Konten dari Pengguna

Bermimpi saat Tidur, Cara Kerja Otak Memulihkan Memori

DESWINDA ENGGAR CAHYANI
Mahasiswi Jurusan Psikologi di Universitas Brawijaya.
1 Desember 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DESWINDA ENGGAR CAHYANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bermimpi saat Tidur, Cara Kerja Otak Memulihkan Memori. Foto : Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bermimpi saat Tidur, Cara Kerja Otak Memulihkan Memori. Foto : Pexels
ADVERTISEMENT
Tidur merupakan salah satu aktivitas paling penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Seringkali manusia memanipulasi otak mereka sendiri dengan mengorbankan waktu tidurnya untuk melakukan aktivitas lain. Padahal, faktanya otak kita masih bekerja dengan aktif sekalipun saat kita tertidur. Salah satu bukti kerja otak saat kita tertidur, yaitu dengan bermimpi. Meskipun, pengalaman mimpi setiap orang berbeda-beda, mimpi merupakan sebuah pengalaman yang universal dan pasti pernah dirasakan oleh setiap orang.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang beranggapan bahwa mimpi merupakan suatu pertanda akan sebuah kejadian yang baik maupun buruk. Menurut bapak psikoanalisis, Sigmund Freud mengatakan bahwa mimpi berkaitan dengan pemrosesan memori selama tidur. Tidak hanya itu, mimpi juga merupakan sebuah bentuk manifestasi akan keinginan alam bawah sadar kita yang belum terpenuhi. Contohnya, ketika kamu sangat ingin membeli suatu barang hingga terbawa di dalam mimpi, atau ada hal-hal yang kamu pikirkan hingga berlarut-larut juga dapat menjadi faktor terjadinya mimpi.
Proses Terjadinya Mimpi
Sebenarnya apa yang terjadi pada otak manusia ketika bermimpi? Perlu diketahui bahwa saat kita tertidur, otak bagian korteks depan, yaitu lobus frontal yang bertanggung jawab untuk berbicara, berpikir, memahami, dan mengambil keputusan berada dalam mode nonaktif. Hal ini dapat menjelaskan mengapa seringkali mimpi yang dialami seseorang ketika tidur tidak masuk akal. Ketika bermimpi, bagian otak yang terlibat adalah hippocampus. Bagian otak ini terletak di lobus temporal bagian dalam, dekat pusat otak.
Ilustrasi Memori, Kenangan, dan Emosi saat Bermimpi. Foto : Pexels
Hippocampus berkaitan dengan memori, kenangan, dan emosi. Oleh karena itu, kejadian yang sadar atau tidak sadar pernah direkam oleh otak dapat muncul sebagai mimpi di malam hari. Hal ini menjelaskan mengapa bentuk mimpi yang terjadi sangat abstrak dan tidak sama dengan apa yang kita alami di dunia nyata, karena otak bagian depan kita yang berfungsi untuk mengatur penalaran dalam mode nonaktif.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Cara Mimpi Memulihkan Memori?
Ilustrasi Cara Mimpi Memulihkan Memori. Foto : Pexels
Saat kita tertidur di malam hari terdapat dua fase yang terjadi, yaitu fase NREM (Non Rapid Eye Movement) dan fase REM (Rapid Eye Movement). Sebagian besar mimpi terjadi pada fase REM, saat tidur sudah benar-benar nyenyak.
Sebelum itu, mari kenali 4 tahapan tidur mulai dari NREM hingga REM :
Tahap NREM 1
Tahapan dimana kita mulai tertidur. Pada tahap ini, aktivitas otak dan tubuh mulai melambat walaupun sebenarnya tubuh belum sepenuhnya rileks sehingga kita masih dengan mudah dapat terbangun atau yang biasa disebut dengan tidur ringan.
Tahap NREM 2
Pada tahap ini, tubuh kita mulai mengalami penurunan kesadaran terhadap lingkungan sekitar, ditandai dengan pernapasan dan detak jantung yang mulai semakin lambat dan teratur.
ADVERTISEMENT
Tahap NREM 3
Tidur nyenyak atau yang lebih dikenal dengan istilah deep sleep. Pada tahap ini, tubuh sudah sulit dibangunkan karena gagal untuk merespons suara di sekitarnya.
Tahap REM
Tahap terakhir atau REM (Rapid Eye Movement) alias tidur bermimpi. Semakin dalam kamu tertidur, maka secara bertahap juga hippocampus mulai memutar memori yang berada di dalam otak.
Ilurstrasi Tentang Arti Mimpi. Foto : Pexels
Penelitian menunjukkan bahwa ketika kita melewati 4 siklus tidur yang baik, otak akan mengkonsolidasikan memori, yaitu proses dimana ingatan baru akan diintegrasikan menjadi memori jangka panjang. Ingatan akan dicocokkan dengan konteks hal-hal yang kita ketahui. Oleh karena itu, kejadian yang abstrak seringkali muncul di dalam mimpi kita sebagai proses hal tersebut sedang terjadi.
Mimpi tidak dapat secara tepat mencerminkan apa yang kita alami hari itu, tetapi berusaha menempatkan memori baru tersebut ke dalam konteks hal-hal yang sudah pernah diketahui.
ADVERTISEMENT