Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Bambang Mau Ajak Ngobrol Jokowi dan Anies Soal Pemindahan Ibu Kota
5 Juli 2017 17:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Rencana pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa masih dalam tahap kajian. Nantinya, kantor pemerintahan yang selama ini berpusat di Jakarta akan pindah ke luar Pulau Jawa, termasuk Istana Negara.
ADVERTISEMENT
"Ya istananya kan enggak harus mewah, yang penting ada rumah tinggal presiden dan kantor presiden," ujar Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (5/7).
Mantan Menteri Keuangan itu juga mengatakan, pihaknya akan melakukan dialog dengan berbagai pihak jika kajian tersebut telah selesai. Seperti dengan presiden, pengusaha, hingga Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan.
"Pasti semua diajak ngomong, diajak bicara, tapi sekarang masih kajian, belum ada proposal resmi," jelasnya.
Bambang juga menuturkan, tahun ini pihaknya akan menyelesaikan kajian pemindahan pusat pemerintahan Indonesia. Ia berharap, dalam dua tahun ke depan, sudah mulai ada kegiatan terkait rencana tersebut.
Untuk diketahui, hingga saat ini Bappenas masih mengkaji rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayah baru di luar Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Pemindahan ibu kota negara memang harus dilakukan ke luar Pulau Jawa mengingat ketersediaan lahan yang lebih memadai. Kendati demikian, Bambang belum menyebutkan secara spesifik di mana lokasi tujuan pemindahan ibu kota negara tersebut.
"Yang pasti di luar Pulau Jawa, kemungkinan besar di Pulau Kalimantan. Tapi spesifiknya di mana, itu yang akan difinalkan," ujarnya
Sebelumnya Bambang sempat mengatakan, ada beberapa kota kandidat yang berpotensi menjadi ibu kota baru. Dia mengakui salah satu kandidat ibu kota baru adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Terkait munculnya nama Palangkaraya, sebagai kandidat ibukota baru, karena hal tersebut juga pernah digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Sukarno.