Stoikisme vs Hedonisme: Mencari Keseimbangan Kebahagiaan

Nanda Pratama
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jambi
Konten dari Pengguna
29 September 2023 19:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nanda Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi stoikisme. Foto: GoodIdeas/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi stoikisme. Foto: GoodIdeas/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stoikisme adalah sebuah filosofi yang menekankan pengendalian diri, penerimaan terhadap hal-hal yang tidak dapat diubah, dan pencarian kebahagiaan melalui kebijaksanaan dan moralitas. Sedangkan Hedonisme adalah filosofi yang fokus pada pencarian kenikmatan dan kebahagiaan sesaat sebagai tujuan utama dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Pemikiran tentang kebahagiaan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari karena itu memandu keputusan kita, nilai-nilai kita, dan interaksi sosial kita. Pemahaman tentang apa yang membuat kita bahagia dapat membantu kita mencapai kehidupan yang lebih memuaskan.
Stoikisme percaya bahwa kebahagiaan dapat ditemukan melalui pengendalian diri, kebijaksanaan, dan moralitas, sementara Hedonisme meyakini bahwa kenikmatan fisik dan emosional adalah kunci kebahagiaan. Ini adalah pandangan yang sangat berbeda tentang sumber kebahagiaan.
Misalnya, dalam situasi sulit, seseorang yang menganut Stoikisme dapat mencoba menerima kenyataan, mengendalikan emosi negatif, dan fokus pada tindakan yang dapat mereka kendalikan, seperti reaksi mereka terhadap situasi.
Budaya kontemporer sering mendorong pencarian kenikmatan dan kesenangan, seperti dalam iklan yang menggambarkan produk sebagai sumber kebahagiaan, atau dalam budaya pop yang merayakan hedonisme dalam musik, film, dan gaya hidup.
ADVERTISEMENT
Stoikisme menekankan pengendalian diri dan ketahanan terhadap godaan kenikmatan sesaat, sementara Hedonisme mendorong pengejaran kenikmatan tanpa banyak pertimbangan jangka panjang.
Stoikisme dapat membantu seseorang mengatasi tekanan dan stres, tetapi jika diambil secara ekstrem, dapat menyebabkan ketidakpekaan emosional. Hedonisme dapat memberikan kenikmatan, tetapi jika tanpa batasan, dapat mengarah pada perilaku yang merusak. Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan yang sesuai dalam kehidupan modern.
Dalam pandangan Stoikisme dan Hedonisme, terdapat dua pendekatan yang sangat berbeda terhadap kebahagiaan dalam kehidupan. Stoikisme menekankan pengendalian diri, moralitas, dan penerimaan terhadap kenyataan, sementara Hedonisme fokus pada pengejaran kenikmatan dan kesenangan. Keduanya memiliki nilai dan kekurangan masing-masing, dan penting bagi individu untuk menemukan keseimbangan yang tepat dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.
ADVERTISEMENT