Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Optimalisasi Pembelajaran Terintegrasi Bagi Guru Oleh Dosen Unpam
21 Januari 2023 15:10 WIB
Tulisan dari dewi arini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pendidikan adalah sarana bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi. Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial.
ADVERTISEMENT
Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk melakukan pembaharuan sistem Pendidikan. Sistem pendidikan yang dimaksud melalui integrasi pendidikan dalam proses pembelajaran yang disebut sebagai Pembelajaran integrasi. Pembelajaran Integrasi menghubungkan pada pengembangan potensi anak dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, kebutuhan dan perkembangan peserta didik itu sendiri. Tema inilah yang menjadi kegiatan wajib para Dosen Universitas Pamulang berdasarkan dari hasil pengalaman, pengetahuan dan ketrampilannya dalam memahami struktur dan sistem didalam proses pembelajaran pada siswa. Kegiatan ini berlangsung di TK (nama TK lupa) diwilayah Tangerang Selatan karena issue yang berkembang saat ini adalah kurangnya pemahaman dari guru-guru TK yang memiliki latar belakang pendidikan diluar dari PGTK atau PGPAUD sehingga daya pemahaman, kemampuan mendidik dan mengajarkan siswa masih belum optimal. Hal ini lebih banyak disebabkan unsur pengalaman sehari-harinya saja dan melalui observasi langsung dari guru yang sudah senior. Oleh sebab itu, dengan adanya persoalan yang berdampak pada kemampuan kognitif siswa didik apalagi usia siswa adalah golden Age (usia emas) tumbuh kembang anak. Situasi inilah yang menjadi kepedulian dari dosen Universitas Pamulang untuk memberikan masukan dan pengembangan kepada guru-guru untuk mampu memberikan pembelajaran yang terintegrasi dimana proses yang dilakukan memberikan informasi terkait gaya belajar para siswa. Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat. Ki Hajar Dewantara juga mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pendidikan merupakansuatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, guru-guru mendapatkan penjelasan tentang proses pembelajaran dalam memahami karakter dari siswa, model belajar yang terintegrasi sheingga bukan sebatas pada peningkatan kognitif dan pengembangan wawasan anak saja yang diterima akan tetapi bagaimana pertumbuhan moral, motorik dan kemampuan sosial sehingga siswa dapat lebih menyenangkan dalam belajar. Selain metode penyuluhan yang dikolaborasikan dengan pelatihan dan diskusi, guru-guru atau peserta pelatihan juga diminta untuk melakukkan praktek langsung dengan menggunakan alat praga dan atau alat bantu dalam mengajar untuk menciptakan integrasi Pendidikan yang ditargetkan. Dalam hal ini guru-guru TK sebagai peserta bisa memperoleh pengetahuan dan keterampilan atau kreativitas dalam memberikan sebuah pembelajaran yang dapat mengembangkan enam aspek perkembangan anak yaitu (aspek moral dan nilai agama, aspek kognitif, aspek fisik motorik, aspek bahasa, aspek sosial emosional dan aspek seni). Guru pun diharapkan dapat tanggap dengan kondisi siswa dengan tidak “menjejalkan” materi sesuai dengan tuntutan kurikulum saja tapi juga esensi dari sekolah taman kanak-kanak dimana anak perlu menguasai emosi, kemampuan sosial dan keterbukaan dalam memberikan pendapat didalam kelas, berani untuk mengungkapkan setiap ide dan gagasan anak, kemampuan adaptasi dan ini tidak didapatkan anak dirumah melainkan disekolah dengan berinteraksi dengan siswa lain dan guru.
ADVERTISEMENT
Jika guru tidak paham dengan karakter anak dan cenderung mengabaikan akan memberikan dampak negatif pada anak yaitu pengabaian. Dengan adanya kegiatan Pengabdian Pada Guru di TK memberikan banyak masukan pada guru muda yang berlatar belakang non keguruan.
Sumber :
Angraeni, N., Arvyaty, & Salim (2018). Meningkatkan Kemampuan Anak Mengenal Lambang Bilangan Melalui Media Papan Flanel. Jurnal RIset Golden Age PAUD UHO, 1(3), 190194.