Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Pelajar VS Prokrastinasi: Siapa Pemenangnya?
16 Desember 2021 19:11 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Desya Dilla Yahdini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Ah, kerjain tugasnya nanti aja, masih ada banyak waktu." sebagai seorang pelajar, kamu pasti pernah mengatakan kalimat semacam itu. Kamu menunda-nunda tugas yang seharusnya dikerjakan sesegera mungkin, ketika waktu pengumpulan tugas sudah dekat, barulah muncul rasa panik dan rasa tergerak untuk mengerjakan tugas. Dalam dunia psikologi, perilaku seperti tadi disebut dengan istilah prokrastinasi. Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai prokrastinasi!
ADVERTISEMENT
APA ITU PROKRASTINASI?
Prokrastinasi merupakan perilaku menunda-nunda pekerjaan atau tugas selama beberapa hari ke depan, biasanya seseorang yang melakukan prokrastinasi ini bertujuan agar dapat melakukan kegiatan lain yang dirasa lebih menyenangkan, seperti menonton film, bermain dengan teman, atau bahkan hanya sekadar berselancar di sosial media. Nah, jika kamu sering melakukan hal itu, maka kamu dapat disebut sebagai seorang prokrastinator.
MENGAPA PROKRASTINASI DAPAT TERJADI?
Tidak hanya untuk melakukan kegiatan yang lebih menyenangkan, prokrastinasi dapat terjadi karena banyak faktor lho. teman-teman. Faktor tersebut ada yang berasal dari diri sendiri dan ada juga yang berasal dari lingkungan sekitar, sama halnya seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Fauziah (2015) yang menyatakan bahwa terjadinya prokrastinasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Faktor Internal
Faktor internal ini berasal dari dalam diri seseorang, yang pertama adalah faktor fisik, contohnya seperti merasa lelah dan ngantuk. Ketika kamu sedang dalam kondisi tersebut, tentunya kamu akan lebih mengutamakan beristirahat dibanding mengerjakan tugas, kan?
Lalu yang kedua adalah faktor psikis, contohnya seperti tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, kurang memahami materi pembelajaran, merasa malas karena kurang motivasi belajar, tidak mampu mengatur jadwal kegiatan, tidak memiliki minat yang cukup terhadap suatu materi tertentu, dan sedang dalam mood yang buruk.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar atau dari lingkungan seseorang. Pertama, tidak ada fasilitas untuk mengerjakan tugas, seperti laptop yang sedang rusak, jaringan internet yang buruk, kuota habis, dan sebagainya. Kedua, sumber referensi untuk mengerjakan tugas bersifat terbatas dan sulit untuk dicari. Ketiga, jangka waktu pengumpulan yang lama, kamu menjadi menyepelekan tugas karena merasa masih memiliki banyak waktu. Keempat, kamu memiliki kesibukan lain di luar bidang akademik. Kelima, jumlah tugas yang sangat banyak, membuat kamu bingung harus mulai mengerjakan dari mana.
ADVERTISEMENT
DAMPAK BURUK DARI PROKRASTINASI
Saat kamu sedang menuntut ilmu, kamu pasti diharuskan untuk dapat mengerjakan tugas sebagai tanda bahwa kamu sudah memahami materi yang diajarkan. Akan tetapi, apa jadinya jika kamu melakukan prokrastinasi? tentunya kamu akan merasa stres karena selalu memikirkan tugas yang belum selesai. Di sisi lain, teman-temanmu sudah selesai mengerjakannya, kamu pun jadi berpikir "Ada yang salah, ya, sama aku? kenapa mereka bisa mengerjakannya, sedangkan aku kesusahan?". Pemikiran tersebut akan membuat kamu merasa lebih stres. Didukung juga oleh pendapat Sharma dan Kaur (2011) yang menyatakan bahwa prokrastinasi dapat menyebabkan stres akademik.
Semakin banyak kamu melakukan prokrastinasi, semakin banyak juga emosi negatif berupa stres yang kamu dapatkan. Menurut Triyono dan Khairi (2018), apabila emosi negatif itu terus menerus bertambah, maka kamu akan kesulitan untuk mengelolanya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Dampak dari prokrastinasi ini seperti lingkaran setan, ketika kamu melakukannya, kamu akan stres, stres membuatmu kehilangan fokus belajar, lalu kamu jadi kesulitan ketika mengerjakan tugas dan akhirnya malah melakukan prokrastinasi lagi.
CARA MENGATASI PROKRASTINASI
Setelah mengetahui dampak buruk dari prokrastinasi tadi, apakah kamu masih mau melakukannya? Usahakan jangan, ya!
Lalu apakah prokrastinasi dapat diatasi? Tenang saja teman-teman, setiap permasalahan pasti mempunyai solusi. Berikut ini adalah cara mengatasi prokrastinasi menurut Gunarya (2011):
1. Menelaah sikap diri terhadap tugas
Kamu dapat berdialog dengan diri sendiri untuk mengetahui apa yang menyebabkan kamu melakukan prokrastinasi. Apabila sudah mengetahui masalahnya, cobalah perlahan-lahan untuk menyelesaikan masalah tersebut, ceritakanlah pada orang-orang terdekatmu, seperti keluarga dan teman.
2. Menyelaraskan diri dengan tugas
ADVERTISEMENT
Ketika kamu mendapatkan tugas yang membutuhkan waktu lama dalam penyelesaiannya, cobalah untuk membagi tugas tersebut ke dalam beberapa bagian kecil, tentukan juga batas waktu penyelesaian pada setiap bagian sehingga tugas dapat terkelola dengan baik.
3. Menghindari perasaan terbebani
Sesudah membagi tugas tadi ke dalam bagian-bagian kecil, kamu hanya perlu fokus pada bagian yang sedang dikerjakan saja agar perasaan terbebani dapat berkurang.
4. Menghindari sikap "perfectionist"
Tanamkan dalam hati dan pikiran bahwa sebagai seorang pelajar, kamu hanya perlu mengusahakan yang terbaik, kamu tidak dituntut untuk mengerjakan tugas dengan sempurna tanpa kesalahan sedikit pun.
5. Memperhatikan hal-hal berikut
- Kamu harus mengendalikan hal-hal yang dapat mengganggu penyelesaian tugas.
- Jangan menunggu kemunculan rasa mau mengerjakan tugas, kamu dapat memulai dari langkah-langkah kecil.
ADVERTISEMENT
- Tidak mengizinkan alasan apa pun yang membuatmu tidak memulai atau berhenti menyelesaikan tugas, kecuali hal yang bersifat penting.
6. Monitoring pola perilaku secara sadar
Catatlah kemajuan penyelesaian tugas, kamu dapat melakukannya dengan memberi check mark pada daftar tugas yang sedang dikerjakan.
7. Memberi apresiasi kepada diri sendiri
Saat tugasmu sudah selesai, jangan lupa untuk memberi diri sendiri sebuah reward atau imbalan. Hal-hal kecil saja sudah cukup, seperti memakan sesuatu yang disukai, membaca novel, atau beristirahat.
8. Mengembangkan respek diri
Selalu menjaga dan merawat respek diri sehingga kamu tidak terperangkap dalam masa lalu atau masa depan. Syukuri setiap momen yang sedang terjadi di masa kini.
Dengan demikian, sudah sepatutnya aku, kamu, dan kita semua yang memiliki peran sebagai pelajar harus berusaha untuk menang melawan sikap prokrastinasi. Mungkin tidak mudah, akan ada berbagai macam gangguan. Tapi, jika kita memiliki keinginan yang kuat dan selalu berusaha, kita pasti berhasil mewujudkannya. Semangat untuk para pelajar!
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhan, R. P., Winata, H. (2016). Prokrastinasi Akademik Menurunkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1 (1), 154-159.
Fauziah, H. H. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Jurnal Ilmiah Psikologi, 2 (2), 123-132.
Triyono. Khairi, A. M. (2018). Prokrastinasi Akademik Siswa SMA (Dampak Psikologis Dan Solusi Pemecahannya Dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam). Jurnal Al Qalam, 19 (2), 58-74.
Gunarya, A. (2011). Teknik Menangani Prokrastinasi. Basic Study Skills UNHAS, 1-6