Mencermati Gerak Saham Induk 7-Eleven Usai Diakuisisi Charoen Pokphand

25 April 2017 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Waralaba Sevel tutup karena belum bayar pajak. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
PT Modern Internasional Tbk (MDRN), induk usaha waralaba 7-Eleven yang belakangan merugi dan menutup banyak gerai di Jakarta, mengumumkan penjualan segmen bisnis convenience store dan restoran senilai Rp 1 triliun.
ADVERTISEMENT
Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI), anak usaha dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), telah menyepakati akuisisi segmen bisnis tersebut dan aset-aset yang menyertainya oleh PT Modern Sevel Indonesia (MSI), anak usaha Modern Internasional.
Melalui keterbukaan informasi dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis pekan lalu, diumumkan bahwa MSI dan CPRI telah meneken Business Acquisition Agreement pada 19 April lalu.
Lantas, bagaimana pergerakan saham induk usaha 7-Eleven usai diambilalih oleh Charoen Pokphan, perusahaan pakan ternak yang tercatat di BEI tersebut?
Pantauan IHSG. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/4), saham MDRN melesat 17 poin (27,42 persen) ke Rp 79.
ADVERTISEMENT
Saham MDRN ditransaksikan sebanyak 5.972 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 4.497.258 saham senilai Rp 34,86 miliar. Saham MDRN sempat menyentuh level tertingginya di Rp 83 dan terendahnya di Rp 69.
Saham MDRN terus bergerak naik sejak sepekan terakhir. Pada Senin (17/4), saham MDRN ditutup di level Rp 64. Jika diakumulasikan dalam sepekan, saham MDRN sudah naik 23,44 persen.