Konten dari Pengguna

Maraknya Politik Uang Menjelang Pemilu

Dewi puspita sari
kebahagiaan bukan melulu tentang seberapa banyak yang kita milki akan tetapi sepandai apa kita mensyukuri apa yang telah kita miliki.
20 Maret 2024 8:28 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi puspita sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto para saksi dengan anggota bawaslu kecamatan mondokan pada saat pemilu.
zoom-in-whitePerbesar
foto para saksi dengan anggota bawaslu kecamatan mondokan pada saat pemilu.
ADVERTISEMENT
Setiap kali menjelang pemilu, tak sedikit para calon legislatif melakukan kampanye maupun sosialisasi di masyarakat memberi beberapa bantuan maupun memberi uang. bahkan pada saat hari pemilu pun tak jarang serangan fajar juga biasa terjadi di masyarakat yaitu pemberian uang pada saat subuh , pagi pagi sebelum pencoblosan .
ADVERTISEMENT
Dalam buku "Politik Uang di Indonesia: Patronase dan Klientelisme Pada Pemilu Legislatif " disebutkan bahwa pembelian suara adalah praktik yang dilakukan secara sistematis, melibatkan daftar pemilih yang rumit, dan dilakukan dengan tujuan memperoleh target suara yang besar. Disebut sistematis karena terjadi mobilisasi tim yang masif untuk melakukan pendataan dan menyebarkan ribuan amplop uang, serta bergerilya untuk memastikan penerimanya benar-benar mencoblos pemberi amplop.
Serangan Fajar telah dilakukan sejak zaman orde baru dan seakan menjadi bagian dari proses demokrasi Indonesia. Hal ini dibuktikan dari survei LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) pada 2019 yang menyebutkan masyarakat memandang pesta demokrasi itu sebagai ajang "bagi-bagi rezeki".
Hal ini dilakukan bukan hanya semata memberi saja akan tetapi mengharapkan timbal balik , yaitu dengan memberikan suara kepada calon legislatif tersebut pada pemilihan umum. banyak calon - calon legislatif yang rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli suara rakyat agar bisa mendapatkan jabatan yang diinginkan . bahkan banyaak calon anggota legislatif yang rela menjual hartanya untuk kebutuhan kampanye dan kegiatan jual beli suara tersebut . Tentu saja, itu bukan hanya dari uangnya pribadi, melainkan donasi dari berbagai pihak yang mengharapkan timbal balik jika akhirnya dia terpilih. Perilaku ini biasa disebut investive corruption, atau investasi untuk korupsi.
ADVERTISEMENT
Tanpa disadari masyarakat telah terlibat dalam kegiatan politik uang (money politic). tidak hanya dari kalangan masyarakat saja , akan tetapi dari sisi politisi pun serangan fajar telah membangun sebuah tradisi demokrasi yang buruk. Politisi menganggap votes buying adalah sesuatu yang lumrah, mesti dilakukan untuk bisa memenangkan pada saat pemilihan umum.
Politik uang adalah sebuah upaya untuk memengaruhi para pemilih (voters) atau penyelenggara pemilu dengan imbalan materi maupun lainnya , politik uang juga salah satu dari bentuk suap.politik uang pada akhirnya akan berdampak buruk pada masyarakat sendiri , pemimpin yang terpilih pada praktik ini tidak akan beratnggung jawab keputusan yang diambil tidak representatif dan akuntabel . yang pada awalnya berjanji memproritaskan mensejahterakan rakyat namun pada kenyataannya setelah menjadi pemimpin rakyat menjadi nomor kesekian , setelah kepentingan dirinya sendiri , donatur , maupun partai pengusungnya .lebih dari itu pemimpin tersebut sangat memiliki potensi untuk korupsi untuk mengembalikan modal semasa kampanye .
ADVERTISEMENT
Untuk menyikapi hal tersebut kita sebagai masyarakat yang memiliki hak pilih harus memiliki kesadaran politik sejak dini meningkatkan partisipasi dalam pemilihan , selain itu pemerintah juga mendorong partisipasi pemilih dengan mudah dan nyaman , dan mencegah adanya praktik politik uang .