Kereta Bandara Soekarno-Hatta Bisa Angkut 33.976 Penumpang Per Hari

29 Maret 2017 14:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rangka untuk kereta bandara. (Foto: INKA)
zoom-in-whitePerbesar
Rangka untuk kereta bandara. (Foto: INKA)
Bandara Soekarno-Hatta akan segera terhubung dengan sarana transportasi kereta dari Jakarta yang dinamakan kereta bandara. Dalam sehari, kereta ini mampu mengangkut ribuan penumpang.
ADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia bersama PT Angkasa Pura II membangun jalur kereta penumpang menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Manggarai dan Stasiun Kota sepanjang 36,4 kilometer.
Rute awal kereta bandara tersebut berangkat dari Stasiun Manggarai melewati stasiun Sudirman Baru, Duri, Batuceper, dan ARS (Airport Railway Station) dengan waktu tempuh 50 menit.
Rancangan kereta bandara. (Foto: INKA)
zoom-in-whitePerbesar
Rancangan kereta bandara. (Foto: INKA)
Hal tersebut dijelaskan oleh Humas Pusat PT KAI Agus Komarudin. Nantinya akan ada 80 perjalanan per harinya menuju Bandara Soekarno-Hatta menggunakan kereta tersebut.
"Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta (BSH) direncanakan bisa beroperasi setiap 15 menit sekali dengan frekuensi 80 perjalanan KA per hari," ujar Agus Komarudin saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (29/3).
Rangka untuk proyek kereta bandara. (Foto: INKA)
zoom-in-whitePerbesar
Rangka untuk proyek kereta bandara. (Foto: INKA)
Setiap trainset memiliki kapasitas 274 tempat duduk dan hanya akan melayani penumpang sesuai jumlah tempat duduk yang ada (tidak boleh berdiri).
ADVERTISEMENT
"Dalam sehari dengan frekuensi 80 KA tersebut, tersedia kapasitas sebanyak 33.976 tempat duduk," tambahnya.
Perkembangan rangka untuk kereta bandara (Foto: INKA)
zoom-in-whitePerbesar
Perkembangan rangka untuk kereta bandara (Foto: INKA)
PT KAI telah membeli 10 trainset (6 kereta per trainset-nya) sarana baru tipe EMU (electrical multiple unit) dari Konsorsium Bombardier Transportation (Swedia) dan PT INKA.
"Semua proses yang menjadi tanggung jawab PT Railink telah dilaksanakan termasuk pembayaran DP dan pembukaan LC. Posisi saat ini sedang proses pabrikasi oleh Bombardier dan INKA, rencana dioperasikan semester I tahun 2017," tandas Agus.