Permasalahan SDM di Indonesia Saat Ini Menuju Kompetisi Global

Dewi Trisna Larasati
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Prodi Ekonomi Pembangunan
Konten dari Pengguna
28 April 2022 12:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Trisna Larasati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/wynpnt-868761/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=1917296">Wynn Pointaux</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=1917296">Pixabay</a>
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/wynpnt-868761/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=1917296">Wynn Pointaux</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=1917296">Pixabay</a>
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Permasalahan SDM di Indonesia Saat Ini Menuju Kompetisi Global
Dua dari lima program prioritas Presiden Joko Widodo selama masa jabatan keduanya adalah Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Reformasi SDM. Namun untuk mencapai kedua hal tersebut tentunya tidak mudah, masih banyak persoalan kepegawaian di Indonesia yang perlu diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia masih rendah dan sulit untuk ditingkatkan. Dimana tingkat produktivitas masih tergolong buruk jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Hal ini terkonfirmasi dari ukuran produk domestik bruto (PDB) sejak 2011, ketika posisi Indonesia cenderung stabil.
Salah satu hal yang mempersulit peningkatan produktivitas sumber daya manusia (SDM) adalah tidak didukung oleh keterampilan yang tepat dalam mengatasi tantangan industrialisasi, terutama teknologi dan digitalisasi.
Dan lagi-lagi, kurangnya keterampilan sumber daya manusia (SDM) dan rendahnya pencapaian pendidikan masih menjadi masalah terkait SDM di Indonesia. Menurut Society for Human Resource Management (SHRM), yang mewakili 258.000 anggota di lebih dari 165 negara, salah satu tantangan utama Sumber Daya Manusia saat ini adalah pertumbuhan atau persaingan talenta. Mereka percaya bahwa permintaan akan sumber daya manusia yang berkualitas dan terlatih di seluruh dunia telah meningkat, tetapi produktivitas dan kualitas sumber daya manusia masih sangat rendah saat ini.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, data menunjukkan bahwa jumlah pekerja memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Hingga Agustus 2018, 58,78% pekerja di Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sedangkan data pada Februari 2019 tercatat sebesar 58,26%. Karena sebagian besar Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki keterampilan yang terbatas dan tingkat pendidikan yang rendah, maka akan sulit untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia untuk bersaing.
Selain itu, masalah sumber daya manusia di Indonesia juga muncul karena budaya masyarakat yang cukup konservatif dalam menghadapi waktu. Indonesia dengan jumlah penduduk yang relatif besar tentunya memiliki berbagai jenis Sumber Daya Manusia (SDM). Dan tentang pola pikir, keterampilan, kualitas, dan banyak lagi.
Budaya masyarakat tentu berdampak pada perkembangan hak asasi manusia. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya kelompok masyarakat di Indonesia yang dapat menghambat pembangunan sumber daya manusia, menolak untuk bertindak dan berpikir ke depan, meninggalkan gaya hidup dan pola pikir yang konservatif.
ADVERTISEMENT
Di era teknologi dan industrialisasi yang maju seperti sekarang ini, dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat berkembang, berfikir lebih maju dan mampu beradaptasi dengan menghadapi perkembangan zaman. B.J Habibie presiden ketiga Indonesia, mengatakan kualitas sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan negara di masa depan. Sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing membuat Indonesia diperlakukan sama dan disegani oleh negara lain.
Menurut saya, agar SDM Indonesia siap untuk menghadapi kompetisi global adalah dengan menghasilkan SDM unggul baik melalui jalur formal maupun non formal, yaitu dengan memenuhi kebutuhan terhadap pendidikan yang bermutu pada perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini. Suatu bangsa yang tidak menguasai IPTEK akan tertindas dan tertinggal dalam persaingan global yang keras dan ketat. Maka strategi yang perlu diterapkan adalah melakukan pelatihan dan pengembangan yang bertumpu pada landasan pendidikan yang kuat dan berpacu pada perkembangan IPTEK.
ADVERTISEMENT