Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Ada 50 Ribu Perusahaan di RI, Peluang Menjadi Emiten Terbuka Lebar
12 Agustus 2017 11:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
![Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1502508090/sfsfgnae5uokhoruundt.jpg)
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini menggelar Indonesia Capital Market Community Gathering. Acara tersebut merupakan ajang pertemuan para investor pasar modal.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, beberapa pejabat lainnya di BEI, dan lulusan Warren Buffet, Robert Miles.
Dalam sambutannya, Nicky mengatakan, ada sekitar 800-900 peserta yang hadir dalam acara tersebut diharapkan bisa tetap mendukung industri pasar modal agar terus maju.
Sementara itu, Hoesen mengatakan, di beberapa negara saat ini telah mengalami kejenuhan pada bursa efek, yakni tidak lagi bisa menambah emiten atau perusahaan publik karena semua perusahaannya telah menjadi emiten.
![Pencatatan saham perdana empat emiten di BEI (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1498016980/zm0z5cpyvdksl883e804.jpg)
"Berbahagialah di Indonesia karena masih banyak pertumbuhan investor langsung ke pasar modal dan reksa dana hampir 1 juta. Ini jadi opportunity buat kita karena beberapa negara sudah jenuh," ujar Hoesen di Main Hall BEI, Jakarta, Sabtu (12/8).
ADVERTISEMENT
Bahkan Hoesen juga mengatakan, dirinya enggan jika ditawari menjadi pemimpin bursa efek suatu negara yang telah mengalami kejenuhan tersebut.
"Kalau saya ditawari CEO bursa di negara securated tidak sanggup, karena untuk meng-create jumlah investor emiten," jelas dia.
Hingga saat ini, pihaknya mencatat kurang dari 600 emiten yang ada di pasar modal. Sementara berdasarkan catatan Kementerian Hukum dan HAM, ada lebih dari 50 ribu perseroan. Artinya, masih ada peluang perseroan tersebut untuk menjadi emiten di bursa.
"Apalagi sekarang sudah ada tax amnesty, mereka semakin transaparan. Harusnya ini terus didukung," ucapnya.