Konten dari Pengguna

Cerita Pendek : Setelah Pandemi Covid-19

DEVA AZ-ZAHRA ADITIYA
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
25 November 2022 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DEVA AZ-ZAHRA ADITIYA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ini hasil potretan saya sendiri
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ini hasil potretan saya sendiri
ADVERTISEMENT
Cerpen ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, mengenai kegiatan setelah pandemi Covid-19, sejak tahun dua ribu dua puluh covid-19 masuk ke Indonesia, sehingga pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar untuk mencegah penularan covid-19 dan menghindari kerumunan.
ADVERTISEMENT
Masa pandemi berlangsung kurang lebih selama dua tahun, sehingga membuat semua aktivitas sosial di luar rumah terbatas, contohnya : pembelajaran dijenjang perguruan tinggi dilakukan dari rumah via zoom, sangat disayang kan seharusnya hari pertama kuliah bisa bertemu dan berbicara secara langsung tatap muka dengan teman-teman dan dosen, tetapi tidak bisa dilakukan.
Setelah masa pandemi mulai mereda, pemerintah memberlakukan peraturan baru yaitu, setiap masyarakat yang hendak melakukan aktivitas di luar rumah minimal harus vaksin dosis ke dua dan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan. Peraturan ini pun berlaku pada jenjang perguruan tinggi yang ingin melakukan pembelajaran secara tatap muka, upaya ini dilakukan demi menjaga penularan virus covid-19, mendengar berita ini tentu saja membuat para mahasiswa terutama saya sendiri sangat senang karena ini yang dinanti, pembelajaran ini pun tidak sekaligus dilakukan secara tatap muka, tetapi secara bergantian selama seminggu tatap muka dan seminggu via zoom.
ADVERTISEMENT
Selain melakukan aktivitas pembelajaran tatap muka di perkuliahan, saya juga berinisiatif membuka usaha pempek dan makanan ringan, tentu saja saya sangat senang karena usaha ini didukung oleh kedua orang tua saya selama saya nyaman melakukannya, selain dibantu proses pembuatan makanannya oleh ibu, saya mempromosikan makanan saya melalui online, tetapi usaha ini hanya berlangsung selama satu tahun setengah karena saya belum bisa membagi waktu dengan perkuliahan saya, tentu saya berharap bisa melakukannya lagi.
Dan sampai sekarang saya masih sibuk dengan aktivitas perkuliahan saya, bisa dikatakan semester tiga ini cukup menguras pikiran dan tenaga, tetapi saya sangat menikmati proses nya, dan tentunya sekarang saya juga mencoba usaha bersama ibu saya, sangat senang ketika di hari libur kuliah bisa membantu ibu saya dengan waktu yang cukup banyak.
ADVERTISEMENT