Globalisasi dan Digitalisasi : Bagaimana Perilaku Konsumen dan Tren Pemasaran?

Dewi Trisna Larasati
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Prodi Ekonomi Pembangunan
Konten dari Pengguna
10 Januari 2022 20:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Trisna Larasati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pentingnya mengetahui perkembangan tren pemasaran.

Digitalisasi ilustrasi oleh pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Digitalisasi ilustrasi oleh pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Globalisasi dan digitalisasi adalah dua hal yang saling berkaitan, di era globalisasi ini digitalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semakin hari semakin meningkat drastis. Dua hal ini membuat orang-orang menjadi minim melakukan interaksi secara fisik. Apalagi dengan adanya pandemi covid-19 yang tak kunjung usai, semakin hari semakin serba virtual, serba instan dan semakin praktis karena semua bisa dilakukan melalui smartphone. Kemudian, hal ini mengakibatkan pola hidup masyarakat mengalami perubahan yang cukup drastis pula.
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan digitalisasi yang semakin berkembang pesat, salah satu perkembangan teknologi ini adalah ekonomi digital seperti e-commerce, e-banking, e-wallet dan digital marketing. Dengan hadirnya ekonomi digital, sebuah bisnis dapat menjangkau ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan pelanggan yang potensial. Munculnya ekonomi digital akhirnya membuat hubungan antara produsen dengan konsumen atau konsumen dengan konsumen saling terkoneksi di dunia maya atau secara online dan semakin inklusif.
Menyikapi adanya digitalisasi ini, digital marketing memiliki tren pemasaran yang berubah-ubah setiap tahunnya. Dewasa ini, tren pemasaran di dunia ritel dan e-commerce banyak mengalami perubahan. Perubahan ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang begitu pesat dalam perdagangan sosial. Pandemi covid-19 yang telah terjadi, membuat orang-orang beralih dari melakukan pembelian secara konvensional menjadi lebih banyak melakukan pembelian secara online. Apalagi dengan adanya layanan pengiriman cepat, dimana konsumen bisa menerima pesanan yang dibeli dihari yang sama juga.
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, dalam dunia digital ada banyak berbagai platform yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa. Khususnya sosial media seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan sosial media lainnya. Hampir setiap jam bahkan menit semua orang menghabiskan waktunya untuk bermain sosial media untuk meihat update terbaru setiap harinya. Terutama orang-orang yang mereka ikuti seperti public figur.
Lebih lanjut, melihat perubahan perilaku konsumen yang lebih banyak melakukan pembelian online, kini konsumen cenderung membeli barang atau jasa yang diiklankan oleh endorser di sosial media. Berbicara mengenai endorser yang sedang terkenal di masyarakat, siapa sebenenarnya endorser ini? Endorser adalah orang yang jelas nama dan reputasinya, atau orang-orang yang brand-brand percaya dapat memberikan pengaruh kepada konsumen terhadap brandnya. Endorser ini seperti influencer, KOL (Key Opinion Leader), selebgram, youtuber dan sebagainya. Biasanya mereka mempromosikan produk atau jasa seperti produk kosmetik, makanan, gadget, otomotif dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah penulis kemukakan sebelumnya, endoser memang cukup berpengaruh dalam tren pemasaran. Namun, tidak hanya endorser papan atas saja yang berpengaruh. Sekarang ini, banyak endorser lokal yang mungkin hanya populer pada kota tertentu, kampus tertentu, atau pada komunitas tertentu banyak dipercaya oleh berbagai brand untuk mempromosikan produk mereka. Dan, terbukti beberapa dari mereka dapat membantu suatu bisnis meningkatkan penjualan produknya.
Endorser lokal seperti ini memang sedang berkembang dan punya pengikut yang setia di sosial media mereka. Karena mereka mempunyai jumlah pengikut yang terbatas, sebagai seorang brand manajer, pengusaha ataupun pebisnis, jika kalian ingin menggunakan promosi dari para endorser ini kalian hanya perlu melakukan kerja sama dengan banyak endorser lokal dalam waktu bersamaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Kemudian promosi seperti apa yang dilakukan para endorser ini? Banyak opsi promosi yang mereka tawarkan kepada brand, seperti paid promote, sponsorshipp, review produk, visit store dan masih banyak lagi. Saat ini, kerja sama yang dilakukan antara endorser dan brand sudah ada perubahan karena dukungan teknologi juga. Konten para endorser sudah mulai beralih ke real life, dengan melakukan pemasaran menggunakan video berdurasi pendek melalui beberapa sosial media yang sedang booming. Konten video ini dibuat dan dibagikan melalui IGTV, Instagram Live, Instastory, Tiktok, dan juga Instagram Reels.
Semakin banyaknya promosi produk dan jasa yang dilakukan, apalagi selama pandemi covid-19 ini, konsumen cenderung memiliki dorongan untuk merasa lebih membumi dalam mengkonsumsi produk. Tentunya, sebagai pebisnis dan pengusaha yang selalu mempunyai pemikiran kreatif, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Terutama peluang usaha untuk pengusaha lokal dan UMKM. Karena hal ini tidak menghilangkan 100% globalisasi dan franchise, mereka dapat mengambil sebagian pangsa pasar dari pebisnis global atau franchise nasional.
ADVERTISEMENT
Melihat banyaknya tren pemasaran yang muncul setiap tahunnya, saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai pebisnis atau pengusaha wajib mengetahui tren pemasaran yang akan muncul setiap tahunnya. Sebab hal ini merupakan cara untuk menggaet konsumen yang paling efektif, dan dapat meningkatkan kesuksesan dalam bisnis yang sedang dijalankan.
Kemudian seperti yang penulis sampaikan mengenai endorsement, sudah saatnya pengusaha melirik cara promosi yang satu ini. Dengan melakukan jasa endorse, dapat memperkenalkan produk atau jasa yang baru dirintis dikenal banyak orang. Tidak ketinggalan disini branding juga dapat dilakukan, dan juga dapat dengan mudah mendapatkan kepercayaan konsumen karena menggunakan orang terkenal untuk promosi.
Sekarang, setelah beberapa tren pemasaran ini muncul bagaimana respon seorang manajer pemasaran, manajer brand, pebisnis dan pengusaha? Apakah mereka akan memanfaatkan tren dan situasi diatas untuk repositioning merk dan meninjau ulang untuk go to market atau tidak?
ADVERTISEMENT