Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Berkah Ramadhan, Pedagang Kurma di Tanah Abang Raup Omzet 2 Kali Lipat
3 Juni 2017 13:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Ramadhan mendatangkan banyak berkah bagi setiap orang. Tak terkecuali pedagang kurma di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Keuntungan para pedagang kurma selama Ramadhan lebih dari biasanya. Bahkan tak jarang keuntungan mereka mencapai dua kali lipatnya.
Di hari libur seperti ini, toko-toko penjual kurma banyak didatangi pembeli. Tak hanya dari Jakarta, para turis asingpun ikut meramaikan toko yang berlokasi di dekat kolong jembatan Blok B Pasar Tanah Abang tersebut.
Diki, salah seoarang pedagang kurma di sana, mengaku omzetnya selama awal puasa mengalami kenaikan mencapai Rp 6-8 juta sehari. Sementara di hari biasa, ia hanya memperoleh Rp 3-4 juta per hari.
Meski demikian, nilai tersebut jauh lebih rendah dibandingkan Ramadhan sebelumnya. Sejak 2015, ia mengaku penjualannya tak begitu ramai, banyak toko online, katanya.
"Kalah saing sama online. Apalagi sekarang yang dagang kurma di sini semakin banyak, jadi enggak seramai dulu pembelinya," ujar Diki kepada kumparan (kumparan.com) di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/6).
ADVERTISEMENT
Adapun kurma yang paling diminati masyarakat menurutnya yakni jenis Mesir Madu dan Tunisia atau Emirates. Harganya hanya Rp 40-60 ribu per kg. Sementara jenis yang paling mahal adalah kurma Ajwa atau kurma Nabi, dijual Rp 300 ribu per setengah kilogram.
"Biasanya paling banyak beli jenis Mesir Madu sama Emirates ada yang bilang jenis Tunisia juga, harganya murah Rp 40 ribu per kg. Kurma Ajwa Rp 300 ribu setengah kg," tuturnya.
Sementara itu, Adim, yang juga menjual kurma di Blok B mengaku selama awal puasa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari biasanya. Dalam sehari, ia bisa meraup omzet Rp 3-4 juta.
Selain kurma dari Timur Tengah, di tokonya juga menjual kurma dari Amerika Serikat, dikenal dengan nama kurma California. Bentuknya lebih besar dibandingkan jenis kurma dari Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
"Kurma California, lebih besar, jumbo. Harganya Rp 200 ribu per kg," katanya.
Selain itu, Ika, penjual kurma di Blok B mengaku dalam sehari omzetnya mengalami kenaikan. Meskipun nilainya tak sebesar Ramadhan tahun lalu.
"Sehari sekarang cuma Rp 2-3 juta lah, enggak seramai dulu. Mungkin karena ekonomi lagi sulit. Sekarang banyak yang dijualin online juga," kata Ika.
Sama seperti pedagang lainnya, kurma yang paling banyak diminati di tokonya adalah jenis kurma Mesir. Dijual dengan harga Rp 38-40 ribu per kg.
"Karena bentuknya enggak terlalu besar, rasanya manis, dan enggak lengket. Tergantung selera orang kalau kurma, beda-beda," jelasnya.
Ia pun mengaku, saat ini belum puncak keramaian pembeli kurma. Berdasarkan pengalamannya selama enam tahun berjualan kurma, pembeli mulai membeludak pada dua pekan sebelum Lebaran.
ADVERTISEMENT
"Puncaknya biasanya dua minggu sebelum Lebaran. Pembeli mulai membeludak. Tapi kami stok aman, enggak ada kenaikan," tambahnya.