Konten dari Pengguna

Upacara Adat Begawi Cakak Pepadun Lampung "Teori Semiotika Roland Barthes"

DEVA AZ-ZAHRA ADITIYA
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
26 Desember 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DEVA AZ-ZAHRA ADITIYA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ini dibuat di aplikasi canva.
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ini dibuat di aplikasi canva.
ADVERTISEMENT
Upacara adat Begawi Cakak Pepadun adalah tradisi adat masyarakat Lampung Pepadun yang berkaitan dengan penyampaian atau pengukuhan status sosial seseorang dalam masyarakat adat. Dalam pelaksanaannya, upacara ini menggunakan berbagai alat atau perlengkapan yang biasanya digunakan dalam upacara Begawi Cakak Pepadun:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Semua perlengkapan tersebut memiliki filosofi yang mendalam dalam budaya masyarakat Lampung dan digunakan dengan tata cara yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Makna dan Tujuan:
Rangkaian Proses:
ADVERTISEMENT
Berikut adalah tahapan umum dalam pelaksanaan upacara tersebut:
1. Persiapan.
2. Tahap Pembukaan.
3. Proses Utama.
ADVERTISEMENT
4. Penyajian Makanan Tradisional.
Makanan khas seperti nasi uduk, seruit, dan kue lapis disajikan kepada tamu dan peserta sebagai bentuk rasa syukur.
5. Tari dan Hiburan Tradisional.
Setelah prosesi selesai, acara dilanjutkan dengan hiburan berupa tari adat, seperti Tari Cangget, serta permainan musik tradisional.
6. Penutup.
Upacara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan, keberkahan, dan keberhasilan bagi yang telah menerima gelar.
Proses ini menunjukkan pentingnya adat dan tradisi dalam membangun keharmonisan dan identitas masyarakat Lampung.
Upacara adat Begawi Cakak Pepadun yang merupakan tradisi masyarakat Lampung dapat dianalisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Analisis Barthes membagi semiotika menjadi dua tingkat makna, yaitu Denotasi (makna literal) dan konotasi (makna kultural atau simbolik),serta mitos (makna yang melekat pada budaya tertentu). Berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
Analisis Semiotika
Tingkat Denotasi.
Pada tingkat Denotasi, Begawi Cakak Pepadun adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat adat Lampung Pepadun untuk menaikkan status sosial seseorang dari masyarakat biasa menjadi tokoh adat atau pemimpin adat. Ritual ini melibatkan berbagai tahapan, seperti prosesi adat, pakaian tradisional, tarian dan pemberian gelar adat.
Contoh Denotasi:
Pakaian adat yang dikenakan, seperti selendang dan siger, adalah bagian dari atribut tradisional yang digunakan dalam prosesi.
Tingkat Konotasi.
Pada tingkat konotasi, setiap elemen dalam upacara memiliki makna simbolik yang mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakat Lampung, misalnya:
ADVERTISEMENT
Makna ini tidak hanya bersifat literal tetapi berhubungan erat dengan budaya dan sistem sosial masyarakat Lampung.
Mitos.
Mitos dalam analisis Barthes adalah makna yang membentuk pemahaman masyarakat tentang dunia mereka. Dalam konteks Begawi Cakak Pepadun, mitosnya adalah:
Kesimpulan.
Dengan menggunakan teori Barthes, upacara Begawi Cakak Pepadun tidak hanya dipahami sebagai adat, tetapi juga sebagai media komunikasi budaya yang menyampaikan nilai-nilai sosial, spiritual, dan identitas masyarakat Lampung. Upacara ini menjadi simbol pelestarian tradisi sekaligus refleksi hierarki sosial dalam masyarakat adat Lampung Pepadun.
ADVERTISEMENT