Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dampak Penggunaan AI pada Karyawan terhadap Organizational Performance
27 Oktober 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Devi Yulia Rahmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemampuan AI untuk meningkatkan efisiensi, mengotomatisasi tugas rutin, dan membuat keputusan yang lebih baik, integrasi AI menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan pemberian layanan, dan menghasilkan inovasi dalam pengembangan produk dan layanan baru (Shahzad et al., 2023).
ADVERTISEMENT
Akademisi dan praktisi saat ini berdebat tentang AI. Menurut Chen et al. (2021), AI dapat mengganggu keuntungan, mengubah industri, dan mengubah masyarakat. Meskipun AI memiliki kemampuan untuk menggantikan peran sumber daya manusia, itu juga memiliki beberapa ancaman, seperti menjadikan tenaga manusia sebagai mesin dan mengakibatkan kerja sistem yang berlebihan (Reilly, 2018). Sebaliknya, Nilsson (2005) menyatakan bahwa AI dapat membantu bisnis. Menurut IDC (Crews, 2019), pada tahun 2021, 40% dari inisiatif transformasi digital akan menggunakan layanan AI, dan 75% dari aplikasi bisnis akan menggunakan AI. Organisasi harus lebih bergantung pada AI untuk meningkatkan produktivitas dan membuat layanan baru (Wijayati et al., 2022).
Oleh karena itu, kemajuan AI bukanlah untuk menggantikan peran manusia; sebaliknya, itu membuat pekerjaan manusia lebih efektif dan efisien. AI memungkinkan sumber daya SDM untuk menyelidiki, memprediksi, dan mengidentifikasi. Selain membatasi ancaman keamanan jaringan hanya pada organisasi, organisasi juga harus menciptakan keamanan berbasis informasi untuk menyaring informasi mereka sendiri (Murugesan et al., 2023).
ADVERTISEMENT
AI dapat membuat karyawan lebih terlibat dalam pekerjaan mereka selain meningkatkan kinerja mereka (Wijayati et al., 2022). Generasi milenial—generasi yang sangat nyaman dengan teknologi jaringan online—menentukan keterlibatan karyawan di lingkungan kerja baru (Kaplan & Haenlein, 2010). Menurut Wijayati et al. (2022), hubungan antara AI dan kinerja karyawan mungkin tidak langsung dan dapat dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu, penelitian ini memilih kepemimpinan perubahan sebagai mekanisme moderasi untuk menjelaskan pengaruh AI terhadap kinerja karyawan dan keterlibatan kerja. Selain itu, ketika karyawan sebuah perusahaan bekerja pada tugas-tugas yang membuat mereka terlibat secara penuh, kinerja mereka akan meningkat. Akibatnya, perusahaan akan bekerja lebih efisien dan memiliki kinerja yang lebih baik.
Tulisan didasarkan pada riset, yang mana tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh artificial intelligence terhadap work engagement, employee performance dan organizational performance. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh work engagement dan employee performance terhadap organizational performance. Riset ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh variabel moderasi yakni change leadership pada artificial intelligence terhadap work engagement dan employee performance. Dengan menggunakan data survei dari 352 responden yang berkerja baik pada perusahaan publik atau swasta di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil analisis, artificial intelligence memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, kinerja organisasi, dan keterlibatan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan AI di tempat kerja dapat meningkatkan produktivitas karyawan secara individual dan keterlibatan mereka dalam pekerjaan mereka, serta performa organisasi secara keseluruhan. Artificial intelligence memberikan alat dan sistem otomatisasi yang memungkinkan karyawan bekerja lebih produktif, mendapatkan informasi dengan akses yang lebih baik, dan menyelesaikan tugas dengan lebih presisi. Selain itu, dapat membantu mengurangi beban kerja administratif, memberi mereka lebih banyak waktu untuk berkonsentrasi pada tugas yang lebih penting.
Menurut penelitian ini, organisasi harus berinvestasi dalam teknologi AI yang meningkatkan produktivitas karyawan, seperti analitik untuk pengambilan keputusan dan otomasi tugas harian. Untuk memastikan bahwa karyawan dapat menggunakan teknologi ini dengan baik, diperlukan program pelatihan keterampilan digital. Sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan kerja dengan membuat lingkungan kerja lebih baik dan membuat kebijakan yang mengutamakan kesehatan karyawan. Untuk mengelola perubahan secara efektif, pendekatan kepemimpinan yang inklusif dan adaptif diperlukan, yang juga mempertimbangkan umpan balik karyawan. Terakhir, sistem evaluasi kinerja berbasis AI dapat membantu organisasi dalam manajemen sumber daya manusia dengan memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan secara objektif, memberikan umpan balik dalam waktu nyata, dan membantu pengambilan keputusan berbasis data. (DYR)
ADVERTISEMENT
Reference
Chen, H., Li, L., & Chen, Y. (2021). Explore success factors that impact artificial intelligence adoption on telecom industry in China. Journal of Management Analytics, 8(1), 36–68.
Crews, C. (2019). What Machine Learning Can Learn from Foresight: A Human-Centered Approach: For machine learning–based forecast efforts to succeed, they must embrace lessons from corporate foresight to address human and organizational challenges. Research Technology Management, 62(1), 30–33.
Nilsson, N. J. (2005). Human-level artificial intelligence? Be serious! AI Magazine, 26(4), 68–75.
Shahzad, M. F., Xu, S., Naveed, W., Nusrat, S., & Zahid, I. (2023). Investigating the impact of artificial intelligence on human resource functions in the health sector of China: A mediated moderation model. Heliyon, 9(11), 1–17.
ADVERTISEMENT
Wijayati, D. T., Rahman, Z., Fahrullah, A., Rahman, M. F. W., Arifah, I. D. C., & Kautsar, A. (2022). A study of artificial intelligence on employee performance and work engagement: the moderating role of change leadership. International Journal of Manpower, 43(2), 486–512.
Tim Penulis
Devi Yulia Rahmi- Fatma Poni Mardiah- Nur Ari Sufiawan