Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
29 Ilmuwan Internasional Jadi Mentor untuk Peneliti Indonesia
12 Agustus 2022 18:11 WIB
Tulisan dari Dewi Mulyani Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
JAKARTA, 12 AGUSTUS 2022 — 29 ilmuwan internasional dari berbagai bidang studi dan kepakaran akan mentori peneliti Indonesia selama sembilan bulan ke depan. Mentoring ini diberikan dalam rangka mendukung peneliti Indonesia menjadi pemimpin sains kelas dunia di masa yang akan datang, termasuk untuk Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT
Dr. Sastia Putri, salah satu mentor yang merupakan Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) dan associate professor di Osaka University, Jepang, menyampaikan, “Program ini akan berdampak positif bagi usaha kita agar siap menyambut Indonesia Emas di 2045.”
Para mentor dari program bertajuk Science Leadership Collaborative ini berasal dari berbagai negara, mulai dari Jepang, Amerika Serikat, Indonesia, Prancis, India, sampai dengan Australia.
Mereka terafiliasi dengan sejumlah institusi bereputasi global seperti AstraZeneca, Universitas Gadjah Mada, Anjani Mashelkar Foundation, Institut Teknologi Bandung, dan Smithsonian National Museum of Natural History.
Melalui program ini, mereka akan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta terlibat dalam berbagai kegiatan kolaboratif bersama peneliti yang mereka mentori.
“Saya merasa sangat terhormat menjadi salah satu mentor di program ini”, ujar Brian King, profesor di Pennsylvania State University, Amerika Serikat. Ia menyampaikan bahwa sebagai terobosan baru di Indonesia, program ini menjadi kesempatan yang sangat menarik dan akan memberikan banyak pelajaran bagi satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Tanggapan serupa disampaikan oleh Prof. Fitria Rahmawati, profesor di Universitas Sebelas Maret yang juga menjadi mentor dalam program ini. Ia juga menambahkan, “Sebagai mentor, saya harus berkontribusi menjaga dan memantik semangat peneliti yang saya mentori”.
The Conversation Indonesia selaku penyelenggara menyampaikan bahwa mentoring memiliki peran penting dalam mendorong perkembangan personal dan profesional para peserta.
“Sesuai dengan temuan studi pendahuluan kami, mentoring merupakan aspek penting bagi perkembangan peneliti agar dapat menjadi pemimpin di masa depan”, ujar Fito Rahdianto, Program Manager Science Leadership Collaborative.
Studi pendahuluan yang dipimpin oleh Dr. Mizan Bisri, Assistant Professor di Kobe University, Jepang, terhadap lebih dari 150 peneliti muda Indonesia ini juga menemukan bahwa peneliti Indonesia masih kesulitan mengakses mentoring. Hal ini berusaha direspons melalui program tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain berbagi pengetahuan dan pengalaman, mentoring ini juga diharapkan dapat membantu para peserta memperluas jaringannya agar bisa menginisiasi riset-riset kolaboratif internasional di masa yang akan datang.
29 Mentor Science Leadership Collaborative
Agus Pramusinto
Agus Pramusinto adalah seorang guru besar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Riset-riset yang telah ia lakukan banyak berkontribusi di bidang desentralisasi, pemerintahan lokal, serta reformasi dan inovasi sektor publik di Indonesia. Saat ini Prof. Agus juga menjabat sebagai ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 2019-2024 dan Ketua Asosiasi Ilmu Administrasi Negara/Publik Indonesia (IAPA) 2019-2022.
Beben Benyamin
Tidak hanya menjabat sebagai lektor kepala dan pengajar di University of South Australia, Beben Benyamin juga merupakan senior research fellow di South Australian Health and Medical Research Institute. Ia juga pernah memimpin konsorsium penelitian genetik yang melibatkan 70 peneliti dari beberapa negara. Salah satu topik risetnya saat ini adalah genomik dan aplikasi statistiknya untuk memahami sifat dan penyakit manusia, terutama penyakit neuropsikiatris.
ADVERTISEMENT
Benny Tjahjono
Memiliki latar belakang sebagai insinyur, Benny Tjahjono adalah seorang profesor keberlanjutan dan manajemen rantai pasokan di Coventry University, England. Ia telah menerima hibah penelitian dari Uni Eropa, InnovateUK, dan Engineering & Physical Research Council (EPSRC). Prof. Benny juga terlibat aktif dalam berbagai inisiatif pembelajaran yang dapat memperkaya riset serta membina peneliti karir awal di institusinya.
Bramasta Nugraha
Bramasta Nugara merupakan ilmuwan Indonesia yang bekerja di Cardiovascular, Renal & Metabolism Department, AstraZeneca sebagai associate principal scientist. Saat ini ia sedang mempelajari pencitraan konten tinggi, biomaterial, rekayasa jaringan, sel induk, dan kardiovaskular di institusinya. Sebelum bergabung dengan AstraZeneca, ia lama berkarir sebagai peneliti (2016-2019) dan manajer proyek (2019-2021) di University of Zurich, Swis.
ADVERTISEMENT
Brian King
Brian King adalah ahli geografi dan profesor yang juga memimpin Department of Geography di Pennsylvania State University, Amerika Serikat. Riset dan kegiatan mengajarnya fokus pada isu mata pencaharian, konservasi dan pembangunan, perubahan lingkungan, serta kesehatan manusia. Ia telah melakukan riset di wilayah selatan Afrika sejak 1999 dan merupakan honorary research associate bersama African Climate and Development Initiative di University of Cape Town, Afrika Selatan.
Brian Yuliarto
Brian Yuliarto adalah ilmuwan dan juga guru besar di Institut Teknologi Bandung. Ia merupakan pakar di bidang pengembangan nanomaterial untuk dimanfaatkan di bidang energi dan lingkungan. Selain itu, ia memiliki peran penting dalam menjembatani dan membina kerjasama penelitian antara Institut Teknologi Bandung dengan banyak universitas atau lembaga penelitian, antara lain UC Berkeley, Amerika Serikat, NIMS Jepang, dan KAIST Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Dave Little
Dave Little memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman riset antar-disiplin dan di bidang akademik. Ia merupakan seorang profesor di University of Stirling, Skotlandia, dan salah satu ilmuwan terkemuka di bidang akuakultur. Ia telah banyak berkontribusi membina hubungan kolaboratif antara produsen dan pusat pengetahuan untuk memajukan akuakultur yang berkelanjutan melalui Global Aquaculture Alliance (GAA).
David Large
David Large merupakan profesor di University of Nottingham, Inggris. Sebelumnya ia juga menjabat sebagai ketua di Department for Chemical and Environmental Enggineering di universitas yang sama. Salah satu topik riset utamanya adalah mempelajari kondisi gambut menggunakan pengukuran satelit. Saat ini juga sedang memimpin studi terobosan untuk mengevaluasi sensitivitas lahan gambut terhadap perubahan iklim global.
ADVERTISEMENT
Deden Rukmana
Deden Rukmana adalah seorang profesor dan ketua Department of Community and Regional Planning di Alabama A&M University, Amerika Serikat. Riset-risetnya berkaitan erat dengan perencanaan tata ruang dan tantangan pembangunan di Indonesia, serta kesenjangan tunawisma dan kesehatan di Amerika Serikat. Ia juga memiliki pengalaman sebagai praktisi perencana kota di Indonesia dan analisis perencanaan di Department of Community Affairs, Florida, Amerika Serikat.
Delvac Oceandy
Delvac Oceandy adalah salah satu ilmuwan Indonesia yang saat ini berkarir sebagai pengajar dan peneliti di University of Machester, Inggris. Lab yang ia kelola memiliki fokus riset memahami aspek molekuler remodeling dan regenerasi jantung. Dr. Delvac juga berpengalaman dalam memimpin berbagai penelitian penting yang didanai oleh, di antaranya, British Heart Foundation (BHF), Medical Research Council (MRC), dan Heart Research UK (HRUK).
ADVERTISEMENT
Dionysius M. Siringoringo
Dionysius M. Siringoringo adalah ilmuwan Indonesia yang ahli dalam bidang pemantauan kesehatan struktural, teknik jembatan, serta teknik angin. Saat ini ia menjabat sebagai lektor kepala di Yohokama National University, Jepang. Ia pernah menerima beberapa penghargaan atas riset dan kerjanya, di antaranya Penghargaan Takuji Kobori 2018 dari International Association of Structural Control and Monitoring (IASCM) dan Penelitian Terbaik tahun 2016 dari Japan Association of Wind Engineering (JAWE).
Fitria Rahmawati
Fitria Rahmawati merupakan guru besar dan dosen di Universitas Sebelas Maret, Solo. Ia merupakan pengajar di program studi kimia serta ilmuwan di bidang konversi energi elektrokimia. Di institusi asalnya, Prof. Fitria memimpin Kelompok Riset Kimia dan Katalisis Solid State serta menjabat sebagai ketua Program Magister Kimia. Risetnya juga mengantarkannya menjadi fellow Kavli Frontiers of Science pada 2012.
ADVERTISEMENT
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Darma Putra merupakan guru besar dan pengajar sastra, budaya, dan pariwisata di Universitas Udayana, Bali. Sebelum bekerja di bidang akademik, Prof. Darma Putra bekerja sebagai jurnalis serta peneliti di berbagai institusi, seperti di KITLV Leiden (2010), The Cross-Cultural Centre Ascona, Swiss (2012), dan University of Melbourne, Australia (2015).
Ifty Ahmed
Saat ini Ifty Ahmed menjabat sebagai lektor kepala di University of Nottingham, Inggris. Ia merupakan ahli di bidang biomaterial, bioengineering, penggunaan material advanced untuk rekayasa jaringan dan aplikasi obat regeneratif, serta pengolahan air limbah. Dr Ahmed juga berpengalaman dalam bekerja sama dengan sektor industri untuk memproduksi temuan penelitiannya.
Ines Atmosukarto
Ines Atmosukarto adalah ahli biologi yang saat ini menjalankan start-up biotek Australia, Lipotek, yang berfokus pada penelitian dan pengembangan vaksin, serta melihat sains dan teknologi sebagai alat diplomasi untuk menjembatani antar negara. Selain merupakan ilmuwan Indonesia pertama yang menerima UNESCO-L’Oreal Fellowship for Women in Science pada tahun 2004, Dr. Ines juga aktif berkontribusi meningkatkan minat terhadap sains di masyarakat umum, terutama pelajar perempuan.
ADVERTISEMENT
Jacob Phelps
Jacob Phelps merupakan dosen senior di Lancaster University, Inggris dan kepala Conservation Governance Lab, di mana ia mengkoordinasi conservation-litigation.org, sebuah jaringan ilmuwan, pengacara, ekonom, dan aktivis yang fokus mengatasi kerusakan alam dengan hukum. Ia juga aktif melakukan riset mengenai kebijakan, aspek hukum, serta tata kelola konservasi keanekaragaman hayati tropis dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan
Karen Osborn
Karen Osborn adalah peneliti zoologi dan kurator koleksi Annelids dan Peracarids di National Museum of Natural History, Amerika Serikat. Riset-risetnya fokus mempelajari evolusi invertebrata pelagis yang hidup di dasar laut di laut terbuka. Sebelum bergabung dengan Smithsonian pada tahun 2011, ia menyelesaikan postdoc-nya di Scripps Institution of Oceanography dan merupakan alumnus Kavli Frontiers of Science.
ADVERTISEMENT
Manuel Boissière
Manuel Boissière merupakan ilmuwan di lembaga Agricultural Research Centre for International Development (CIRAD), Prancis. Ia juga memimpin proyek mengukur, melaporkan, dan memverifikasi stok karbon di Indonesia dengan pendekatan partisipatif (PMRV) di Center for International Forestry Research (CIFOR). Riset-riset ia yang lainnya fokus pada isu partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan dan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Megan Huggett
Megan Hugget adalah dosen senior di University of Newcastle, Australia. Salah satu bidang utama riset dan kerjanya adalah keanekaragaman hayati, terutama fungsi dan keanekaragaman mikroba laut. Ia telah berkontribusi melahirkan inisiatif terkait mikrobioma di Australia dan mengembangkan program penelitian dalam ekologi mikroba di Edith Cowan University, Australia.
Mohammad Basyuni
Mohammad Basyuni merupakan seorang guru besar kehutanan di Universitas Sumatera Utara. Riset yang sedang ia lakukan saat ini berusaha mempelajari pentingnya lipid tumbuhan dan spesies pionir bakau di Sumatera Utara. Ia pernah terlibat dalam beberapa inisiatif bersama ilmuwan dari berbagai negara, termasuk e-Asia JRP pada tahun 2021 dan Japanese Society for the Promotion of Science Core to Core 2020-2023.
ADVERTISEMENT
Monica Medina
Monica Medina adalah seorang ahli biologi dan profesor dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat. Ia memiliki ketertarikan untuk mempelajari ekologi dan evolusi organisme laut serta simbiosis dan interaksi karang. Baru-baru ini Prof. Monica dinobatkan sebagai fellow dari American Association for the Advancement of Science (AAAS) atas kontribusinya di bidang ekologi laut dan dedikasinya untuk memberikan mentor ke banyak ilmuwan muda.
Muhammad Azizul Islam
Sebagai salah satu peneliti akuntansi berkelanjutan terkemuka, Aziz telah Islam telah menyelidiki isu-isu tentang pengukuran hak asasi manusia di perusahaan, akuntansi perubahan iklim, audit sosial, dan upaya anti-suap perusahaan. Ia juga merupakan profesor dan ketua akuntasi di University of Aberdeen Business School, Inggris.
Peter Mayer
ADVERTISEMENT
Peter Mayer merupakan seorang profesor di Osnabrück University of Applied Sciences, Jerman. Beberapa bidang riset yang ia dalami antara lain adalah ekonomi internasional dan manajemen pendidikan tinggi. Prof. Peter juga aktif mengelola berbagai program terkait manajemen pendidikan tinggi, salah satunya adalah DIES International Dean’s Course, sebuah program yang didanai oleh German Academic Exchange Service (DAAD).
Raghunath Anant Mashelkar
Raghunath Anant Mashelkar adalah salah satu ilmuwan terkemuka dari India dan pernah menjabat sebagai ketua Indian National Science Academy. Dr. Mashelkar juga banyak berjasa dalam mereformasi Council of Scientific and Industrial Research (CSIR) India, memimpin berbagai ‘Komite Mashelkar’, serta kampanye melawan paten asing terhadap pengetahuan tradisional dari India.
Rodd Myers
Rodd Myers adalah seorang praktisi dan peneliti trans-disiplin yang mempelajari hubungan kekuasaan dan implikasi kebijakan terhadap manusia dan lingkungan. Ia memiliki pengalaman desain, manajemen, monitoring, and evaluasi program dan telah bekerja dengan berbagai klien internasional. Ia juga merupakan co-founder dan managing director di Dala Institute, sebuah lembaga yang menyediakan riset, monitoring, evaluasi dan pembelajaran, serta asistensi teknis.
ADVERTISEMENT
Sastia Prama Putri
Sastia Prama Putri adalah Associate Professor di Graduate School of Engineering, Osaka University, Jepang, serta dosen luar biasa di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Riset yang dilakukan Dr. Sastia berpusat pada aplikasi metabolomik untuk meningkatkan kualitas makanan dan hubungannya dengan kesehatan manusia. Ia merupakan penerima L'Oreal Award For Women in Science 2015 dan Penghargaan Saito dari Society for Biotechnology, Jepang. Saat ini ia merupakan ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4).
Stuart Green
Stuart Green memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun sebagai praktisi kebijakan ilmu kelautan di Asia Pasifik. Saat ini ia memimpin Blue-Green Advisors, di mana ia berkontribusi untuk memberikan memberi nasihat tentang kolaborasi dan strategi seputar hubungan konservasi, keanekaragaman hayati, dan mata pencaharian. Kerja-kerjanya telah menjadi katalis kerja sama antara lembaga penyedia donor, pelaksana, hingga komunitas dalam melestarikan sumber daya laut.
ADVERTISEMENT
Tatas Brotosudarmo
Tatas Brotosudarmo adalah lektor kepala dan dosen di Universitas Ciputra, Surabaya. Sebagai ilmuwan, Tatas telah menginisiasi berbagai riset dan temuan, salah satunya adalah pigmen fotosintesis pada tahun 2011. Ia juga telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk fellow Kavli Frontier of Science pada 2012 dan 2016 serta fellow Alexander von Humboldt Stiftung/Foundation pada 2020-2021.
Teruna Siahaan
Teruna Siahaan merupakan profesor, ilmuwan, dan dosen kimia farmasi di University of Kansas, Amerika Serikat. Penelitiannya berfokus pada pengembangan metode baru untuk meningkatkan pengiriman obat ke otak dan sel-sel kekebalan untuk pengobatan penyakit otak dan autoimun. Sejak 2002 hingga sekarang, ia juga adalah anggota terhormat di American Association of Pharmaceutical Scientists.