pada kondisi keluarga yang tidak utuh, biasanya akibat perceraian, atau kehilangan salah satu orang tua. Meskipun sering dikaitkan dengan perceraian, namun kondisi Broken Home dapat terjadi juga dalam keluarga yang masih utuh di atas kertas. Sebagai contoh keluarga mungkin masih utuh, tapi anggotanya saling berkonflik dan terasing satu sama lain. Fenomena ini dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan sosial anak-anak yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Faktor Penyebab Broken Home
1. Terhambatnya komunikasi keluarga
Ketika komunikasi dalam sebuah keluarga tidak berjalan lancar, seringkali terjadi ketidakpahaman dan konflik yang berakhir pada perpecahan.
2. Persoalan ekonomi
Ketidakstabilan ekonomi dapat menciptakan tekanan tambahan yang menyebabkan konflik antara suami dan istri. Misalnya, ketika keluarga mengalami kesulitan keuangan yang serius, hal ini dapat menimbulkan stres dan kecemasan yang berujung pada ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
3. Kesibukan
Kehidupan yang sibuk dan aktivitas yang padat juga dapat menjadi faktor penyebab kerusakan rumah. Misalnya, jika kedua pasangan sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas luar lainnya, mereka mungkin kehilangan waktu untuk saling berkumpul dan berkomunikasi, yang pada pasangan dapat merusak hubungan mereka.
4. Keegoisan
Sikap egois dari salah satu atau kedua pasangan juga bisa merusak hubungan keluarga. Misalnya, ketika salah satu pasangan lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan keluarga secara keseluruhan, hal ini dapat mengakibatkan ketidakpahaman dan ketidakharmonisan.
ADVERTISEMENT
5. Ganguan orang ketiga
Menghasut, memaksa, memujuk suami atau isteri supaya bercerai atau mengabaikan tanggungjawab.
Dampak pada Anak
Dampak dari Broken Home tidak hanya dirasakan oleh kedua pasangan, tetapi juga anak-anak.
1. Masalah emosional
2. Ganguan mental
3. Kebencian pada orang tua
4. Gangguan belajar
5. Kepribadian menyimpang
6. Rendahnya rasa percaya diri
Cara Mengatasi Broken Home
Menjalin komunikasi yang baik, menciptakan keluarga yang harmonis, orang tua memberikan perhatian lebih kepada anaknya, orang tua harus bisa membagi waktu untuk kepentingan pribadi dan untuk kepentingan keluarga ataupun anak-anaknya.
Kesimpulan
Broken home merujuk pada kondisi keluarga yang tidak harmonis, sering kali disebabkan oleh perceraian, konflik, atau kekerasan dalam rumah tangga. Broken home berdampak negatif pada psikologis anak dan perkembangan emosional mereka. Anak-anak dari keluarga broken home cenderung mengalami kesulitan dalam belajar, masalah kesehatan mental, serta perilaku menyimpang. Oleh karena itu, perhatian dan dukungan dari orang tua sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif tersebut.
ADVERTISEMENT
Desty Riyandita, mahasiswa Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta.
Sumber:
https://www.detik.com/jabar/jabar-gaskeun/d-6249042/apa-itu-broken-home-arti-penyebab-dan-dampaknya/amp
https://www.kompasiana.com/amp/charismadina/66125fccc57afb12ac1f94c2/analisis-faktor-penyebab-dan-dampak-keluarga-broken-home