Mengenal Keindahan Pulau Sangihe

Dewi Aspara
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Juli 2021 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Aspara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto : https://unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto : https://unsplash.com/
ADVERTISEMENT
Tak banyak yang mengetahui pesona alam pulau Sangihe, kepulauan yang menyimpan sejuta harta dan cerita di dalamnya. Desiran angin yang menyeringai pesona bawah lautnya.
ADVERTISEMENT
Terbesit sebuah kekayaan alam yang tak dapat dibeli hingga penjuru dunia sekalipun, Kepulauan Sangihe terletak di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Tak mau kalah dengan berbagai kepulauan di Indonesia, pulau yang memiliki luas wilayah 736,98 km² ini juga menyimpan keindahan alam yang luar biasa.
Kecantikan alam pulau Sangihe hadir mulai dari desiran gunung api di bawah laut hingga hewan endemik asal Sangihe. Alam semesta yang melukiskan langit Sangihe memang kerap kali asing dalam pembicaraan masyarakat awam.
Kabupaten Sangihe sendiri berasal dari hasil pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Peresmian dari hasil pemekaran tersebut baru dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2007 di Ruang Mapaluse, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa saja keeksotikan pesona alam dari kepulauan yang memiliki penduduk sebanyak 139.262 jiwa ini? Simak Penjelasan lebih lanjutnya.

Gunung Api Bawah Laut

Ilustrasi | Sumber foto : https://unsplash.com/
Gunung Banua Wuhu merupakan gunung bawah laut yang terletak di bagian barat pulau Mahengetang. Keberadaan gunung aktif bawah laut ini berhasil menambahkan sentuhan hangat pulau Sangihe.

Tempat Berlalunya Jalur Burung Bermigrasi

Pulau Lenganeng atau yang lebih dikenal dengan Pusuge adalah tempat yang cocok untuk melihat keindahan Teluk Tahuna yang merupakan tempat bermigrasinya burung – burung dari dari Jepang dan Semenanjung Korea.
Keramaian kicauan burung-burung yang bermigrasi tersebut biasanya dapat dinikmati mulai dari bulan Maret – Mei atau November – Desember.

Hewan Endemik

Seriwang Sangihe atau yang biasa disebut masyarakat lokal sebagai manu’niu adalah burung yang hanya ada di pulau Sangihe. Mirisnya burung ini sempat dikabarkan telah punah selama 100 tahun dan baru terlihat kembali sejak 20 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Pulau Sangihe tak hanya menyimpan sejuta keasrian alam, namun pulau ini juga menyimpan emas yang sempat dijadikan pertambangan ilegal. Kasus ini sempat menimbulkan beberapa polemik, namun satu hal yang pasti adalah bagaimana peran kita sebagai warga negara Indonesia untuk dapat selalu melestariakan alam semesta.
(Dewi Aspara/Politeknik Negeri Jakarta)