Keindahan Bawah Tanah yang Menakjubkan, Gua Gong Pacitan

Dewi Komalasari
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Juli 2021 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Komalasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keindahan Gua Gong Pacitan, sumber Foto : Flickr/Dominico Khristian
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan Gua Gong Pacitan, sumber Foto : Flickr/Dominico Khristian
ADVERTISEMENT
Kota Pacitan terkenal dengan julukan kota pariwisata atau kota 1001 Gua. Salah satunya Gua Gong yang merupakan Gua yang paling terkenal di Pacitan dan bahkan pernah di kunjung presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono.
ADVERTISEMENT
Pada hari yang cerah aku dan keluarga memutuskan pergi berlibur ke Gua Gong. Menempuh jalan yang lumayan jauh tidak membuatku menyesal. Aku tak henti-hentinya berdecak takjub dengan keindahan mahakarya alamnya. Aku juga tidak merasa takut karena terdapat beberapa fasilitas yang memudahkan untuk menelusuri tempat ini, seperti tangga, pagar pengaman, penerangan dan kipas angin.
Setelah memasuki mulut Gua Gong, aku menuruni satu persatu anak tangga dan menuju ke 7 ruangan yang terdapat di dalamnya. Ruangan-ruangan tersebut antara lain Ruang Sendang Bidadari, Ruang Kristal dan Marmer, Ruang Bidadari, Ruang Pertapaan dan Ruang Batu Gong. Ruangan tersebut dihiasi batuan stalagtit dan stalagmit yang berbentuk sangat unik, bahkan tampak bagian ruangan yang dihiasi batuan kristal.
ADVERTISEMENT
Aku melihat bahwa keindahan bermacam-macam batuan tersebut semakin memesona dengan sentuhan baru berupa penerangan dari lampu. Cahaya lampu ini dipantulkan oleh dinding dan batu stalagtit dan stalagmit yang basah akibat rembesan air dari atas.
Selain itu, aku mendengar sebuah lantunan nada alam nan syahdu yang berasal dari tetesan air dari ujung stalagtit yang jatuh diatas permukaan air sendang dan stalagmit. Aku juga mencoba memukul salah satu batu yang terdapat di Gua Gong ini hingga menimbulkan suara yang sangat nyaring. Suara ini mirip dengan salah satu instrumen musik tradisional yaitu Gong. Inilah asal usul dari nama Gua Gong ini.
Mengabadikan foto di dalam Gua Gong, sumber foto : dok pribadi
Tak ingin melewatkan keindahan ini, aku dan keluarga mengabadikan moment dengan berfoto-foto. Aku dan keluarga menggunakan jasa foto keliling yang terdapat di tempat wisata ini untuk mendapatkan hasil foto yang bagus dan foto langsung dapat dicetak.
ADVERTISEMENT
Membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk aku dan keluarga menjelajahi seluruh lorong tempat ini. Namun waktu yang cukup lama itu tidak akan terasa melelahkan karena aku terus merasa takjub akan keindahan panoramanya.
Buku tentang Gua Gong, sumber foto : dok pribadi
Setelah keluar dari Gua Gong terdapat banyak orang jualan makanan, oleh-oleh khas Gua Gong, dan buku-buku. Akupun membeli buku yang berisikan sejarah Gua Gong, letak Gua Gong, Gua Gong sesudah direnovasi dan lain-lain. Buku ini aku beli agar mengetahui lebih dalam mengenai Gua Gong.
Dewi Komalasari
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta