Konten dari Pengguna

Cerita Pendek : Memaksimalkan Waktu

DEVA AZ-ZAHRA ADITIYA
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
1 Desember 2022 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DEVA AZ-ZAHRA ADITIYA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ini hasil potretan saya sendiri
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ini hasil potretan saya sendiri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ujian sekolah akan segera di tiba, Dora mempersiapkan diri dengan belajar dan membaca kembali materi yang sebelumnya sudah di pelajari, sedangkan Nura masih sibuk bermain dan jalan-jalan bersama temannya.
ADVERTISEMENT
Tiba hari senin, ujian akan segera dimulai, semua siswa dan siswi masing-masing sibuk mempersiapkan diri, Dora datang lebih awal dari Nura, sedangkan Nura datang dua puluh menit sebelum ujian dimulai.
Dora : “Mengapa kamu datang telat Nur?” (katanya)
Nura : “Iya Dor, aku kelelahan, karena pulang malam”. (jawabnya)
Dora : “Oh seperti itu, kalau aku boleh saran, lebih baik kamu jangan terlalu menghabiskan waktu di luar Nur, sedangkan hari ini ujian akan berlangsung”.
Nura : “Iya Dor, kamu benar, ini salah aku, tidak bisa membagi waktu antara belajar dan bermain ”.
Dora : “Sudah tidak apa-apa, masih ada waktu sepuluh menit untuk membaca buku”.
Nura : “Iya Dor”.
sepuluh menit telah berlalu, guru pengawas ujian memasuki kelas, semua siswa dan siswi bersiap di tempat duduknya masing-masing, semua buku dimasukan ke dalam tas dan dikumpulkan ke dekat meja guru pengawas, sebelum ujian dimulai guru pengawas membacakan peraturan selama ujian, dan bagi siswa yang melanggar dianggap nilai ujiannya nol dan keluar dari kelas.
ADVERTISEMENT
Guru pengawas : “Sudah siap semua? kita langsung mulai saja ujian hari ini, bapak rasa sudah paham semua ya dari peraturan yang tadi dibacakan”.
“Paham, pak”. (jawab seluruh siswa dan siswi)
Guru pengawas: “Baik, sebelum mengerjakan soal ujian, biasakan berdoa, dan kerjakan dengan jujur”.
Nura mendapatkan soal ujiannya, ketika memperhatiakn soal ujiannya, Nura sangat terkejut, tak lama Dora mendapatkan soal ujian juga.
Nura : “Sulit sekali soalnya, syukurlah aku telah membuat contek kan di kertas”. (dalam hatinya)
Semua siswa dan siswi mengerjakan soal ujiannya masing-masing dengan tenang dan serius, guru pengawas berjalan memperhatikan seluruh siswa dan siswi agar tidak ada yang melakukan kecurangan saat ujian berlangsung, ketika guru pengawas duduk di kursinya, Nura mencari kesempatan untuk membuka kertas contek kan dari saku bajunya.
ADVERTISEMENT
Dora : “Nur! kamu jangan bertindak bodoh ya! nanti kalau pengawas tahu kamu bisa dikeluarkan dari kelas dan nilaimu nol”. (katanya berbisik)
Nura : “Tidak! aman kok, aku tahu cara yang benar untuk mencontek”. (jawabnya berbisik)
Dora : “Kalau ada apa-apa, aku tidak ikutan ya!”.
Nura : “Iya Dora, sudah kamu kerjakan saja soal ujianmu”.
Dora fokus mengerjakan soal ujiannya, menurutnya ini tidak terlalu sulit, karena sebelumnya dia telah mempelajari dan membaca kembali materi tersebut, sedangkan Nura mengerjakan soal ujian dengan melihat contek kan dan berhati-hati. “Waktu ujian tersisa 30 menit lagi ya, kerjakan sebaik mungkin dan jangan terburu-buru”. (kata guru pengawas)
Nura : “ Aduh, bagaimana ini soal ujian ku masih banyak yang belum aku kerjakan, contek kan yang aku buat tidak cukup lengkap”. (kata batinnya)
ADVERTISEMENT
Guru pengawas : “Kamu sedang apa Nura? bapak perhatikan kamu sangat gelisah”. (katanya)
Nura : “ Tidak pak, saya hanya sedikit kebingungan”. (sembari memasukkan kertas contek kannya ke dalam saku)
Guru pengawas : “ Baiklah”.
Karena kecerobohannya, kertas contek kan Nura jatuh ke bawah lantai bukan ke dalam saku, tanpa di sadari kertas tersebut sudah lebih dulu dilihat oleh guru pengawas, guru tersebut langsung menghampiri tempat duduk Nura, dirinya pun terkejut.
Nura : “Ada apa pak?” (tanyanya)
Guru pengawas : “Kamu keluar sekarang!” (jawabnya, sembari mengambil kertas ujian Nura)
Nura : “ Kenapa pak? mengapa saya disuruh keluar? saya kan belum selesai mengerjakan soal ujiannya”.
Guru pengawas : “Tidak usah banyak bicara! ini apa! (sembari mengambil kertas contek kan Nura yang jatuh di lantai)
ADVERTISEMENT
Nura : “Maaf pak, saya bisa jelaskan, saya tidak bermaksud mencontek pak”.
Guru pengawas : “Saya tidak mau tahu, sekarang juga kamu keluar dari kelas!”.
Nura : “Baik, pak”. (dengan nada sedih)
Nura berjalan keluar kelas, dirinya sangat sedih karena tidak mendapat toleransi dari guru pengawas, tetapi dia mengakui bahwa ini kesalahan dirinya yang tidak jujur dalam mengerjakan soal ujian, Dora memandang Nura yang berjalan keluar kelas, tak lama waktu ujian pun telah selesai, semua siswa dan siswi mengumpulkan kertas ujiannya ke meja guru pengawas, semua siswa dan siswi keluar meninggalkan kelas.
Dora : “Nur, kamu tidak apa-apa kan? semoga ini bisa dijadikan pelajaran ya”.
Nura : “Iya Dor, kamu benar, contek kan yang aku buat sama sekali tidak membantuku, justru malah merugikanku”.
ADVERTISEMENT
Dora : “Syukurlah, kalau kamu sadar, jangan terlalu dipikirkan ya, masih ada esok untuk memulai yang lebih baik, selepas pulang sekolah mau belajar bareng tidak?”
Nura : “Iya Nur, terimakasih ya sudah mau semangatin ke aku, boleh, kalau kamu gak keberatan aku mau minta tolong ajarkan soal materi yang belum aku paham”.
Dora : “Tentu boleh dong, ya sudah kita ke kantin yuk nur”.
Dora dan Nura pergi ke kantin dan membeli makan siang disana, waktu pulang sekolah telah tiba, semua siswa dan siswi langsung bergegas pulang, Nura pulang bersama Dora untuk belajar bareng.