Raih Dana Rp 40 M dari IPO, MARK Bikin 420 Ribu Sarung Tangan/Bulan

12 Juli 2017 11:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencatatan Saham Perdana PT Mark Dynamics (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan Saham Perdana PT Mark Dynamics (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) hari ini resmi menjadi emiten ke-20 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lewat Initial Public Offering (IPO) perusahaan yang memproduksi sarung tangan ini telah meraup dana segar sebesar Rp 40 miliar.
ADVERTISEMENT
Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk membeli tanah dan bangunan di Tanjung Morawa, Deli Serdang dalam rangka ekspansi produksi. Ekspansi ini, menurut Presiden MARK, Yeoh Sek Boon untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Ia menargetkan jumlah produksi sarung tangan mencapai 420 ribu unit per bulan. Di mana sebelumnya perseroan hanya memproduksi sebanyak 280 ribu unit setiap bulannya.
"Permintaan sarung tangan meningkat 10 persen per tahun sangat stabil dan diperkirakan berlanjut di masa mendatang," kata Yeoh Sek Boon saat pencatatan saham perdananya di BEI, Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (12/7).
Pencatatan Saham Perdana PT Mark Dynamics (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan Saham Perdana PT Mark Dynamics (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Yeoh mengatakan, nantinya sarung tangan yang diproduksi perseroan akan dikirimkan untuk produsen sarung tangan diluar negeri. Sebanyak 65 persen akan dikirimkan ke Malaysia mengingat negeri Jiran ini sebagai produsen sarung tangan terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
"Selebihnya, sekitar 25 persen produk perseroan diekspor ke Thailand dan Vietnam, sedangkan sisanya 10 persen ditujukan untuk produsen sarung tangan di dalam negeri," ujarnya.
Yeoh mengaku optimistis jika bisnis sarung tangan ini bisa terus tumbuh. Selain itu, menurut Yeoh, pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatanpun bisa mendorong perseroan untuk terus berkembang.
"Peningkatan kesadaran masyarakat dunia akan kesehatan dan penyakit menular juga akan meningkatkan pemekaian sarung tangan, sehingga masih terdapat ruang yang cukup besar untuk perseroan tetap bertumbuh," paparnya.
Sementara itu, laba bersih perseroan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Sejauh ini perseroan berhasil membukukan penjualan laba bersih sebesar Rp 207,22 miliar dengan laba komprehensif sebesar Rp 21,15 miliar.
Jumlah aset sebesar Rp 170,93 miliar dan jumlah ekuitas sebesar Rp 80,62 miliar. Menurut Yeoh, peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatkan kapasitas produksinya yang berdampak terhadap meningkatkanya permintaan dari pelanggan.
ADVERTISEMENT