Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Interactive Fiction Menggunakan AI, Siapa Author dan Co-Authornya?
13 November 2024 14:36 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Dewi Avida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa jenis AI yang biasanya kamu gunakan? Sekarang ini hampir tidak mungkin bagi orang yang mempunyai akses ke internet, smartphone, dan teknologi tidak pernah menggunakan AI. Saat ini semua informasi bisa ditanyakan kepada AI. Tinggal tulis saja prompt mengenai apa yang kita inginkan lalu AI akan memberikan hasil atau jawaban sesuai dengan prompt yang ditulis sebelumnya, seperti “bagaimana cara memasak steak dengan kematangan level medium rare?”, “susun dan buatkan daftar barang-barang untuk liburan selama 2 minggu ke Italy”, “buatlah puisi tentang kisah cinta anak SMA”, dan lain sebagainya. Semuanya bisa ditanyakan kepada AI dan AI akan memberikan jawaban terbaik yang mereka punya. Dari fenomena ini, kita harus mulai menyadari bahwa AI memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan kita. Sebelum membahas lebih lanjut lagi mengenai AI, akan dibahas terlebih dahulu apa itu definisi AI. Menurut Cambridge Dictionary, AI atau Artificial Intelligence adalah “penggunaan atau pengetahuan tentang sistem komputer atau mesin yang mempunyai beberapa kualitas otak manusia seperti kemampuan untuk menginterpretasi dan memproduksi bahasa seperti manusia, mengenali atau menciptakan gambar, menyelesaikan masalah, dan mempelajari data yang diberikan kepada mereka”. Karena AI sangat membantu memberi jawaban mengenai apapun prompt yang kita masukkan, saat ini AI juga bisa digunakan untuk menciptakan karya literatur. Cukup dengan memasukan saja bagaimana prompt dan jenis karya literatur apa yang akan kita buat, lalu AI akan mengembangkan karya literatur tersebut sesuai dengan prompt yang telah diberikan. Seperti contohnya ingin membuat cerita pendek, masukkan prompt nya ke AI lengkap dengan alur cerita dan detail-detail lainnya, AI pasti akan memberikan cerita sesuai dengan prompt tersebut. Jika ada detail cerita yang kurang jelas, kurang sesuai, atau kurang disuka, masukkan lagi prompt mengenai mana hal yang harus diubah dalam cerita dan AI akan menampilkan hasil cerita baru sesuai revisi di prompt nya.
ADVERTISEMENT
Kemahiran AI dalam menghasilkan karya sastra ini juga mendorong munculnya variasi baru dari interactive fiction. Apa itu interactive fiction? Interactive fiction atau biasa disingkat “IF” adalah jenis "text adventure" dan "text game" yang memberi kebebasan bagi pembaca untuk memilih jalan cerita mereka sendiri. Untuk terlibat dalam percakapan dengan sistem, pembaca mengetik kalimat atau memberikan perintah tertulis kepada karakter. Tugas-tugas ini juga memerlukan investigasi, pemetaan, dan penyelesaian yang mendalam. Karya-karya semacam ini sering kali tidak menawarkan visual yang menarik, dan hasil cerita yang mereka tawarkan tergantung pada kesabaran, waktu, dan kerja keras (Montfort 2013). Sesuai dengan namanya, yaitu interactive fiction, terdapat kata “interactive” yang terkandung didalamnya. Hal ini membuat interactive fiction membutuhkan interaksi dari pembaca untuk bisa terus melanjutkan jalan cerita. Pembaca aktif berpartisipasi mengenai bagaimana jalan cerita harus berjalan sesuai dengan keinginan atau imajinasinya.
ADVERTISEMENT
Teknologi saat ini sudah semakin berkembang dan hal ini juga diikuti dengan munculnya banyak AI. Banyak AI yang menawarkan pengalaman menikmati interactive fiction. Ada dua AI yang ingin dibahas di sini, yaitu AI Dungeon dan Character AI. Dua AI ini dipilih untuk dibahas mengenai interactive fiction karena dua AI ini menawarkan pengalaman untuk menjelajah dalam interactive fiction dengan cara yang berbeda. AI Dungeon dengan metodenya yang berbentuk hampir seperti game dan menawarkan banyak petualangan sedangkan di sisi lain Character AI menawarkan banyak sekali karakter dan persona yang bisa kita pilih sesuai dengan jalan cerita dan tokoh apa saja yang ingin kita libatkan dalam cerita. Selain itu dalam Character AI, kita juga bisa membuat karakter dan persona sendiri sesuai yang diinginkan lengkap dengan berbagai detail yang ingin kita masukkan kedalam karakter atau persona yang kita buat.
ADVERTISEMENT
Lalu muncullah pertanyaan, siapakah author yang sebenarnya jika cerita dalam interactive fiction tersebut juga dibuat oleh AI? Diskursus mengenai copyright atas karya AI memang sudah menjadi diskusi beberapa tahun belakangan ini. Interactive fiction dengan AI tentu saja melibatkan andil dan peran yang besar dari AI. Dengan hal ini, lalu apakah author dalam interactive fiction tersebut adalah AI? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita uraikan bagaimana interactive fiction dalam AI Dungeon dan Character AI. Dalam kedua AI ini, terdapat sedikit perbedaan mengenai bagaimana bentuk interactive fiction. AI Dungeon memfasilitasi kita memilih bermain atau ingin membuat interactive fiction baru, sedangkan Character AI tergantung character dan persona apa yang kita pilih atau kita ciptakan. Persamaannya adalah kedua AI ini sama-sama akan meng-generate cerita sesuai dengan prompt yang kita perintahkan. Dikategorikan sebagai penikmat interactive fiction jika kita hanya ingin bermain dengan jalan cerita yang sudah ada, seperti jika memilih menu “Play” pada AI Dungeon. Walaupun hanya sebagai penikmat, kita juga dituntut untuk aktif dalam menyusun bagaimana jalan cerita akan berjalan. Sesuai dengan namanya yang interactive, semakin interactive kita berpartisipasi dalam interactive fiction maka cerita akan semakin aktif dan berjalan sesuai dengan keinginan kita.
ADVERTISEMENT
Lalu siapakah author dan co-author nya? Untuk menentukan siapa author dan co-author dalam interactive fiction dengan campur tangan AI ini, jawabannya adalah manusia yang memasukkan perintah dan prompt kedalam AI tersebut sebagai author, sedangkan AI sebagai co-authornya. Mengapa hal ini terjadi? Padahal AI juga turut menuliskan banyak sumbangsihnya dalam berjalannya cerita. Hal ini dikarenakan AI tidak akan bisa menuliskan cerita tersebut jika tanpa prompt yang dimasukkan oleh manusia, manusia memberikan prompt bagaimana cerita berjalan, detail karakter dan karakterisasinya, permasalahan yang akan terjadi, penyelesaian konflik, ending, dll. Manusia bisa memasukkan prompt sesuai yang diinginkannya bahkan bisa memasukkan prompt agar AI mengubah beberapa detail cerita jika diinginkan. Inilah yang menyebabkan manusia tetap menjadi author sedangkan AI sebagai co-author nya. Hal ini mungkin menjadi perdebatan, namun setidaknya siapa author dan co-author antara manusia dan AI dalam pembuatan interactive fiction didefinisikan seperti ini. Jawaban ini mungkin tidak berlaku untuk kasus lain dalam menentukan author dan co-author antara manusia dan AI.
ADVERTISEMENT
Mungkin hal ini juga menimbulkan pertanyaan lain, yaitu bagaimana membedakan peran jika kita hanya berperan sebagai penikmat atau pembaca saja atau sebagai author? Dalam hal ini kita juga bisa menjadi pembaca dan author dalam waktu yang bersamaan. Saat memberikan banyak prompt yang menyumbangkan jalan cerita kita disebut sebagai author dan juga bisa juga disebut sebagai pembaca saat kita menikmati dan membaca bagaimana cerita berjalan. Ini bisa dilihat dari seberapa aktifnya kita menyelam kedalam cerita. Semakin banyak sumbangsih prompt yang kita masukkan kedalam AI untuk melihat bagaimana cerita dihasilkan maka kita bisa termasuk kedalam author, namun jika pasif dan membiarkan AI terus melanjutkan cerita tanpa ada prompt atau perintah dari kita maka bisa dikatakan sebagai pembaca saja. Namun, esensi interactive akan hilang jika kita pasif dalam proses terciptanya cerita.
ADVERTISEMENT
Demikian uraian mengenai, author dan co-author dalam interactive fiction dengan bantuan AI. Peran sebagai author, co-author, pembaca dan author dalam hal interactive fiction memanglah tumpang tindih namun bukan berarti tidak bisa dicari bagaimana peran dan posisi yang sebenarnya dalam tiap kejadian. Singkatnya, saat ini interactive fiction dan AI memberi banyak pengaruh pada perkembangan dan masa depan digital literatur.
Referensi
“ARTIFICIAL INTELLIGENCE - Cambridge English Dictionary.” 2024. Cambridge Dictionary. https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/artificial-intelligence#google_vignett.
Montfort, Nick. 2013. “Riddle Machines: The History and Nature of Interactive Fiction.” Edited by Ray Siemens and Susan Schreibman. A Companion to Digital Literary Studies, 267-283. https://hdl.handle.net/1721.1/129076.