Destry Damayanti dan Makmur Keliat Jadi Komden Bank Mandiri

14 Maret 2017 19:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gedung Bank Mandiri di Jakarta. (Foto: Wikimedia Commons)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memutuskan untuk mengangkat Destry Damayanti dan Makmur Keliat sebagai Komisaris Independen (Komden), menggantikan Aviliani dan Abdul Aziz.
ADVERTISEMENT
Perubahan susunan dewan komisaris ini diyakini dapat mendukung upaya penguatan jajaran pengurus perseroan guna meningkatkan kinerja pada tahun ini.
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris Bank Mandiri menjadi Wimboh Santoso (Komisaris Utama), Imam Apriyanto Putro (Wakil Komisaris Utama), Goe Siauw Hong (Komisaris Independen), Bangun Sarwito Kusmulyono (Komisaris Independen), Destry Damayanti (Komisaris Independen), Makmur Keliat (Komisaris Independen), Askolani (Komisaris) dan Ardan Adiperdana (Komisaris).
Saat ini, Destry Damayanti adalah Anggota Dewan Komisioner LPS, sedangkan Makmur Keliat merupakan Dosen di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) UI.
“Kami meyakini kehadiran Ibu Destry Damayanti dan Bapak Makmur Keliat dalam jajaran Komisaris Bank Mandiri akan dapat mendukung perseroan dalam mendorong ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan. Apalagi rasio kredit bermasalah perseroan juga telah menyentuh dasar sehingga kinerja pada tahun ini akan lebih baik karena beban pencadangan yang sudah jauh menurun,” tutur Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto dalam konferensi pers RUPST di Plaza Mandiri Jakarta, Selasa (14/3).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, perseroan juga berkomitmen untuk tetap dapat memberikan kontribusi optimal kepada masyarakat Indonesia melalui keterlibatan dalam program-program strategis nasional yang dimandatkan pemerintah, termasuk dalam program percepatan pengadaan infrastruktur dan program-program sosial.
RUPST juga menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan periode 2016 serta pembayaran dividen sebesar 45 persen dari laba bersih 2016 atau sebesar Rp 6,212 triliun (Rp 266,27 per lembar saham).
“Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis ke depan, serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya,” jelas Sulaiman.