Hubungan Bilateral Indonesia – Inggris : Bantuan Pemerintah Inggris (Sebuah Metafora)

Konten dari Pengguna
18 Oktober 2018 4:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dethi Gani Peserta Sesdilu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagian Dua
Indonesia tertimpa musibah silih berganti. Belum kering luka korban korban gempa Lombok bulan Juli yang lalu, Indonesia kembali diterjang bencana alam. Pada tanggal 28 September 2018, Sulawesi Tengah diguncang gempa yang telah mengakibatkan tsunami. Badan Nasional Penanggulangn Bencana (BNPB) menyatakan bahwa per tanggal 17 Oktober 2018, sekitar 2102 orang korban meninggal dunia, 4612 orang korban luka dan ratusan masih belum diketemukan, akibat bencana gempa dan tsunami yang terjadi di kota Palu dan Donggala.
ADVERTISEMENT
Indonesia, si Mbak-Mbak Cantik (Mbakcan) yang masih muda belia, sedang sedih dan galau karena tertimpa musibah. Dalam kesedihannya, Mbakcan membuka diri untuk dibantu oleh para tetangga dan sahabatnya. Sekitar 18 negara sahabat telah menyampaikan bantuan untuk korban gempa dan tsunami. Tentunya si calon Duda Keren (Duren) Inggris termasuk dalam kelompok yang pertama mengirimkan bantuan untuk Mbakcan.
Tiga pesawat Angkatan Udara Inggris yang mengangkut paket akomodasi sementara, lampu tenaga surya, alat kebersihan, dan alat pengangkut barang (forklift) beserta puluhan anggota militer Inggris diterbangkan ke Indonesia untuk membantu penanggulangan bencana pasca gempa dan tsunami di Palu dan Donggala melalui pangkalan militer TNI AU di Balikpapan. Pada tanggal 10 Oktober 2018, di hadapan Parlemen Inggris, Menteri Inggris untuk Pembangunan Internasional, The Right Honourable Penny Mordaunt MP, menyatakan bahwa pemerintah Inggris telah menyiapkan dana bantuan sebesar 5 juta poundsterling termasuk 2 juta poundsterling bantuan sumbangan dari masyarakat Inggris. Ratu Inggris, Elizabeth II, dan Perdana Menteri Inggris, The Right Honourable Teresa May MP turut menyampaikan bela sungkawa kepada pemerintah dan rakyat Indonesia serta mendorong dan mendukung penyediaan dana bantuan bagi korban bencana di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mbakcan tentunya sangat berterima kasih sekali dan sangat menghargai bantuan teman-teman dan sahabat-sahabatnya, tapi biar bagaimana pun juga, Mbakcan agak risih juga deh karena di dalam rumahnya ada teman-teman yang datang bawa saudara-saudaranya yang tidak dikenal Mbakcan. Ada juga yang cuma ikutan celingak-celinguk sambil nenteng peralatan canggih. Nah lho .. makanya tidak semua bantuan asing langsung diizinkan masuk rumah sama Mbakcan. Sementara kalau sama Om calon Duda Keren, Mbakcan sih sudah kenal lama banget dan sudah sering dibantu sama Om Duren jadi sudah ga risih lagi. Cieee Mbakcan …
Selama bertahun-tahun Inggris telah mengalokasikan anggaran bantuan pembangunan untuk Indonesia, khususnya di bidang penanganan perubahan iklim. Jadi sebenernya, Mbakcan Indonesia yang masih unyu ini adalah anak muda yang kaya raya, banyak warisannya, warisan kekayaan sumber daya alam. Tapi yah namanya juga anak muda, Mbakcan masih suka foya-foya. Sementara calon Duren yang sudah setengah baya ini, sudah lebih bijaksana, dan khawatir kalau Mbakcan ini foya-foya menghabiskan warisannya sampai tidak ada lagi yang akan diwariskan ke anak cucunya Mbakcan kali-kali aja nanti jadi nikah sama Duda Keren. Ehhh …
ADVERTISEMENT
Sebagai bukti komitmen Inggris membantu Indonesia menangani perubahan iklim dan menurunkan emisi karbon, pada bulan April 2011, Inggris membentuk UK Climate Change Unit (UKCCU – Unit Khusus yang menangani Perubahan Iklim) yang berkedudukan di Jakarta untuk mengelola dana bantuan Inggris senilai 50 juta Poundsterling (sekitar 900 miliar rupiah) untuk periode 2011-2015. Untuk periode selanjutnya yaitu 2015-2018, Inggris juga kembali mengucurkan dana bantuan dengan nilai yang hampir sama 49,8 juta Poundsterling. Program yang diselenggarakan antara lain untuk (i) mengimplementasikan sistem informasi tata ruang, (ii) membantu memperluas jangkauan sertifikasi SVLK (Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu) kepada usaha kecil dan menengah, (iii) mencegah kebakaran hutan dan konservasi lahan gambut, (iv) mendukung penelitian bidang energi mikrohidro dan geothermal, dan (v) promosi penurunan emisi karbon.
ADVERTISEMENT
Ya kalau dipikir-pikir, kalau Mbakcan ga cantik banget, masa iya Om calon Duren getol banget ngebantuin Mbakcan terus … jadi semakin penasaran apa sih yang bikin Om calon Duren sampe kesengsem banget sama Mbakcan … ada aja sih bagian-bagian dari hubungan pertemanan Om calon Duren dan Mbakcan yang unyu-unyu dan bisa bikin baper … tunggu cerita selanjutnya yaa ..
------------------------------
Penulis adalah pelaksana hubungan bilateral Indonesia dan Inggris pada Kementerian Luar Negeri. Pendapat dan opini yang disampaikan adalah pendapat dan opini pribadi bahkan fiksi, bukan posisi instansi ataupun NKRI.