Konten dari Pengguna

Pesona Domba di Mata Anak: Sarana Edukasi Lingkungan dan Hobi

Dewi Ratna Kurniasari
Peneliti pada Pusat Riset Kependudukan BRIN
1 Desember 2024 13:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Ratna Kurniasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Siapa yang Tidak Mengenal Domba?

ADVERTISEMENT
Tentu kita semua sudah tidak asing lagi dengan domba. Hewan pedaging yang umumnya berbulu putih ini merupakan salah satu hewan ternak yang sering dikonsumsi dalam bentuk beragam hidangan kuliner, mulai dari sate, sop, tengkleng dan steak. Selain itu hewan berbulu lebat ini juga dimanfaatkan susunya serta dipanen bulunya sebagai sumber bahan baku industri wol. Kegiatan mencukur bulu domba juga bertujuan untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan pertumbuhan.
Mencukur bulu domba untuk tujuan memelihara kesehatan domba (Photo credit: Dewi Ratna Kurniasari)
zoom-in-whitePerbesar
Mencukur bulu domba untuk tujuan memelihara kesehatan domba (Photo credit: Dewi Ratna Kurniasari)
Domba semakin banyak dicari pada saat menjelang Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam. Pada saat itulah para peternak domba berlomba-lomba menyiapkan peliharaan terbaiknya untuk dijajakan kepada para penjual domba yang telah menyiapkan lapak untuk menarik minat konsumen. Ketentuan mengenai ibadah kurban tercantum dalam Al-Qur'an, yaitu pada surat Al-Hajj (22) ayat 34. Ibadah ini merupakan bentuk ketaatan dan kecintaan muslim terhadap Allah SWT merujuk pada kisah Nabi Ibrahim. Seperti dikutip dalam tulisan Durrotul Faridah pada Jurnal Qaf: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir berjudul "Metamorfosis Ibadah Kurban dalam Al-Quran", bahwa "Pada periode Nabi Ibrahim, transformasi kurban bergeser menjadi persembahan dengan bentuk penyembelihan domba yang bagus". Ia juga menjelaskan bahwa hewan kurban yang disembelih disebut bahimah al-an'am, seperti unta, sapi, kambing dan domba.
ADVERTISEMENT

Domba sebagai Sarana Edukasi Lingkungan

Domba sebagai daya tarik pengunjung di salah satu kafe di daerah Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor (Photo credit: Dewi Ratna Kurniasari)
Domba merupakan salah satu sarana edukasi lingkungan kepada anak-anak yang sangat menyenangkan. Melirik peran domba dalam bidang pendidikan kepada anak-anak, diantaranya dalam hal pengembangan keterampilan dan pendidikan lingkungan.
Anak dapat dilatih dan mempelajari bagaimana cara merawat domba, mulai dari memberi pakan, memberi minum, mengajak bermain, berinteraksi secara langsung hingga memandikan domba untuk menjaga kebersihannya. Anak juga dapat memahami bahwa domba adalah hewan mamalia yang menyusui anaknya. Selain itu, melalui interaksi dengan domba, anak dapat memahami bahwa domba merupakan salah satu makhluk hidup yang menjadi bagian dari rantai makanan dan ekosistem.
Anak-anak juga dapat diberikan pemahaman bahwa selain untuk manusia, domba juga bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Kotoran domba dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk kandang dan dapat membuat tanaman tumbuh semakin baik. Berbagai penelitian yang terbit pada beberapa jurnal menyebutkan bahwa selain sebagai bagian dari sumber ketahanan pangan, domba dapat menghasilkan pendapatan ekonomi jika dikelola dengan baik (Sari, 2022; Nugraha & Karyati, 2023).
ADVERTISEMENT
Hal positif ini juga dapat disampaikan kepada anak-anak agar mereka dapat memahami manfaat domba secara utuh dengan bahasa yang mudah dimengerti. Selain menjelaskan tentang beragam manfaat domba untuk manusia maupun lingkungannya, hewan yang satu ini ternyata dapat diajak berinteraksi layaknya hewan peliharaan pada umumnya.

Domba Peliharaan yang Menggemaskan

Anakan domba cross merino usia 3 bulan (Photo credit: Dewi Ratna Kurniasari)
Selain untuk dikonsumsi, domba juga dapat dijadikan hewan peliharaan, terutama untuk jenis -jenis tertentu bagi kalangan hobiis. Misalnya domba garut yang sudah terkenal dengan keindahannya dan sering diadakan kontes untuk menentukan domba garut dengan kualitas terbaik yang dimiliki oleh para hobiis. Menurut Zaenab Nurul Jannah et al. (2024) dalam Jurnal Tropical Agricultural Science berjudul "Growth Patterns and Morphometric Characteristics of Female Sakub Sheep Reared by Smallholder Farmers in Brebes Regency of Central Java, Indonesia" saat ini peternak domba banyak yang sedang mengembangbiakkan dengan metode cross breeding antara domba lokal dengan domba impor, diantaranya jenis merino, texel dan dorper.
ADVERTISEMENT
Dalam perspektif anak-anak, domba menyimpan beragam pesona yang cukup menarik. Domba merupakan salah satu tokoh kartun yang cukup terkenal, yaitu Shaun the Sheep. Merujuk pada laman www.shaunthesheep.com, Shaun the Sheep merupakan serial televisi anak-anak di Inggris yang dikembangkan oleh Aardman Animations. Anak-anak mulai dari usia balita pada umumnya tidak asing lagi dengan tokoh kartun tersebut dan soundtrack-nya yang khas.
Generasi muda pecinta domba (Photo credit: Wida Kavindra)
Penampilan fisik domba yang menggemaskan membuat hewan ini cenderung disukai oleh anak-anak. Banyak anak-anak yang tertarik berinteraksi dengan domba dengan cara menyentuh, memberi makan, bermain bersama, mengejar dan menggembalakan domba di lahan terbuka dengan pakan rumput yang tersedia.
Dalam suatu kesempatan, penulis berinteraksi dengan beberapa anak pecinta domba (Nadhif, Mikhay, Fiona, Rajaa, Qia, Kaizar, Danish dan Hafiz) ketika mereka sedang bermain bersama domba peliharaannya. Mikhay sangat tertarik dengan domba, iapun menyampaikan bahwa setiap bertemu domba selalu ingin mengelusnya dan bermain bersama, karena menurutnya domba sangat lucu dan menggemaskan. Mikhay menyampaikan bahwa ketika bermain dengan domba suasana hatinya menjadi semakin happy.
Mikhay dan Nadhif bersama domba peliharaan (Photo credit: Wida Kavindra)
Dalam komunikasi terpisah, Nadhif juga menyampaikan antusiasmenya terhadap domba, sehingga memutuskan untuk memeliharanya. Dari beberapa jenis domba yang ada, ia sangat tertarik dengan domba jenis cross merino dan garut. Menurutnya anakan domba garut sangat lucu, karena telinganya sangat kecil dan di sekitar matanya ada yang memiliki aksen warna hitam menyerupai panda. Ketika bermain bersama domba, suasana hatinya menjadi lebih baik dan tenang. Iapun bercerita kalau senang bermain kejar-kejaran bersama domba. Domba-domba peliharaan juga dirawat dengan baik seperti hewan peliharaan pada umumnya. Setiap satu pekan sekali mereka dimandikan menggunakan shampo yang dibeli dari petshop, yang biasa digunakan untuk kucing, anjing dan kelinci. Setelah dimandikan biasanya bulu domba dikeringkan dan kemudian domba dibiarkan berjemur.
Domba cross merino, garut dan lokal (Photo credit: Dewi Ratna Kurniasari)
Selaras dengan Mikhay dan Nadhif, Fiona juga pecinta domba. Fiona menyatakan bahwa ia lebih menyukai domba untuk diajak bermain daripada dijadikan masakan. Menurutnya, bermain bersama domba itu yang paling seru ketika bermain air. Ketika ditanya bagaimana perasaannya saat bermain bersama domba, iapun menjawab "Senang, happy, bermain domba bersama teman-teman", ujarnya bersemangat.
Fiona dan Kaizar sangat bersemangat ketika memandikan domba (Photo credit: Dewi Ratna Kurniasari)
Dari percakapan dengan beberapa anak SD kelas 3 tersebut, kita bisa melihat gambaran dari persepsi domba di mata anak-anak. Ini hanyalah sample kecil dari jawaban anak-anak, bagaimana mereka melihat domba dapat dijadikan teman bermain yang asik dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dampak positif lain juga dapat kita lihat bersama, bahwa bermain bersama hewan mampu meningkatkan rasa empati dan kasih sayang anak terhadap makhluk hidup. Dengan bermain bersama domba, anak-anak menjadi tenang, mengurangi tantrum, bersemangat dan sebagai mood booster.
Kegiatan ini dapat dilihat sebagai suatu aktivitas yang positif, anak dapat berinteraksi dengan makhluk hidup selain manusia dan memperlakukan makhluk hidup lainnya dengan baik tanpa menyakiti. Ketika rasa empati dan kasih sayang itu tumbuh pada anak-anak usia dini, maka diharapkan kedepan mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang baik, santun dan menghormati sesama ketika berada di dalam lingkungan sosialnya. Mari tingkatkan kepedulian anak terhadap lingkungan dari hal-hal kecil.