Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Upaya QNET dan Kodim 1611 Badung Lanjutkan Pelestarian Hutan Mangrove di Bali
4 September 2023 21:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dewi Sulistiawaty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Upaya Pelestarian Hutan Mangrove di Bali - Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama, Bangkit Perkasa” pada Presidensi G20 yang digelar pada akhir tahun 2022 lalu. Tujuannya adalah untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh negara anggota G20. Salah satu isu paling signifikan yang diangkat dalam pertemuan tersebut adalah perlindungan terhadap sumber daya alam, seperti hutan bakau yang beragam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Bank Dunia, Indonesia memiliki wilayah dan keanekaragaman ekosistem mangrove terluas secara global. Berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, total luas ekosistem mangrove Indonesia mencapai 3.364.076 Ha atau 20,37% dari total luas dunia. Untuk diketahui, hutan bakau berfungsi sebagai penghalang alami terhadap badai dan banjir, menyerap karbon dioksida, serta mencegah erosi pantai dan pesisir.
QNET dan Kodim 1611 Badung Lanjutkan Upaya Pelestarian Hutan Mangrove di Bali
Sebagai bagian dari komitmen untuk menciptakan bumi yang berkelanjutan, QNET, sebuah perusahaan yang berfokus pada gaya hidup dan kesehatan, berkolaborasi dengan Kodim 1611 Badung, Bali untuk bersama-sama mengubah pesisir Bali menjadi ekosistem yang hijau dan berkelanjutan melalui upaya penanaman bakau.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi ini telah sukses digelar tahun lalu dengan menanam 2.000 pohon bakau di hutan bakau terbesar di Bali, yakni Taman Hutan Raya Ngurah Rai. Untuk memastikan tanaman bakau yang ditanam tumbuh subur dan dalam kondisi baik, QNET dan Kodim 1611 Badung Bali mengunjungi lokasi hutan tersebut beberapa hari lalu.
“Kegiatan hari ini merupakan tindak lanjut dari upaya penanaman mangrove tahun lalu. Kami memahami bahwa penanaman bibit mangrove hanyalah bagian awal dari proses panjang untuk menghidupkan kembali pantai Bali. Mangrove ini harus dirawat secara berkelanjutan. Kita tidak bisa sekedar menanam mangrove saja, dan membiarkannya tumbuh dengan sendirinya. Setelah penanaman, kita terus memantau perkembangan mangrove, merawatnya, mengganti mangrove yang rusak, menambah penyangga, atau struktur pohon agar tidak terkena hujan lebat,” ujar Ganang Rindarko selaku General Manager QNET Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ganang Rindarko menambahkan, kemitraan antara QNET dan Kodim 1611 Badung merupakan bagian dari inisiatif Green Legacy QNET, dan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB 14, yang mendorong pengelolaan laut dan pantai berkelanjutan.
Pada kegiatan tersebut hadir juga Komandan Kodim (Dandim) Badung 1611, Letkol Arh Teguh Waluyo, S.I.P. Letkol Waluyo mengatakan bahwa penanaman mangrove harus dibarengi dengan perawatan mangrove yang baik. Tahun lalu, QNET dan Kodim 1611 Badung telah menanam mangrove, dan kini mereka kembali bersama melakukan perawatan, memperbaiki kondisi mangrove, dan melakukan penanaman kembali mangrove pada lahan yang lebih cocok untuk ditanami.
“Sinergi antara QNET dan Kodim 1611 Badung dalam merehabilitasi hutan bakau di Bali sangat penting dalam mendukung inisiatif pemerintah Indonesia, untuk menjadikan Bali sebagai lokasi yang lebih lestari. Hutan bakau mencegah abrasi, dan dapat menghadirkan Bali sebagai lokasi wisata yang menarik bagi wisatawan internasional, yang dapat membantu menggairahkan perekonomian daerah,” pungkas Letkol Waluyo.
ADVERTISEMENT