OJK: Inklusi Keuangan Sudah Sesuai Target Jokowi

18 Mei 2017 11:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Muliaman D Hadad di Acara Gojek Swadaya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muliaman D Hadad di Acara Gojek Swadaya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Tingkat inklusi keuangan atau pemahaman masyarakat tentang produk dan jasa yang ditawarkan lembaga keuangan domestik mengalami kenaikan sebesar 21,8 persen dibandingkan tahun 2013. Tercatat, di tahun 2016 mencapai sekitar 29,66 persen.
ADVERTISEMENT
"Sekarang inklusi mengalami peningkatan dan sudah mencapai 69 persen dan menuju 75 persen hingga 2019 seperti yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo," jelas Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (18/5).
Selain itu, ia juga menyebutkan, OJK optimistis bisa mencapai yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo yaitu bisa mencapai inklusi keuangan hingga 75 persen di tahun 2019. Menurut Muliaman, pertumbuhan ini termasuk ke dalam pertumbuhan yang begitu cepat.
"Target 75 persen bisa kita capai pada waktunya. Kita merasa perlu mendorong gerakan edukasi yang masif dan program inklusi keuangan termasuk masyarakat ekonomi bawah, daerah perbatasan, terpencil, penduduk lanjut usia, kaum ibu, pelajar, dan masyarakat lainnya," jelas Muliaman.
ADVERTISEMENT
Acara Peluncuran SPPK di Gedung BEI. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara Peluncuran SPPK di Gedung BEI. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Ia juga mendata, indeks inklusi keuangan atau penggunaan produk dan jasa dari lembaga keuangan berada padal level 67,82 persen. Jumlah tersebut naik dari 59,7 persen pada tahun 2013 lalu.
Ia berharap melalui peluncuran Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) periode 2013-2027 bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap industri jasa keuangan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap sektor jasa keuangan.
"Kami terus berupaya untuk mencerdaskan masyarakat, karena sektor keuangan harus disiapkan dan diedukasi sejak dini. Bagaimana mengelola keuangan secara sehat dan bijaksana dalam memilih produk keuangan," ucapnya.