Konten dari Pengguna

Etnomatematika: Menanamkan Konsep Matematika dan Cinta Budaya Nusantara

Devinta Fajar Lestari
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
11 Agustus 2021 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Devinta Fajar Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilmu Matematika. Foto: jeswinthomas/unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilmu Matematika. Foto: jeswinthomas/unsplash.com
ADVERTISEMENT
Perkembangan matematika terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Karena tuntutan zaman itulah melahirkan berbagai kreativitas dan pengembangan dalam menerapkan matematika sebagai ilmu dasar. Salah satunya melahirkan inovasi dalam pembelajaran matematika.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran matematika sangat diperlukan karena pada dasarnya matematika merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Mempelajari matematika hakikatnya bertujuan untuk menanamkan konsep dasar matematika kepada peserta didik sehingga nantinya peserta didik dapat andil dalam pengembangan matematika, maupun dapat memahami dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut (Depdiknas, 2003:2) salah satu kecakapan yang diharapkan dalam pembelajaran matematika adalah adanya pemahaman konsep dalam diri peserta didik yang berkaitan dengan indikator dapat menunjukkan konsep dasar matematika pada materi yang telah dipelajari, mampu menjelaskan keterkaitan antar konsep dan dapat mengaplikasikan konsep tersebut dengan tepat dalam kegiatan pemecahan masalah. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika penting untuk ditanamkan dalam pola pikir peserta didik, karena berperan sebagai landasan penting dalam berpikir maupun dalam pemecahan masalah matematis.
ADVERTISEMENT
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak sedikit dari peserta didik yang merasa kesulitan dalam menguasai konsep matematika khususnya pada materi-materi yang bersifat abstrak. Hal tersebut terlihat ketika mereka dihadapkan pada soal-soal, terutama soal pemecahan masalah maupun soal cerita berkaitan dengan penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik kesulitan dalam mengidentifikasi dan menentukan konsep matematika yang tepat untuk soal tersebut.
Permasalahan tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu cara mengajar guru yang dapat dibilang kurang tepat atau tidak sesuai dengan keadaan peserta didik. Dalam pembelajaran matematika yang bersifat abstrak kebanyakan guru tidak memberikan gambaran konkret sehingga peserta didik tidak dapat memahami materi dengan baik. Melihat permasalahan tersebut diperlukan inovasi dalam pembelajaran matematika dengan harapan peserta didik dapat lebih mudah dalam memahami konsep dasar matematika.
ADVERTISEMENT
Menurut Siti Annisah dalam penelitiannya (2014: 3) bahwa “Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dan disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan dan memahami konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam memahami konsep matematika yang abstrak diperlukan alat bantu dalam pembelajaran sebagai perantara dalam memvisualkan materi abstrak menjadi lebih konkret (riil) sehingga peserta didik dapat lebih mudah dalam menangkap materi tersebut.
Pembelajaran matematika berbasis budaya merupakan inovasi yang tepat dalam menanamkan konsep matematika. Karena budaya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari serta keberadaannya amat dekat dengan peserta didik. Metode belajar yang mengaitkan unsur budaya dengan matematika disebut dengan Etnomatematika.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran berbasis etnomatematika berkaitan dengan budaya nusantara dapat dikembangkan dan diintegrasikan dalam proses belajar mengajar. Dalam budaya bukan hanya terdapat nilai-nilai pendidikan saja melainkan terdapat kepribadian daerah setempat, sehingga penggunaannya sebagai media pembelajaran dapat menarik minat belajar peserta didik. (Noto, et al., 2018) mengatakan bahwa etnomatematika merupakan salah satu pembaruan dalam metode pembelajaran yang mendukung strategi dalam memahami maupun mempelajari konsep matematika sekaligus menjadi sarana dalam meningkatkan rasa cinta terhadap budaya nusantara.
Budaya Tari Tradisional. Foto: ainunofficial/unsplash.com
Budaya nusantara mulai dari tari tradisional, permainan tradisional, bangunan bersejarah, pakaian adat, sampai makanan tradisional dapat dijadikan sebagai media pembelajaran etnomatematika. Tari tradisional, dalam tari tradisional terdapat unsur matematika khususnya pada bentuk formasi. Contohnya pada kebudayaan khas Kabupaten Rejang Lebong yaitu tari kejei konsep matematika yang terkandung di antaranya kesejajaran, garis lurus, rotasi, dilatasi, segitiga, segiempat, dan pola hitungan. Permainan tradisional, sebagai contoh pada permainan tradisional layangan terdapat unsur-unsur geometri bidang layang-layang, dan segitiga, serta terdapat unsur kesebangunan segitiga jika dilihat dari bentuk kerangkanya. Bangunan bersejarah, Candi Muaro Jambi merupakan salah satu bangunan bersejarah yang mempunyai unsur matematika. Jika ditinjau dari bentuknya terdapat bentuk persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, dan segiempat tidak beraturan. Pakaian adat, batik merupakan pakaian identitas Indonesia, lebih dari itu ternyata batik juga mengandung unsur-unsur matematika. Unsur-unsur matematika pada batik salah satunya dapat dilihat pada motif batik Indramayu yaitu motif batik Bunga Setaman. Pada motif batik Bunga Setaman terdapat unsur geometri bentuk persegi, persegi panjang, dan elips. Selain itu pada motif bunganya sendiri terdapat konsep translasi, refleksi, dan pengubinan (teselasi) pada materi geometri transformasi. Selanjutnya, makanan tradisional. Jajanan pasar merupakan salah satu makanan tradisional yang menjadi kekayaan kuliner di Indonesia. Jajanan pasar di daerah Yogyakarta mempunyai beraneka ragam jenis dengan bentuk yang beragam pula, mulai dari bentuk lingkaran, segitiga, trapesium, elips, bola, balok, kerucut, dan yang lainnya merupakan penerapan dari bentuk geometri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan uraian di atas, maka etnomatematika dapat memberikan kontribusi yang besar dalam pembelajaran matematika. Integrasi antara budaya dengan unsur-unsur matematika diharapkan dapat membangun pemahaman konsep matematika yang lebih baik pada peserta didik.
Melihat banyaknya keragaman budaya yang ada di Indonesia, etnomatematika juga dapat dijadikan sebagai ajang pengenalan budaya sebagai upaya meningkatkan cinta budaya nusantara pada diri peserta didik sebagai generasi muda. Karena rasa cinta terhadap budaya nusantara merupakan hal yang sangat penting serta perlu ditanamkan sejak dini pada generasi muda untuk menjaga eksistensi dari budaya itu sendiri agar tetap lestari.
Oleh karena itu, pembelajaran matematika hendaknya disesuaikan dengan budaya. Selain dikarenakan beragamnya budaya yang dimiliki di Indonesia, juga disebabkan sulitnya peserta didik dalam memahami konsep-konsep matematika dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata menjadi faktor utama pentingnya pengintegrasian pembelajaran berbasis budaya melalui metode pembelajaran etnomatematika. Dengan pembelajaran berbasis etnomatematika dapat menumbuhkan motivasi belajar matematika sekaligus berperan dalam melestarikan budaya nusantara.
ADVERTISEMENT