Konten dari Pengguna

Eat That Frog! Solusi Agar Kamu Tidak Menunda Tugas Lagi

Deva Yohana
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
30 Desember 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Deva Yohana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang yang sedang mengerjakan tugas (www.pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang yang sedang mengerjakan tugas (www.pexels.com)
ADVERTISEMENT
Makan katak, apakah diperbolehkan? Mungkin itulah yang kamu pikirkan setelah membaca judul di atas. Dan, jika kamu benar-benar memakan hewan yang bernama katak setelah membacanya, maka saya ucapkan, “selamat, kamu tertipu!” Katak di atas hanyalah perumpamaan yang digunakan oleh Brian Tracy untuk menggantikan istilah tugas.
ADVERTISEMENT
Hampir semua orang, termasuk saya, punya kecenderungan untuk menyepelekan tugas, atau kalau tidak, punya kecenderungan untuk menganggapnya sebagai beban. Ajaibnya, meskipun kita sudah tahu kalau tugas itu beban, kita cenderung untuk menundanya hingga batas akhir waktu (deadline). Pertanyaannya, apakah penundaan terhadap tugas selamanya buruk?  Jawabannya beragam. Ada yang mengatakan ide biasanya muncul disaat-saat terakhir atau sekadar ingin merasakan rasanya senam jantung dengan cara berpacu dengan waktu. Apa pun alasannya, tidak ada baiknya menunda mengerjakan tugas. Ingatlah kata-kata berikut ini:
ADVERTISEMENT
Sebenarnya ada dua buku Brian Tracy yang membahas mengenai perkatakkan. Buku yang pertama berjudul Eat That Frog! Sedangkan yang lainnya berjudul Kiss That Frog. Kira-kira kamu lebih suka makan katak atau menciumnya?
Dalam buku yang memiliki judul lengkap Eat That Frog!: Cara Dahsyat Mencapai Hasil Lebih Banyak dengan Bekerja Lebih Sedikit, Brian Tracy membagikan sebanyak 21 cara agar kita tidak lagi melakukan penundaan tugas dan menjadi manusia yang efektif plus produktif. Lalu, cara apa saja yang bisa kita tempuh?

1.    Lakukan Persiapan

Sebelum melakukan sesuatu, pastikan kamu sudah memiliki persiapan, termasuk dalam hal pengerjaan tugas. Akan jauh lebih efektif jika kamu menuangkannya di atas kertas. Ya, berpikirlah di atas kertas. Pertama-tama, tentukan apa yang kamu inginkan. Ingat! Mengerjakan dengan baik tugas yang seharusnya tidak dikerjakan merupakan salah satu pemakaian waktu paling buruk. Kedua, tulislah dan berpikirlah di atas kertas. Tujuan yang tidak dituliskan hanyalah harapan atau khayalan belaka, karena tujuan tersebut tidak memiliki kekuatan, ketidakjelasan, dan bisa dengan mudah kehilangan arah.
ADVERTISEMENT
Ketiga,tentukan batas waktu tujuan yang ingin kamu capai. Keempat, buatlah daftar tugas yang ingin dikerjakan dan susun daftar menjadi rencana berdasarkan urutan prioritas dan waktu. Kelima, segeralah mengeksekusi tugasmu dan bertekadlah untuk mengerjakan dan menyelesaikannya sesuai tenggat waktu yang sudah ditentukan.

2.    Siapkan Rencana Harian

Selalu mulailah harimu dengan membuat rencana harian. Buatlah daftar yang harus kamu lakukan selama 24 jam mendatang. Rencanakanlah setiap tugas utamamu berdasarkan urutan prioritas. Mulailah mengerjakan tugas yang terpenting. Pilahlah tugas apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan tugas apa yang bisa dikerjakan kemudian.

3.    Terapkan Prinsip 80/20 terhadap Sesuatu

Tahukah kamu, sekitar 20 persen dari kegiatan yang kamu lakukan melambangkan 80 persen dari hasil yang akan kamu peroleh? Sebelum mulai mengerjakan suatu tugas, tanyakan pada diri sendiri, “apakah tugas ini termasuk di dalam 20 persen teratas atau 80 persen terbawah dari seluruh kegiatanku?”
ADVERTISEMENT
Ada kaidah penting dalam hal ini yaitu menolak godaan untuk menangani tugas yang kecil terlebih dahulu. Ingat, apa pun yang menjadi pilihanmu untuk kamu kerjakan lagi dan lagi pada akhirnya akan menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.

4.    Pertimbangkan Setiap Konsekuensi

Ada perbedaan antara orang biasa dengan pemikir ulung. Seorang pemikir ulung bisa terlihat dari kemampuannya untuk memprediksi dengan tepat konsekuensi yang diperoleh akibat melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Mulailah untuk memilah sesuatu yang penting dan tidak penting. Sesuatu yang penting memiliki potensi waktu jangka panjang. Sedangkan sesuatu yang tidak penting mempunyai potensi konsekuensi yang lebih sedikit atau tidak sama sekali. Tanyalah pada diri sendiri, “konsekuensi apa yang mungkin muncul ketika mengerjakan atau tidak mengerjakan tugas ini?”. Ingat selalu hukum konsekuensi yang selalu mengatakan, “tidak pernah ada cukup waktu untuk mengerjakan semua pekerjaan, tapi selalu ada cukup waktu untuk mengerjakan yang paling penting.”
ADVERTISEMENT

5.    Lakukan Penundaan Kreatif

Setelah melihat poin ini mungkin timbul pertanyaan di benakmu, “ada penundaan di balik larangan melakukan penundaan?” jangan salah paham dulu, ya. Pada poin ini kamu harus tahu perbedaan antara prioritas dan posterioritas. Prioritas merupakan sesuatu yang harus kamu kerjakan segera. Sedangkan posterioritas adalah bukan prioritas alias sesuatu yang bisa kamu kerjakan kemudian, pun jika kamu memang mengerjakannya.
Yang perlu dilakukan adalah menunda dengan sengaja tugas-tugas yang merupakan posterioritas. Tujuannya, agar kamu memiliki lebih banyak waktu untuk mengerjakan tugas yang dapat mendatangkan perubahan besar dalam kehidupanmu. Jangan lupa untuk terus mengevaluasi hidup dan pekerjaanmu untuk menemukan tugas dan kegiatan yang menghabiskan banyak waktu yang bisa kamu abaikan, misalnya menonton tv atau bermain sosial media.
ADVERTISEMENT
Karena menjelaskan 21 cara di sini terlalu banyak, sisanya bisa kamu baca sendiri bukunya, ya. Tenang, buku ini tersedia juga di iPusnas atau bisa dibeli di toko buku terdekat. Semoga kita semua sama-sama bisa menjadi manusia yang produktif dan efektif serta menjadi bagian dari manusia yang anti nunda-nunda club.