4 Cara Hadapi Kesedihan Saat Ditinggal Orang Tersayang

Cara hadapi kesedihan saat ditinggal orang tersayang

4 Cara Hadapi Kesedihan - Siapa yang tak sedih jika ditinggal pergi oleh orang yang disayangi. Saat kehilangan seseorang yang dicintai akan menjadi masa paling kelam dalam hidup. Dunia serasa runtuh, dan ada perasaan bahwa tidak ada lagi artinya hidup ini setelah ditinggal oleh orang yang dicintai. Duka yang menyelimuti biasanya diiringi dengan perasaan emosi, serta keinginan untuk menyendiri dan mengenang masa-masa indah saat bersama orang terkasih semasa hidupnya.

Bahkan kesedihan yang dirasakan tidak saja dapat mempengaruhi psikis seseorang, namun juga fisiknya. Seperti kehilangan nafsu makan, susah tidur, hingga akhirnya jatuh sakit. Semuanya merupakan hal yang normal terjadi saat seseorang sedang bersedih dan berduka. Namun penting untuk diingat, walau terasa berat, namun rasa sedih tersebut sebaiknya jangan dibiarkan berlarut-larut, hingga mempengaruhi kesehatan dan juga aktivitas keseharian.

Menurut Stroebe & Schut, beberapa gejala yang umum dirasakan oleh orang yang mengalami kesedihan dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori berbeda, yaitu secara fisik ditandai dengan sulit tidur hingga kehilangan nafsu makan, kognitif seperti sulit fokus terhadap satu hal, emosional seperti rasa bersalah dan marah terhadap keadaan, interpersonal ditandai dengan menarik diri dari pergaulan, terakhir adalah perubahan gaya hidup dari keadaan sebelumnya.

Walaupun tidak ada cara cepat dan tepat untuk mengobati duka, namun ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu menyembuhkan diri dari rasa sedih karena kehilangan orang yang dicintai. Berikut 4 cara untuk menghadapi kesedihan saat ditinggal orang tersayang.

4 Cara Hadapi Kesedihan Saat Ditinggal Orang Tersayang

1. Sedih Itu Normal

Sadari bahwa kesedihan itu merupakan hal yang normal. Menurut Elisabeth Kübler-Ross, seorang penulis sekaligus psikiater asal Amerika-Swiss, terdapat 5 tahapan kesedihan secara umum, yang dituliskannya dalam buku “The Five Stages of Grief”, diantaranya adalah Penyangkalan (Denial), Marah (Anger), Menawar (Bargaining), Depresi (Depression) dan Menerima (Acceptance).

Berdasarkan teori ini dapat disimpulkan bahwa kesedihan adalah hal normal yang harus dilalui. Dibandingkan dengan menyangkal setiap fase kesedihan, maka ada baiknya dengarkan dan berikan waktu, lalu sadari bahwa perasaan ini akan berlalu.

2. Menangislah

Menangislah, karena itu perlu bagi orang yang sedang bersedih. Salah satu studi dari Frontiers in Psychology mengungkapkan bahwa menangis dapat melepaskan hormon oksitosin dan endorfin. Sehingga dengan menangis akan memberikan efek langsung untuk menenangkan perasaan seseorang.

3. Curhat

Berceritalah pada keluarga atau orang terdekat, walaupun dengan bercerita tidak dapat mengembalikan keadaan kehilangan. Namun dengan bercerita kita dapat melepaskan dan melegakan beban kesedihan yang sedang melanda, dari pada dipendam sendiri. Apalagi jika kita bercerita pada orang yang pernah mengalami hal yang sama, tentunya hal ini dapat memberikan kekuatan dan perasaan bahwa kita tidak sendiri.

4. Lakukan Sesuatu yang Disenangi

Carilah kegiatan yang disukai. Ini bukan bertujuan untuk melarikan diri dari perasaan sedih. Namun dengan melakukan kegiatan yang disukai dapat membantu meningkatkan mood, dan juga sebagai bentuk untuk menyayangi diri sendiri. Misalnya dengan menonton film, traveling, ataupun sekedar menulis, sekaligus dapat dijadikan sebagai bentuk terapi terhadap rasa sedih.

Setiap orang memiliki waktu dan caranya tersendiri dalam menghadapi kesedihan. Ada yang melewati satu fase ke fase lainnya dalam hitungan hari bahkan jam, ada pula yang lebih lama. Namun, jika kesedihan semakin berlarut dan berujung menjadi keputusasaan, hal ini dapat berisiko menjadi depresi. Sebelum hal itu terjadi, sebaiknya segera menghubungi orang yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Untuk itu, FWD Insurance menghadirkan layanan FWD Care Recovery Plan, yang merupakan layanan tanpa tambahan biaya, dengan menawarkan manfaat lebih panjang (pasca-klaim). FWD Care Recovery Plan memberikan dukungan fisik dan emosional yang bervariasi, mulai dari layanan mental konseling, hingga bantuan konsultasi hukum, yang bisa dimanfaatkan oleh tertanggung atau anggota keluarga hingga 6 (enam) bulan sejak pertama kali dilakukan aktivasi layanan.

Di sini kamu bisa mendapatkan pendampingan terpercaya dari tenaga ahli, serta layanan khusus untuk membantu kamu dan keluargamu dalam melalui masa sulit. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang layanan FWD Care Recovery Plan, silakan diakses melalui website fwd.co.id/fwdcare atau menghubungi FWD Customer Care di 1500 525.