Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Era Manajemen Ilmiah sebagai Pelopor Berdirinya Teknik Industri
17 Februari 2021 6:24 WIB
Tulisan dari Devina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teknik Industri adalah bidang keilmuan yang merancang, memperbaiki dan menerapkan sistem terintegrasi berdasarkan ilmu-ilmu di matematika, fisika, dan ilmu sosial, menerapkan prinsip dan metode analisis rekayasa dan merancang untuk menentukan, meramalkan dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai. [1] Istilah Teknik Industri sendiri lahir pada abad ke-19 dan hanya digunakan di Amerika Serikat, sedangkan di Eropa atau Inggris menggunakan istilah manufacturing engineering atau engineering management. Teknik Industri lahir dari Revolusi Industri pada abad ke-18 dengan adanya kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pemenuhan kebutuhan. [2]

Pemikiran teknik industri bermula dari seorang tokoh bernama Frederick Winslow Taylor yang dikenal sebagai Bapak Teknik Industri atau Bapak Scientific Management. Menurut Taylor dalam bukunya Principle of Scientific Management pada tahun 1911, manajemen ilmiah merupakan penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Ide ini muncul ketika Taylor bekerja di perusahaannya dan merasa tidak puas dengan ketidakefisienan pekerja di perusahaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja hanya sepertiga dari yang seharusnya karena tidak ada standarisasi dalam metode dan alat yang digunakan. Taylor pun menemukan konsep studi waktu yang dapat dipakai untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan produksi.
Perkembangan pemikiran manajemen ilmiah didukung oleh Frank dan Lilian Gilbreth yang menemukan konsep studi gerakan dan alatnya yang disebut micromotion. Dua tokoh lainnya yang berperan di era ini yaitu Henry L. Gantt dan Harrington Emerson. Gantt berhasil menemukan sebuah grafik yang disebut Gantt Chart untuk merancang dan mengontrol pekerjaan, sedangkan Harringston Emerson menciptakan Twelve Principles of Efficiency sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih efisien.
ADVERTISEMENT
Dari penemuan tokoh tersebut, terbukti bahwa era manajemen ilmiah membawa sejumlah dampak positif dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi suatu perusahaan. Semuanya bekerja berdasarkan data dan eksperimen sehingga dapat meminimalkan kesalahan yang terjadi pada manajemen tersebut. Teknik efisiensi manajemen ilmiah, seperti studi gerakan dan waktu, membuat pekerjaan dapat dilakukan dengan waktu yang lebih singkat dan efisien. Manajemen ilmiah tidak hanya mengembangkan pendekatan rasional untuk pemecahan masalah, tetapi juga ada pembagian tanggung jawab di antara manajemen sebagai pengatur perencanaan kerja dan pekerja sebagai pelaksana di sebuah perusahaan. Gagasan seleksi dan pengembangan ilmiah untuk para pekerja menimbulkan kesadaran pentingnya melatih dan mengembangkan efektivitas karyawannya. Sejak era ini, dikenal juga pemberian motivasi dengan memberikan insentif dan bonus kepada pekerja dengan produktivitas tinggi.
ADVERTISEMENT
Di balik semua dampak positif yang dibawa pada era manajemen ilmiah, tidak dapat dipungkiri bahwa era ini menuai banyak kritik dari banyak pihak. Pada era ini, dapat diasumsikan bahwa motivasi pekerja akan bertambah jika memperoleh imbalan ekonomis yang lebih tinggi sebagai akibat dari peningkatan produktivitas kerjanya. Motivasi ini hanya mengarah pada ekonomi semata dan cenderung memandang manusia sebagai bagian atau eksistensi dari sebuah mesin. Selain itu, teori ini kurang maksimal untuk diterapkan pada kondisi dengan tingkat kompleksitas yang tinggi karena kurangnya penyelesaian masalah untuk aspek sosial dan manusia. Faktor manusia yang semakin dominan terkadang tidak bisa diselesaikan dengan model matematika dan logika.
Era manajemen ilmiah merupakan cikal bakal munculnya persemaian keilmuan di Teknik Industri. Konsep-konsep yang ada pada era manajemen ilmiah dapat mengatur sistem secara keseluruhan yang terdiri dari 3M (Man, Machine, Material) dan melahirkan konsep Teknik Industri yang saat ini dikenal secara luas. Pemikiran tersebut terus melakukan perubahan dan berinovasi ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, sesuai dengan filosofinya, “There is no best way but there is always a better way”.
ADVERTISEMENT
[1] Apa Itu Teknik Industri. http://ti.unpar.ac.id/tentang-kami/apa-itu-teknik-industri/.Diakses tanggal 5 Januari 2021
[2] Teori Manajemen Ilmiah. https://kinantiarin.wordpress.com/teori-manajemen-ilmiah/.Diakses tanggal 5 Januari 2021
Penulis : Devina D.M - TI UNPAR