Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Vaksinasi COVID-19, Menguji ASN Sebagai Teladan Masyarakat
21 Maret 2021 7:13 WIB
Tulisan dari I Dewa Made Suka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hari, Sabtu, 20 Maret 2021 saya mendapatkan short message service (SMS). Pengirimnya adalah 1199. Setelah saya buka, ternyata isinya Sertifikat Vaksinasi COVID-19, sekaligus sebagai catatan dan dokumentasi bahwa saya dan banyak ASN lainnya, sudah berpartisipasi aktif dalam menuntaskan sebagian kewajiban ASN saat ini, yaitu Vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sudah setahun lebih, bangsa kita berurusan dengan pandemi COVID-19, sejak kasus COVID-19 pertama kali di Indonesia diumumkan Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020. Begitu juga dengan banyak Negara di dunia, sedang berupaya membebaskan rakyatnya dari paparan virus mematikan tersebut. Setiap hari gugus tugas COVID-19 memperbaharui datanya. Dan ternyata, kasusnya terus bertambah dari hari ke hari, dari bulan ke bulan. Pada akhir tahun 2020 yang lalu, Kompas.com merinci data COVID-19 di Indonesia sebagai berikut : terkonfirmasi 743.198 kasus, dirawat 109.963. Meninggal 22.138 dan sembuh 611.097.
Sedangkan mengutip dari Kemkes pada Rabu sore, 17 Maret 2021 menyajikan data sebagai berikut : total kasus COVID-19 atau pasien positif corona di Indonesia mencapai 1.437.283 orang. Pasien corona yang dinyatakan sembuh berjumlah 1.266.673 orang atau sekitar 87,9 persen. Sedangkan menurut Gugus Tugas Penanganan COVID-19 per tanggal 19 Maret 2021, akumulasi pasien yang meninggal dunia mencapai 39.339 orang.
ADVERTISEMENT
Awalnya di temukan pada Desember 2019 silam, di Kota Wuhan China, kasus COVID-19 terus bertambah, dan berdampak negatif terhadap perkembangan berbagai sektor kehidupan. Indeks Ketahanan Nasional tertekan dari 2,93 pada Desember 2019 menjadi 2,78 pada Juni 2020, seakan Ketahanan Nasional terjun mundur beberapa tahun. Laboratorium Ketahanan Nasional mencatat pengaruhnya terhadap Ketahanan Ideologi, Ketahanan Politik, Ketahanan Ekonomi dan juga Ketahanan Sosial Budaya dan Demografi.
Penurunan Ketahanan Nasional dibidang sosial budaya dan demografi menyebabkan terjadinya penurunan kualitas pendidikan, keluarga, kerukunan sosial, ketertiban sosial di samping pengaruhnya yang besar terhadap mortalitas, morbiditas dan mobilitas.
Salah satu hal yang perlu dibangun lebih intens saat ini adalah visi bersama (share vision), antara pemerintah, swasta dan masyarakat agar bersinergi meminimalisir paparan virus corona serta meminimalisir dampak COVID-19, antara lain dengan melakukan vaksinasi Corona Virus Desease-19, sebagaimana dicontohkan oleh TNI-Polri.
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersinergi dan kompak memimpin vaksinasi COVID-19 bagi Prajurit TNI dan Anggota Polri di wilayah Bali. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI bersama Kapolri saat meninjau Pelaksanaan Vaksinasi bagi Prajurit TNI dan Anggota Polri di Lapangan Tenis Indoor ASR Praja Raksaka GOR Kodam IX Udayana, Bali, pada Jumat (19/3/2021).
ASN sebagai garda terdepan pelayan masyarakat, sangat perlu memberikan teladan juga kepada masyarakat, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang salah satu kewajiban ASN adalah, “menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan” (pasal 23 huruf f). Atas dasar itulah, kita mesti proaktif melakukan Vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Saya ingin menjadi bagian dari proses teladan tersebut. Sehingga, pada hari Kamis, tanggal 18 Maret 2021, secara bergantian, mulai dari pimpinan, koordinator, subkoordinator serta fungsional umum perwakilan BKKBN Provinsi Bali, sesuai jadwal yang didapatkan secara online, secara bergiliran divaksin, sebagai bentuk partisipasi aktif sukseskan vaksinasi nasional tersebut.
Datang di pagi hari sekitar pukul 08.45 Wita, pada tanggal tersebut, saya ke Rumah Sakit Umum Sanglah, tepatnya di Wings International. Saya melakukan validasi data, terlebih dahulu. Setelah validasi dilakukan, petugas mengarahkan ke meja registrasi. Dilakukan pengecekan identitas diri, dan tempat bertugas sebagai ASN. Selesai, registrasi, petugas mempersilakan untuk masuk ke ruangan yang telah ditentukan.
Mula-mula, dilakukan tes tensi. Ditanya juga, apakah ada riwayat penyakit tertentu sebelumnya. Karena kondisi sehat, saya langsung di vaksin. Dari waktu validasi data sampai suntik vaksin butuh waktu kurang lebih 1 jam. Kemudian saya disuruh menunggu selama 30 menit, untuk melihat reaksi vaksin. Dan, segera melaporkan kepada petugas, jika ada keluhan pasca suntik vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
Saya coba bertanya, ke teman-teman yang sudah di vaksin, ternyata tidak ada keluhan berarti. Cuma terkadang terasa sakit di daerah, di mana vaksin disuntikkan, sesuatu yang lumrah setelah disuntik. Itupun terjadi terbatas pada orang tertentu. Kini, saya menyiapkan diri untuk vaksin COVID-19 tahap kedua, semoga lancar… Aminn