Konten dari Pengguna

Peristiwa Besar Yang Mengubah Kehidupan Manusia: Revolusi Kognitif

Devita Nisa Maharani
Mahasiswi Psikologi di Universitas Brawijaya
30 Mei 2024 6:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Devita Nisa Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda berpikir, bagaimana manusia bisa menjadi makhluk yang paling maju dan modern di muka Bumi ini?
Sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/fotografi-pemandangan-kota-dekat-air-290595/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/fotografi-pemandangan-kota-dekat-air-290595/
Jelas sesuatu telah berperan penting dalam mengubah perilaku kita. Bergerak karena rasa ingin memenuhi kebutuhan, kemampuan untuk bekerja sama secara efektif, bahkan mampu menciptakan ilusi-ilusi fiksi dalam bentuk kata-kata yang tersebar dari mulut ke mulut hingga mampu mempengaruhi cara kita bersosialisasi dalam kelompok. Kemampuan yang membuat kita mampu bertahan hidup sampai saat ini, berlangsung turun-menurun antar generasi, hingga mampu membuat kita mudah untuk menyesuaikan diri tanpa adanya pengaruh genetik maupun faktor eksternal dari lingkungan.
ADVERTISEMENT
Kita jelas berbeda dengan binatang yang perilakunya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetik, lingkungan eksternal, atau kebiasaan individu. Beberapa binatang dari spesies yang sama akan cenderung memiliki pola perilaku yang juga sama, tanpa adanya perubahan yang signifikan (Dan tidak akan terjadi tanpa adanya mutasi gen). Simpanse tidak bisa tiba-tiba protes mengenai sistem hierarkis pada kelompoknya yang menyebabkan munculnya keinginan untuk menggulingkan kekuasaan jantan alfa.
Lantas, apa yang menyebabkan kita bisa menjadi ras manusia yang paling maju dan modern dibandingkan dengan ras-ras manusia lain di luar sana yang tersebar di berbagai daratan? Revolusi Kognitif.
Sebuah peristiwa besar yang sebelumnya belum pernah terjadi, tiba-tiba terjadi 70.000 tahun yang lalu. Spesies Homo sapiens yang muncul sekitar 300.000 tahun yang lalu tiba-tiba berkembang pesat, mulai mengembangkan kemampuan baru, mempelajari bahasa, tulisan, simbol-simbol, mempelajari bagaimana cara bekerja sama yang efektif , sampai belajar menyebarkan mitos dan gosip yang tak berdasar menjadikannya menduduki posisi tertinggi rantai makanan.
ADVERTISEMENT
Sapiens juga mulai mengembangkan teknik-teknik berburu yang efektif, mulai belajar perdagangan jarak jauh yang diiringi dengan kemampuan sebagai navigator ulung dan kemampuan mempengaruhi orang lain melalui perkataan. Salah satu buktinya adalah ditemukannya kaca vulkanik / obsidian di area Irlandia Baru yang digunakan oleh kelompok sapiens di Pulau Irlandia Baru, dimana Irlandia Baru sendiri tidak memiliki cadangan alam obsidian. Hasil uji laboratorium sendiri menyatakan, bahwa obsidian tersebut dibawa dari Britania Baru yang jaraknya 400km dari Irlandia Baru. Sungguh mencengangkan, bukan?