Konten dari Pengguna

Kesustraan Minangkabau

devinanakita
Mahasiswa program studi Sastra Jepang, Universitas Andalas
9 Oktober 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari devinanakita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
canva.com
zoom-in-whitePerbesar
canva.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
A. Ragam Bahasa Minangkabau
Bahasa Minangkabau merupakan salah satu Bahasa yang digunakan oleh Masyarakat Minangkabau dan berkembang di Sumatera Barat, Bahasa memainkan peranan penting dalam kehidupan Masyarakat khususnya dalam hal komunikasi. Dalam Bahasa Minangkabau terdapat beragam dialek sesuai daerah masing-masing, diantaranya dialek yang digunakan di Padang, Bukittinggi, Pariaman, Payahkumbuh, dan daerah-daerah lainnya. Meskipun secara umum Bahasa Minangkabau dapat dimengerti oleh petutur dari berbagai daerah, terdapat perbedaan kosakata, pelafalan intonasi, serta cara penyampaian yang memiliki ciri khas masing-masing dari setiap daerah.
ADVERTISEMENT
b. Sastra lisan Minangkabau
Sastra lisan adalah bentuk kebudayaan tradisi bercerita yang diwariskan dari mulut ke mulut tanpa adanya dokumentasi tertulis. Sebelum Masyarakat Minangkabau mengenal aksara, mereka menggunakan lisan sebagai media untuk menyampaikan pengetahuan, nilai-nilai adat, dan nilai moral. Berikut beberapa jenis sastra lisan Minangkabau ;
1. Kaba
Secara Bahasa kaba berasal dari Bahasa Arab “Akhbar” yang berarti pesan, kabar, atau berita kemudian dilafalkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi kabar dan ke dalam Bahasa Minangkabau menjadi kaba. Kaba adalah cerita rakyat yang tumbuh dan berkembang di Minangkabau, serta disampaikan oleh seseorang pendongeng yang dikenal dengan tukang kaba.
Pada umunya kaba berisi cerita yang mengandung nilai moral, pendidikan dan pengajaran yang baik untuk kaum muda maupun kaum tua. Selain itu kaba juga berisi mengenai pergaulan, nasehat-nasehat, tanggung jawab, adat berumah tangga, serta persoalan kehidupan sosial Masyarakat Minangkabau. Salah satu kaba yang terkenal adalah “Kaba Cindua Mato” yang menceritakan perjuangan pahlawan dalam mempertahakan nagari Minangkabau dari serangan musuh.
ADVERTISEMENT
Kaba terdiri dari dua jenis yaitu kaba klasik dan kaba baru. Kaba klasik merupakan kaba yang diangkat dari hikayat sastra melayu, sedangkan kaba baru adalah kaba yang berisi cerita persoalan pada masa sekarang yang dialami seseorang, contohnya kaba Rambun Jalua, kaba Siti Fatimah, Kaba Rang Mudo Salendang Dunia dan lain-lain. Kaba memainkan peran penting dalam Masyarakat Minangkabau sebagai warisan lisan yang menyampaikan nilai-nilai budaya, moral, dan norma sosial, tak hanya itu kaba juga berfungsi sebagai hiburan melalui seni pertunjukkan seperti bakaba.
2. Pantun
Pantun adalah salah satu bentuk karya sastra lisan dalam Masyarakat Minangkabau. Pantun terdiri dari empat baris dengan sajak a-b-a-b. Baris pertama disebut sampiran, sedangkan baris kedua disebut isi. Dalam Masyarakat Minangkabau pantun sering digunakan dalam acara adat seperti pernikahan, disamping itu pantun juga digunakan sebagai sarana hiburan dalam kesenian randai dan saluang. Berikut contoh pantun dalam Bahasa Minangkabau :
ADVERTISEMENT
Maninjau padinyo masak,
Batang kapeh batimbo jalan,
Hati risau dibao galak,
Bak paneh mengandung hujan,
Maninjau padinya masak,
Batang kapas bertimbal jalan,
Hati risau dibawa gelak,
Bagai panas mengandung hujan.
3. Pituah
Pituah adalah kalimat yang mengandung hikmah atau kata mutiara yang diucapkan orang tua. Dilihat penggunaanya, kata pituah atau petuah selalu diiringi urang tuo-tuo, sehingga menjadi pituah urang tuo-tuo. Bentuknya terdiri dari dua bagian kalimat yang masing-masing kalimat terdiri dari dua sampai empat buah kata.
Contohnya ialah sebagai berikut.
Nan cadiak rajin berguru, nan kayo kuaiak mancari.
Mau cerdik rajin berguru, mau kaya kuat berusaha.
Maksudnya, jika ingin pintar belajarlah sungguh-sungguh, jika ingin kaya maka rajinlah berusaha.
4. Petatah-Petitih
ADVERTISEMENT
Petatah dan petitih merupakan bentuk sastra lisan minangkabau yang berisi ungkapan bijak sebagai pedoman hidup. Petatah terdiri dari dua bagian, yaitu hukum adat yang mengatur hubungan manusia dengan lingkungan hidup. Keduanya memiliki makna yang mendalam sering disampaikan dalam bentuk puisi dan tulisan kiasan. Ungkapan ini tidak hanya sekedar nasehat tetapi juga menciptakan interaksi sosial melalui dialog dua arah. Petata juga berfungsu sebagai alat pendidikan untuk memberikan pelajaran moral kepada generasi muda.
c. Sastra Tulis Minangkabau
Sastra tulis Minangkabau telah berkembang pesat pada abad ke-19 hingga abad ke 20. Jenis-jenisnya pun beragama meliputi, puisi, cerpen, dan novel. Salah satu karya yang terkenal dari abad ke-20 adalah novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Berikut beberapa karya Sastra Tulis Minangkabau :
ADVERTISEMENT
1. Tambo
Tambo adalah karya sastra sejarah masyarakat Minangkabau yang mencatat asal-usul, tradisi, dan sistem pemerintahannya. Tambo dibagi menjadi dua kategori: Tambo Alam yang menjelaskan asal usul dan nenek moyang daerah tersebut, dan Tambo Adat yang menjelaskan hukum dan adat istiadat. Aksara Tambo awalnya menggunakan aksara Arab dan Melayu, namun baru pada abad ke-20 beralih ke aksara Latin. Tambo berfungsi sebagai referensi sejarah dan budaya.
2. Hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama yang berisi mengenai cerita rakyat yang memiliki nilai budaya dan sejarah. Salah satu hikayat yang paling terkenal di Sumatera Barat adalah Hikayat Cinduo mato cerita ini tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki pelajaran moral dan tradisi masyarakat Minangkabau.
ADVERTISEMENT
3. Novel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Dalam Masyarakat Minangkabau karya sastra ini memggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Minangkabau. Beberapa contohnya novel Siti Nurbaya oleh Marah Rusli dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck oleh Hamka.
5. Cerita Rakyat
Cerita rakyat minangkabau kaya akan nilai moral dan budaya, beberapa karya yang terkenal :
1. Malin Kundang, mengisahkan seorang anak durhaka kepada ibunya sehingga dia berubah menjadi batu
2. Asal Usul Minangkabau, menceritakan kemenangan kerbau kecil melawan kerbau besar, yang kemudian menjadi simbol nama Minangkabau.
6. Puisi
Puisi dalam karya sastra Minangkabau cenderung beragam, beberapa karya yang terkenal yaitu karangan dari Chairil Anwar.
ADVERTISEMENT
7. Naskah adat
Selain novel, puisi, hikayat ada juga naskah adat, naskah ini biasanya ditulis menggunakan bahasa Minangkabau yang berisi aturan-aturan adat, upacara adat, dan nilai-nilai yang dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat Minangkabau.
d. Fungsi Sastra lisan dan tulis Minangkabau
Berikut beberapa peran dan fungsi sastra lisan mau pun tulisan di Minangkabau :
1. Sebagai sarana pendidikan, berfungsi sebagai sarana untuk mendidik generasi muda melalui pesan moral, nilai adat istidat yang terkandung dalam pantun, kabah, petatah-petitih, novel, hikayat, cerita rakyat, dan lain-lain.
2. Media menyampaikan sejarah, seperti dalam cerita rakyat asal usul Minangkabau yang menyampaikan darimana asal usul nama minangkabau itu berasal.
3. Memperkuat pemahaman mengenai budaya Minangkabau, melalui sastra lisan dan tulis diharapkan dapat memperkuat identutas budaya masyarakat Minangkabau sehingga diharapkan masyarakat dapat menjaga kelestarian tradisi dan adat istiadat mereka.
ADVERTISEMENT
Sastra lisan maupun tulisan Minangkabau mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Minangkabau. Seiring perkembangan zaman yang telah berubah dan turut berperan dalam perkembangan sastra Indonesia modern. Karya-karya sastrawan Minangkabau tidak hanya mengungkapkan keindahan bahasa, namun juga mengangkat persoalan sosial budaya yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat luas.